Mohon tunggu...
Desty Rahmadany
Desty Rahmadany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar

Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas linkr.bio/Hijabart

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Ganti Lagi, Bikin Bingung Siswa dan Guru

19 Oktober 2022   20:17 Diperbarui: 19 Oktober 2022   20:23 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Kompasianer!!! 

Aku mau berbagi pengalaman nih! 

Selama menjalankan tugas sebagai Asistensi Guru sebagai bagian dari mata kuliah Kampus Merdeka di salah satu sekolah dasar (SD) di provinsi Sulawesi Selatan, banyak banget pengalaman dan pelajaran yang aku ambil. 

Senang rasanya bisa bertemu dengan anak-anak, berbagi ilmu, pengalaman, bisa kenalan dan tambah relasi apalagi bertemu dengan guru-guru yang baik dan ramah kepada kita.

Sekolah tempatku praktek ini, terletak di perkotaan. Sekolahnya sudah menerapkan kurikulum Merdeka di beberapa kelas. Namun, masih menerapkan kurikulum 2013 di beberapa kelas lainnya. 

Kurikulum 2013 yang sudah berlaku semenjak kurang lebih 9 tahun lalu, membawa dampak positif dan negatif bagi dunia pendidikan Indonesia. 

Dampak positifnya adalah ia lebih berfokus pada pendidikan karakter, lebih sedikit jumlah mata pelajaran, dan juga lebih melatih skill siswa. Dan negatifnya adalah memberatkan siswa karena menambah jam pelajaran dan tidak dilakukan dengan riset yang mendalam. 

Namun sayangnya, setelah kurang lebih 9 tahun berjalan, kini pemerintah berencana ingin menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka. 

Hal ini sontak membuat siswa dan guru menjadi bingung, karena kurikulum 2013 yang belum lama diterapkan, malah mau diganti lagi. 

Mengajarkan sesuatu hal bukanlah mudah, butuh belajar dan latihan. Jika kurikulum baru lagi diterapkan tentulah butuh pelatihan juga. Proses pelatihan juga membutuhkan waktu. Dan waktu adalah sangat berharga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun