Mohon tunggu...
Destyara Zanneta
Destyara Zanneta Mohon Tunggu... Lainnya - Finance

Digital Finance - 55521120011 Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Teori Akuntansi Perpajakan Sebagai Seni/Mimesis (Immanuel Kant)

26 Mei 2022   23:46 Diperbarui: 26 Mei 2022   23:54 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasionalisme dan Empirisme

Ruang kelas_TB2_Teori Akuntansi Perpajakan Sebagai Seni/Mimesis

Akuntasi dapat dihadirkan dan dilihat dari berbagai sudut pandang termasuk sudut pandang seni atau mimesis. Sudut pandang ini dapat dirujuk berdasarkan kerangka berpikir banyak ilmuwan filsuf terkenal. Ada ilhelm Dilthey, Oswald Hanfling, Friedrich Schleiermacher, Immanuel Kant dan beberapa lainnya. 

Namun ada ilmuwan yang bahasan ilmu filsafat nya sangat mudah dipahami dan diserapi dari segi kalangan apapun. Ilmuwan filsud ini terkenal dengan kecerdasan dan logika nya yang sangat bersinggungan dengan hakekat manusia serta keududukan manusia di muka bumi. Ilmuwan ternama ini yaitu Immanuel Kant. 

Immanuel Kant dapat dikatakan sebagai ilmuwan yang berpengaruh di era modern, karena ia dikatakan sebagai ilmuwan yang dapat menguasai hampir seluruh bidang ilmu. Dalam ilmu filsafat, selain ilmu rasionalisme dan empiris, ada juga salah satu ilmu yaitu fenomenalisme. Ilmu inilah yang dibawa oleh Immanuel Kant dan dijadikannya kerangka berpikir dalam ilmu filsafatnya.

Immanuel Kant lahir dan besar di sebuah kota Prussian Timur. Semasa kuliah ia dikenal sebagai akademisi yang cerdas memecahkan permasalahan. Sampai ia selesai dibangku pendidikannya, ia dikenal sebagai akademisi yang dapat menguasai berbagai ilmu yang ada bahkan ia mempelajari ilmu fisika baik newton dan metafisika lainnya. Immanuel Kant juga dikenal sebagai akademisi dan ilmuwan yang memiliki sifat teratur dan sangat disiplin. 

Orang-orang terdekatnya bahkan mengetahui kapan ia bangun dari tidurnya kemudian makan, belajar dan kegiatan sehari-hari lainnya. Itu karena ia melakukan kegiatan itu selalu di waktu yang sama akibat dari kedisiplinan dan sikap ia yang sangat menghargai waktu. 

Kehidupan Immanuel Kant selalu diisi dengan belajar, dan di saat usia nya 20 tahun, ia memutuskan untuk terus belajar dan mengurangi kegiatan yang tidak berhubungan dengan keilmuan. Bahkan dirinya sampai melajang dan hanya memiliki kisah asrama dengan dua orang saja.

Sebagai seorang ilmuwan filsuf, immanuel kant memimiliki perkembangan gagasan dalam pemikirannya. perkembangan gagasan ini dibagi menjadi dalam empat periode yaitu; periode pertama ketika gagasan - gagasan nya masih dipengaruhi LeibnizWolff yang bertahan sampai tahun 1760 dan gagasan ini disebut sebagai periode rasionalisme. Periode kedua terjadi pada tahun antara tahun 1760 sampai dengan tahun 1770 yaitu sekita 10 tahun. 

Periode kedua ini ditandai dengan adanya semangat skeptisme dan pengaruh - pengaruh besar yang terjadi pada Hume yang mulai mendapati gejala untuk meninggalkan ilmu atau gagasan rasionalisme sehingga gagasan rasionalisme ini di rubah menjadi gagasan yang empiris. 

Kemudian di peeriode ke tiga dikatakan dengan periode kriktik dimana periode muncul setelah karya - karya tulisannya muncul dan terjadi lah gagasan - gagasan yang mencakup pengkritikan terhadap hal - hal yang berkaitan dengan ilmu sebelumnya yaitu ilmu rasionalisme dan ilmu empirisme. sedangkan yang terakhir yaitu periode ke empat dimana periode ini terjadi pada tahun antara tahun 1790 sampai dengan 1804. Immanuel kant di periode ini cukup banyak menampilkan unsur religi nya dan masalah - masalah sosial yang ada. 

