PENDAHULUAN
    Kesadaran diri adalah dasar dari setiap individu dan tak semua individu memiliki kemampuan kesadaran diri yang baik. Kemampuan ini membantu seseorang belajar bagaimana tumbuh menjadi dirinya, bekerjasama secara baik dengan orang lain, membuat keputusan yang logis, melindungi diri dan mencapai tujuan dalam kehidupannya. Memang, tak semua individu memiliki kesadaran diri yang baik. Namun, kesadaran diri dapat dibangun dengan beberapa cara, di antaranya; mempelajari keterampilan baru, seperti bermain alat musik, belajar bahasa asing, mengikuti kegiatan positif. Dengan begitu, seseorang dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada dirinya sendiri. Cara selanjutnya adalah ketahui perasaan pada diri sendiri lebih dalam. Langkah terakhir seseorang yang ingin memiliki kesadaran diri yang baik dapat lebih sering berkomunikasi terhadap orang lain, dengan cara ini kita dapat mengetahui lebih banyak dari sudut pandang orang lain.
    Emosi berperan sangat penting dalam kehidupan manusia, hal yang membuat seseorang marah, senang, dan sedih termasuk inti dari kesadaran diri. Dengan mengetahui emosi diri sendiri, kita dapat mengolah dan mengatur perasaan di waktu yang tepat. Hal ini dapat disebut juga dengan kecakapan hidup atau life skills. World Health Organization (WHO) memberi pengertian bahwa kecakapan hidup adalah berbagai kemampuan seseorang untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, dan memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif. WHO mengelompokkan kecakapan hidup ke dalam lima kelompok, yaitu; (1) kecakapan mengenal diri (self awareness) atau kecakapan pribadi (personal skill), (2) kecakapan sosial (social skill), (3) kecakapan berpikir (thinking skill), (4) kecakapan akademik (academic skill), dan (5) kecakapan kejuruan (vocational skill) (Hatimah, 2008).  Kesehatan mental setiap individu berbeda, hal ini dikarenakan adanya perbedaan lingkungan sekitar, mulai dari lingkungan pertemanan, masyarakat, hingga keluarga. Maka dari itu, orang tua memiliki posisi yang sangat penting untuk mengajarkan kesadaran diri pada anak dari usia muda.Â
TINJAUAN PUSTAKA
    Kesadaran diri merupakan sebuah kesiapan seseorang terhadap peristiwa yang ada di lingkungan sekitar. Serta peristiwa yang bersifat kognitif yang terdiri dari pikiran, memori, sensasi fisik, dan juga perasaan. (Solso dkk, 2007)
Goleman (dalam Sudarmono, Apuanor dan Eka, 2017, hlm. 80) mengungkapkan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam self awareness (kesadaran diri), yakni sebagai berikut;Â
(1) Mengenali emosi
Mengenali emosi diri dan pengaruhnya. Orang dengan kecakapan ini akan mengetahui makna emosi yang sedang mereka rasakan dan mengapa terjadi dan menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang mereka pikirkan.
(2) Pengakuan diri yang akurat.Â
Pengakuan diri yang akurat meliputi mengetahui sumber daya batiniah, kemampuan dan keterbatasan.Â
(3) Kepercayaan diri.Â
Meliputi kesadaran yang kuat tentang harga diri dan kemampuan diri sendiri.
Sementara itu, Daryanto (2016, hlm. 56) mengemukakan bahwa self awareness memiliki empat aspek yaitu sebagai berikut;Â
(1) Emotional Awareness (kesadaran emosi)Â
(2) Self concept (konsep diri) Â Â
(3) Self esteem (harga diri)Â
(4) Diri yang berbeda.Â
PEMBAHASAN
    Kesehatan mental sangat penting bagi setiap individu. Tanpa adanya kemampuan kesadaran diri, seseorang tak dapat mengendalikan emosi maupun perasaannya dengan baik, sehingga kerap kali mereka melampiaskan emosi di saat yang tidak tepat. Kebiasaan tersebut sangat merugikan diri sendiri dan orang lain, maka dari itu kesehatan mental menjadi poin penting untuk setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kesadaran diri adalah dengan meningkatkan sikap disiplin suatu individu. Disiplin adalah sikap yang menunjukkan ketaatan pada peraturan dan tunduk pada pengawasan atau perintah. Disiplin terbentuk dan tercipta atas dasar sebuah proses serangkaian sikap dimana dari sikap tersebut tercermin nilai-nilai keteraturan/ketertiban, kepatuhan, ketaatan, dan kesetiaan (Sugeng Prijodarminto dalam Tu’u: 2004) Faktor kedisiplinan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi diantaranya dorongan dari dalam diri sendiri, sedangkan faktor eksternal diantaranya dukungan dari lingkungan.
    Menurut Slavin (2011), lingkungan teman sebaya adalah suatu lingkungan dengan interaksi yang tercipta karena orang-orang di dalam lingkungan tersebut memiliki kesamaan usia, status sosial, hobi dan pola pikir.Dalam suatu lingkungan teman sebaya akan semakin tinggi pengaruhnya apabila hubungan terjalin semakin erat dan dekat. Pengaruh yang ditimbulkan dapat berupa pengaruh yang bermanfaat maupun negatif.
KESIMPULAN
    Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa selain kesadaran diri, lingkungan sekitar juga sangat penting untuk kesehatan mental seseorang. Kesadaran diri yang baik muncul di dalam lingkungan yang baik pula. Dalam kehidupan sosial, masyarakat berperan aktif memberikan pandangan mereka terhadap suatu individu. Dengan masyarakat pula kita dapat mengetahui sisi negatif diri kita dan menggantinya dengan sisi positif. Tak hanya itu, lingkungan masyarakat juga secara tak langsung mengajarkan kita untuk mengatur emosi dan sikap dalam menghadapi masalah. Dengan ini, individu seseorang dapat mengetahui sejauh mana kemampuan mengontrol emosi yang mereka miliki. Oleh karena itu, kita harus memilah pertemanan yang baik dan menjauhi seseorang yang menyebarkan sifat negatif untuk menjaga kesehatan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Rully Afrita Harlianty, Dilla Indah Purnama, Nanda Kusuma Dewi (2023) LATIHAN KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS) DAN KAITANNYA DENGAN PENUMBUHAN KARAKTER, Jurnal PKM, 1-10
Syaiful Maghsri, 10 CARA SEDERHANA MENINGKATKAN KESADARAN DIRI
R. Adinda, (2022) SELF-AWARENESS KESADARAN DIRI, https://gramedia.comÂ
UNICEF, KESEHATAN MENTAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP, https://unicef.orgÂ
Risti Yuliana, Hery Sawiji, Patni Ninghardjanti, (2023) PENGARUH KESADARAN DIRI DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP KEDISIPLINAN MAHASISWA PAP FKIP UNS, Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, 239
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H