Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi penduduk tertinggi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan sebanyak 278,8 juta jiwa pada 2023. Padatnya penduduk mempengaruhi ketersediaan ruang lingkup belajar bagi anak-anak di Indonesia, khususnya anak-anak jalanan.
Anak jalanan adalah salah satu fenomena sosial yang tinggal di jalanan, terkadang tanpa disadari anak-anak jalanan mengalami kekurangan pengawasan orang tua dalam aspek pendidikan, kebutuhan dan kesehatan. Anak jalanan mempunyai kegiatan ekonomi yang memiliki hubungan dengan keluarga. Hal ini berdasarkan data Kementerian Sosial yang di ambil dari Dashboard Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada Desember 2020 jumlah anak jalanan di Indonesia sebanyak 67.368 orang. Kondisi yang terlihat dari anak jalanan adalah kebiasaan mereka yang masih kurang disiplin dan kurangnya etika dalam bersikap.
Ketidaksetaraan pendidikan di Indonesia menjadi salah satu situasi dan isu permasalahan yang menarik perhatian kami. Ketidaksetaraan pendidikan kerap terjadi di lingkungan sekitar kita, baik dalam status sosial maupun ekonomi. Setiap anak dan warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Selayaknya dalam Islam ilmu dan pendidikan adalah hal yang penting seperti dalam hadits طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَّ مُسْلِمَةٍ yang artinya “Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan. Bahwasanya menuntut ilmu itu tidak memandang siapa dan bagaimana individu tersebut, baik laki-laki maupun perempuan, yang sehat maupun tidak sehat wajib menuntut ilmu.
Anak-anak jalanan seringkali tidak mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengakses pendidikan. Hingga seiring berjalan-nya waktu mulai banyak relawan yang aktif membantu permasalahan tersebut dengan membangun sekolah informal sebagai wadah untuk belajar bagi anak jalanan dan kami menemukan Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) sebagai salah satunya.
Sekolah alternatif anak jalanan merupakan tempat belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anak jalanan. Dengan adanya Sekolah ini, anak-anak jalanan bisa mempunyai kesempatan yang sama dalam kebutuhan pendidikan dan membantu tercapainya tujuan pemerataan pendidikan. Selain itu kurangnya wawasan dalam belajar juga menjadi salah satu masalah umum yang ditemukan dalam Sekolah Alternatif Anak Jalanan, anak-anaknya masih kurang paham mendalami pelajaran, masih adanya metode belajar yang kreatif dan menarik, kurangnya kedisiplinan pada saat pembelajaran.
Peningkatan wawasan dan kualitas mutu pendidikan pada Sekolah Alternatif Anak Jalanan penting dilakukan. Sebab, masih banyak ditemukan masalah pada proses pembelajaran yang menyebabkan jalannya kegiatan belajar dan mengajar kurang efektif. Diantaranya :
Metode pembelajaran yang monoton, kurang menarik, dan variatif.
Kurangnya wawasan siswa dalam ilmu pengetahuan umum.
Rendahnya kreativitas yang dimiliki siswa.
Penerapan sikap disiplin yang belum maksimal.
Pendidikan karakter yang belum maksimal.
Permasalahan prioritas yang terjadi terhadap ketidakmerataan kesempatan bagi anak-anak dalam mendapatkan pendidikan di Indonesia.
Karena adanya perekonomian yang tidak mendukung
Dengan kurangnya perekonomian, anak-anak yang tidak bisa mengikuti pendidikan yang sudah diterapkan di Indonesia. Kita bisa memberi ilmu tentang pengetahuan dasar seperti menulis, membaca, mewarnai dan masih banyak hal yang kita bisa kasih ilmu ke mereka.
Adanya Kesempatan pendidikan yang belum merata
Kualitas pendidikan Indonesia masih kalah dengan negara lain. Yang akan dilakukan pendidikan di Indonesia agar tidak kalah dengan negara lain yaitu bisa mengikuti kursus-kursus, memperbanyak membaca, mengetahui tentang sejarah yang ada di Indonesia, perbaikan kurikulum, dan perbaikan infrastruktur dan teknologi.
Indonesia tertinggal dalam perkembangan IPTEK
Agar Indonesia tidak tertinggal tentang perkembangan IPTEK yang harus dilakukan yaitu, mampu beradaptasi terhadap setiap jenis perubahan atau perkembangan, bijak menggunakan Teknologi, dapatkan pendidikan di bidang teknologi, dan membuat inovasi dengan mengandalkan teknologi.
Kami memiliki solusi terhadap upaya dalam meningkatkan wawasan dengan mengajarkan ilmu pengetahuan umum, wawasan kebangsaan dan kenegaraan, pendidikan Pancasila, dan pendidikan agama. Dalam membuat metode pembelajaran yang menarik, kreatif, dan variatif pengajar dapat memberikan materi pembelajaran dengan video animasi, praktik secara langsung, dan melakukan kesenian seperti melukis, menggambar, dan sebagainya. Hal ini terbukti dapat meningkatkan semangat dan rasa ketertarikan anak-anak dalam belajar. Selain itu, kami juga mengajarkan kedisiplinan dalam kegiatan belajar mengajar. Mengajarkan etika saat bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tercapainya peningkatan etika dan perilaku yang lebih baik dan lebih sopan dalam kegiatan belajar mengajar, dalam berteman, dan dalam keseharian mereka.
Kami membiasakan mengulang kembali inti materi yang sudah dipelajari dengan melakukan review pembelajaran diakhir pertemuan dibarengi dengan adanya quiz untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat terhadap ilmu yang telah mereka pelajari, serta meningkatkan adanya interaksi dalam belajar sehingga mereka menjadi anak yang responsif dan cepat tanggap.
Dalam meningkatkan sistem motoric dan sitem kerja kognitif pada anak-anak kami memberikan fasilitas permainan edukasi seperti puzzle. Dengan bermain puzzle, memberikan soal dengan bentuk narasi terbukti dapat meningkatkan kemampuan problem solving sejak dini.
Implementasi yang dilakukan dalam meningkatkan kreativitas anak-anak adalah melakukan kegiatan melukis bersama. Kegiatan melukis tersebut bertema “There is hope in our hand” yaitu dengan melakukan hand printing paints disertakan dengan menulis harapan di bagian telapak tangan sebagai bentuk doa dan harapan mereka untuk masa depan mereka.
Peningkatan wawasan pada Sekolah Alternatif Anak Jalanan dilakukan dengan melakukan pendampingan belajar, meliputi pemberian referensi metode pembelajaran yang lebih kreativ, menarik dan bervariasi. Menambah wawasan pendidikan terutama pada bidang bahasa, keagamaan, dan kewarganegaraan, serta melakukan permainan teka-teki (puzzle) untuk meningkatkan kreativitas dan melatih kemampuan menyelesaikan masalah. Peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam kelancaran proses pendidikan, terutama membantu dalam pemenuhan sarana-prasarana pendukung yang nantinya dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H