Jika ada pertanyaan mengapa harus Immanuel Kant? Immanuel Kant dipilih karena ia merupakan tokoh penting dalam dunia politik, hukum, ekonomi dan ilmu ilmu sosial lainnya. 

Immanuel Kant disebut sebagai ilmuwan filsuf modern yang dapat dan mampu memaparkan cara yang baru dalam memahami ilmu filsafat secara moral. Ilmu filsafat moral ini merupakan ilmu yang berat di era nya. Bahkan ilmu sebelumnya termasuk ilmu yang cukup lama untuk dipahami di masyarakat barat karena ilmu tersebut memiliki cakupan yang sangat luas dan tidak memiliki batasan. 

Sampai akhirnya Immanuel Kant memaparkan ilmu filsafat nya mengenai metafisika moral. Semasa kuliah, Immanuel Kant memiliki penelitian utama yang membahas tentang manusia adalah makhluk moral. Sehingga itu lah yang membuat Immanuel Kant menjadi yakin dan percaya bahwa dengan pengamatan empiris, maka dasar moral dapat ia jelaskan secara akal atau secara ilmu rasionalisme. 

Immanuel Kant juga ber pendapat bahwa cara terbaik dari banyak nya berbagai cara yang digunakan untuk menganalisis proporsi moralitas manusia di muka bumi ini adalah dengan melakukan pengamatan terhadap detiail detail kecil yang terjadi di sekeliling sehingga dapat tersusun suatu moralitas. 

Kemudian, Immanuel Kant juga telah membuat sebuah tulisan yang disebut magnum opus nya dan berhasil di bukukan dengan judul The Groundwork of Metaphysics of Moral, Critique of Practical Reason dan ada juga Critique of Pure Reason . Karya tulisan nya ini disebut sebagai karya filsafat metafisika moral terbesar yang ada pada zaman modern. 

Dalam karya yang berbentuk buku tersebut, Immanuel bercerita dan menjelaskan bahwa kriteria filsafat moral serta cara cara bagaimana moralitas dapat dibawahi dan diketahui oleh manusia di muka bumi ini dengan rasio - rasio yang ada. 

Bahkan buku - buku tersebut sampai saat ini masih diminati dari berbagai khalayak dan dijuluki sebagai buku dengan karya besar yang berasal dari kalangan berbagai ilmuwan filsuf dan peneliti - peneliti lainnya, dan tidak sedikit buku tersebut dijadikan acuan dalam sebuah landasan teori suatu penelitian. yang artinya gagasan yang dikemukakan oleh Immanuel Kant tentang filsafat nya memilik pengaruh yang besar baik di dalam ilmu filsuf sendiri maupun di dalam ilmu lainnya.

Faktor lain mengapa Immanuel Kant patut dijadikan dasaran landasan ilmu adalah karena karya milik Immanuel Kant disebut sebagai karya yang memiliki sense atau rasa revoulusioner pada zamannya. Immanuel Kant berusaha untuk melakukan perubahan pada konsepsi moral. 

Konsepsi moral disini adalah konsepsi moral yang hadir pada masa nya dan pada masa - masa sebelumnya. Immanuel Kant juga memberikan sebuah definisi atau pengertian jelas dan tegas pada hal yang menyangkut rasio manusia ketika mereka melakukan suatu pekerjaan, pentingnya pekerjaan ini adalah dalam lingkung dan kacamata pilihan moral. 

Sehingga banyak yang berpendapat bahwa ilmu filsafat Immanuel Kant yang menyangkut moralitas ini telah memiliki arti yang jauh dari unsur teologis dan unsur dogmatis. Unsur teologis sendiri merupakan unsur yang diambil berdasarkan ajaran dewa dewa terdahulu atau Tuhan.

 Ketika membicarakan unsur ilmu teologi berarti berkaitan dengan unsur ke Tuhan - an. Sedangkan unsur dogmatis disebut sebagai ajaran doktrin pada manusia untuk mempercayai suatu hal yang dipaksakan. Sehingga ilmu yang dipaparkan oleh Immanuel Kant tidak masuk pada kedua unsur ini, karena Immanuel Kant telah memaparkan ilmu filsafat nya dengan cara yang modern. Ini lah mengapa Immanuel Kant menjadi salah satu filsuf yang sangat wajib untuk digali dan dibaca mengenai paparan nya. 

