Matematika acap kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi para siswa, yaitu mulai dari siswa tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat sekolah menengah sering mengeluhkan hal yang sama. Pengerjaan yang rumit dan cukup panjang membuat siswa merasa bosan sehingga mereka tidak tertarik dan cenderung mengabaikan pelajaran matematika. Terlebih lagi, jika dari awal siswa sudah memiliki stigma negatif pada mata pelajaran ini, justru hal tersebut menambah rasa takut mereka untuk belajar lebih dalam tentang matematika. Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kelas V di sekolah dasar tempat saya menjalani penugasan Kampus Mengajar 5, yaitu 95% siswa mengatakan bahwa mereka tidak menyukai matematika dan menganggap matematika sebagai pelajaran yang hanya bikin pusing dan tidak bermanfaat.
Meskipun demikian, tahukah kamu bahwa matematika dijuluki sebagai Queen of Science? Ya, matematika adalah ratunya ilmu yang menjadi dasar dari ilmu-ilmu lainnya. Namun, selama ini di antara kamu juga pasti ada yang memiliki pikiran bahwa belajar matematika itu memang tidak ada manfaatnya. Dengan alasan jika kamu pergi ke warung untuk berbelanja, kamu tidak akan berkata "Bu, saya mau beli x + 2y, di mana x adalah buku tulis dan y adalah pulpen". Padahal, matematika banyak digunakan di masyarakat luas dan juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, saat sedang berbelanja, sebagai pembeli kamu perlu menggunakan perhitungan matematika agar dapat membayar barang belanjaan dengan benar. Lalu, sebagai pedagang pun kamu perlu menggunakan perhitungan matematika agar besar uang kembalian dapat diberikan dengan benar. Hal ini dapat menghindari kerugian dari kedua belah pihak.
Secara umum, matematika digunakan dalam penelitian para ahli, transaksi perdagangan, kegiatan pertukangan, manajemen, dan lain sebagainya. Matematika bersifat fleksibel, dinamis, dan selalu dapat mengimbangi perkembangan zaman. Kemudian, dalam penerapannya, matematika mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan sistematis sesuai dengan tingkatan satuan pendidikan yang sangat dibutuhkan dalam memecahkan masalah sehari-hari. Prastowo (2014) mengatakan bahwa siswa mulai berpikir secara kritis saat mengerjakan latihan soal dan kegiatan belajar. Di samping itu, ternyata matematika juga memiliki manfaat tersendiri bagi siswa yang mempelajarinya. Lalu, menurut kamu apa sih manfaatnya?
Nah, beberapa manfaat dari belajar matematika bagi siswa, di antaranya sebagai berikut:
- Meningkatkan daya pikir yang kritis dan pola pikir yang sistematis. Seseorang yang terbiasa dengan matematika menganalisis suatu masalah secara objektif.
- Mengembangkan logika dalam berpikir. Dalam menyelesaikan permasalahan matematika, kita harus mendasarkan pada perhitungan yang tepat dan tanpa adanya asumsi. Dengan menggunakan logika dalam berpikir, kita bisa mengambil keputusan dengan tepat secara mudah.
- Meningkatkan ketelitian. Sering kali kita menemukan soal matematika yang perlu dikerjakan dengan cara yang panjang. Meskipun kita telah mengikuti rumus dan langkah-langkah pengerjaan yang sesuai, tetapi belum menjamin hasilnya akan benar sehingga kita perlu lebih teliti untuk memperhatikan setiap hal kecil dalam jawaban soal matematika. Bagaimanapun juga, sedikit saja kesalahan yang diperbuat akan memberikan hasil akhir yang berbeda. Dengan seringnya kita berlatih mengerjakan soal matematika, maka ketelitian kita pun akan meningkat.
- Melatih kesabaran. Dengan mempelajari matematika dapat melatih kesabaran kita, karena untuk menyelesaikan soal matematika membutuhkan waktu yang tidak sebentar agar mendapatkan jawaban yang benar. Hal ini berarti tidak boleh terburu-buru dan ceroboh dalam menghitung dan menyelesaikannya.
- Memahami makna ikhlas. Ada kalanya kita merasa ingin menyerah dan berhenti saat sedang mengerjakan soal matematika yang rumit dan panjang. Namun, tanpa disadari yang kita kerjakan sebenarnya hanya tinggal beberapa langkah lagi untuk selesai. Saat itulah kita bisa memahami arti dari makna ikhlas, di mana kamu wajib mengikhlaskan perjalanan panjangmu selama ini untuk memperoleh hasil akhir yang kamu inginkan. Memang terkadang harapan tidak sesuai dengan realita. Sedikit demi sedikit kesalahan bisa diperbaiki, jika kita tetap mengoreksi diri.
Yuk, mari mulai kita rubah secara perlahan stigma yang kurang menyenangkan terkait matematika, karena matematika dibutuhkan di setiap kehidupan manusia dan bahkan akan terasa mustahil dunia tanpa kehadiran matematika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H