GAS (Gerakan Aksi Sustainable), dapat menjadi salah satu alternatif anak muda pembawa perubahan untuk saling berkolaborasi mendukung kelestarian alam di negeri tercinta ini.Â
Karena, saya yakin. Jiwa-jiwa seorang pemuda bukanlah hanya berdiam tanpa melakukan apa-apa. Tapi, jiwa mereka siap melakukan perubahan dengan aksi.Â
Menjaga kelestarian alam itu penting, tapi jika hanya satu atau dua orang saja yang sadar, itu akan sulit dilakukan. Maka, hal yang dapat dilakukan adalah menyadarkan mereka, dengan mengajak mereka bersama-sama membuat suatu program yang menyatukan aksi para jiwa pelestari.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017), generasi muda adalah aset yang potensial sebagai agen lingkungan.
Dari pernyataan itu, sudah seharusnya generasi muda bergerak memajukan kelestarian lingkungan.
Mengingat, bagaimana masalah lingkungan di negeri kita semakin meningkat setiap tahunnya. Bahkan, masalah yang paling krusial adalah sampah. Bahkan, di tahun 2022 lalu sampah meningkat menjadi 33, 9 juta ton. Â Membuat keadaan air masih dalam mode pencemaran berat (menurut data SLHI 2022).
Itu baru satu dari sekian banyak masalah lingkungan yang ada di negeri kita. Jadi, apakah kamu akan berdiam saja?, tentu tidak. Kita harus bergerak, melakukan perubahan. Bukan 1 atau 2 tahun mendatang. Kita berharap, itu dimulai dari sekarang.
 Apakah jika pohon terakhir akan ditebang dan mata air terakhir berhenti mengalir, baru saat itulah manusia sadar bahwa dengan uangpun ia tidak dapat makan dan minum?.
So, buat pengingat ajah, melestarikan lingkungan itu penting yah guys!, malahan sangat-sangat penting. Oleh sebab itu, kita harus menjaga kelestarian lingkungan kita dengan baik agar adanya pemanfaatan energi berkelanjutan.
Sekarang, bukan saatnya lagi, pemuda yang mager, baper, apalagi gabut.
Sudah saatnya, pemuda generasi milenial maupun GenZ menjadi pemuda yang gercep, OTW menuju perubahan.