Ketika membahas buah pikiran dari Immanuel Kant, pembaca dapat sekaligus menyelami dua pulau. Hal ini karena ilmu yang Immanuel Kant di dasarkan dan dikaitkan juga dengan ilmu - ilmu sebelumnya. Buah pikiran Immanuel Kant dapat diselami dengan dua cara, atau dapat kita ketahui hal yang melatar belakangi Immanuel Kant menulis karya - karya tulisannya.  

Ketika membaca tulisan Immanuel Kant, pembaca dapat mengetahui sejarah pengenalan dan kognisi atas filsafat pada moral sekaligus memahami nya. Immanuel kant juga menambah kan di setiap karya yang ia tulis bahwa ia dapat meng kritisi hal - hal yang berkenaan dengan revolusi pada kognisi filsafat moral. Immanuel kant dapat membedah tiap hal - hal kecil yang bersinggungan dengan dasar dari filsafat moral yang telah muncul dari pembahasan sebelumnya. Tentu saja pemikiran - pemikiran immanuel kant ini lah yang membawa ilmu nya menajdi ilmu yang menyongsong ilmu filsafat menjadi ke arah yang lebih modern dibanding ilmuwan filsafat sebelum nya yang masih membuat dasar ilmu nya melalui unsur teologi atau bahkan unsur mitos lain nya.

 Ilmu yang sudah masuk ke ranah modern ini oleh immanuel kant terus ia kembangkan sehingga menjadi ilmu yang sangat bisa diterima manusia di jaman nya. Bahkan masih sangat bisa untuk diterima di jaman sekarang, yang era digital sudah sangat pesat meningkat dan abad yang disebut sebagai abad kontemporer ini.

Sebelum akhirnya memiliki paham ilmu filsafat fenomenalisme yang menjadi kerangka berpikirnya, Immanuel Kant sempat tertarik untuk mempelajari dan memahami Ilmu Empiris dan Rasionalisme. Ia dipandu oleh dosen nya semasa ia menempuh pendidikan kuliah. Dibahas sedikit mengenai sejarah revolusioner pada jaman Immanuel Kant yaitu Immanuel kant memiliki buah pikiran bahwa hal yang karena gagasan - gagasan penting nya dapat menggugah rasionalitas dan kenyataan di abad pertengahan yang disebut memasuki abad modern ini. Bahkan buah pemikirannya ini tidak jarang menjadi ter infiltrasi dengan dogma yang ada dan dogma yang ada ini berlaku pada masa immanuel kant. 

Ada juga pada jaman immanuel kant, aliran kristiani selalu memiliki pemikiran dan ajaran mengenai sesuatu yang baik wajib dilakukan bahkan bisa dikatakan jika hal itu berhubungan dengan kebaikan, maka hal itu harus segera di lakukan atau mendesak untuk dilakukan. Jika tidak dilakukan atau dalam artian tidak terlaksana, maka itu termasuk dalam pelanggaran seorang hamba kepada ajaran Tuhan nya. Ajaran yang dilanggar adalah ajaran yang dibuat oleh Tuhan untuk manusia nya masing - masing dan dilanggar pula oleh manusia nya sendiri. 

Pelanggaran ini akan dihitungs sebagai sebuah dosa yang dapat menyebabkan manusia menjadi tidak dekat kembali dengan Tuhan nya. Sehingga dosa yang menumpuk dan terlalu banyak menyebabkan manusia menjadi jauh dari Tuhan nya dan tidak diurus oleh Tuhan nya. Akibat ter buruk dari jauh nya manusia dengan tuhan nya adalah manusia tersebut akan merasa tidak memiliki sesuatu yang hangat dalam diri dan hati nya sehingga ia tidak dapat merasakan sebuah kebahagiaan baik dalam jasmani dan rohani nya.

Sebuah filsafat dalam yunani kuno dapat melihat kebaikan dalam ilmu kristiani digolongkan sebagai bentuk utama dari keutamaan manusia untuk menjadi bahagia. Filsafat yunani kuno berpendapat bahwa hal antara kebaikan yang dilakukan oleh manusia dan kebahagiaan yang didapatkan manusia tidak dapat dipisahkan. sehingga pada abad pertengahan seorang ilmuwan juga menegaskan bahwa rasionalitas pada manusia ini merupakan alat agar manusia mendapatkan kebahagiaan nya yang lengkap dan tunggal. Dengan rasionalitas juga, manusia dapat menjadi hamba yang taat dan membuat manusia menjadi dekat dengan pencipta nya. Akibat baik nya juga hakekat alamiah manusia dalam perilaku ke Tuhan - an juga dapat di munculkan. Sehingga muncul kesimpulan bahwa rasionalitas yang muncul dalam segi ke Tuhan - an adalah cara Tuhan menciptakan perangkat agar manusia mendapatkan kebahagian nya. Maka jika secara rasionalitas dala ke Tuhan - an, Tuhan itu maha baik.

Dengan adanya gagasan dasar mengenaik rasionalitas ke Tuhan - an inilah yang membuat Immanuel Kant menjadi mengulik mengenai ilmu rasionalitas ini. Immanuel Kant percaya bahwa di setiap kebaikan yang tuhan anjurkan dan berhasil manusia - manusia nya laksanakan sehingga berujung kebahagiaan, pasti tetap saja ada hal buruh yang berdampingan dengan hal - hal baik. Karena berdasarkan hukum alam semesta, setiap kebaikan yang diambil oleh manusia, makan akan selalu ada keburukan yang muncul, ini sesuai dengan konsep rasionalitas berdasarkan akal. 

Karena seperti yang dijelaskan di atas bahwa segala sesuatu nya di muka bumi dan alam semesta ini diciptakan berdampingan. Begitu pula dengan hal baik dan buruk. Teori kebaikan dan keburukan yang muncul ini kemdudian terus dikembangkan oleh ilmuwan filsuf lainnya pada jaman nya seperti don soctus, william ockham kemudia ada martin luther dan david hume serta para akademisi dan intelektualitas liannya. 

Dari pemikiran akademisi dan intelektualitas ini muncul lah dasar buah pemikiran pada immanuel kant, ia percaya bahwa sebagai bentuk kebaikan dan keburukan pada manusia, dua hal kebaikan dan keburukan ini memiliki potensi yang sangat otonom pada manusia nya sendiri atau yang terletak di dalam diri manusia nya sendiri. Immanuel kant berpendapat bahwa konsep dan ilmu moralitas akan muncul dan terwujud di dalam kegiatan manusia itu sendiri. Muncul nya moralitas yang timbul dan berasal dari dalam manusia nya sendiri inilah yang ia rampungkan menjadi rasional menurut diri nya sendiri.

Perlu diketahui di awal sebelum akan dibahas lebih lanjut bahwa immanuel kant termasuk ilmuwan filsafat yang tidak pernah menolak suatu konsep kebahagiaan tetapi immanuel kant termasuk ilmuwan filsafat yang terus meng kritisi letak kebahagiaan dan ke tidak bahagiaan yang terletak pada manusia. Immanuel kant memiliki pendapat bahwa moralitas itulah yang membuat suatu kebahagiaan terbentuk. Moralitas memiliki fungsi yang signifikan dalam menetapkan batasan yang selanjutnya dapat dimunculkan suatu kebahagiaan bagi tiap - tiap manusia yang ada di muka bumi. 

Pembahasan lebih lanjut nya adalah ia menekankan bahwa sesungguhnya manusia tidak dapat memunculkan suatu kebaikan lain karena kebahagiaan manusia yang berdasarkan rasionalitas tercipta akibat kebaikan pribadi semata sehingga kebahagiaan yang terbentuk pun kebahagiaan pribadi semata. Kebaikan yang terbtuk seperti ini menurut nya tidak bisa memunculkan suatu kebaikan - kebaikan beragam dan kebaikan - kebaikan lain yang berkepanjangan.

Sehingga immanuel kant memiliki pemikiran bahwa hal seperti ini harus memiliki batasan - batasan yang jelas. batasan batasan inilah yang membuat hal - hal terkait kebaikan keburukan dan kebahagiaan menjadi sejalan dan relevan. Immanuel kant membuat suatu batasan - batasan hukum moral agar hal ini memiliki batasan dan menjadil hal yang dapat relevan dengan ilmu yang di paparkan sebelumnya dan berakibat baik dapat memunculkan kebaikan dan kebahagiaan selanjutnya dan kebaikan lain yang berkelanjutan. Itulah mengapa ilmu yang dikemukakan oleh immanuel kant ini merupakan ilmu yang modern dan masih sangat bisa diterima hingga sampai saat ini karen ilmu yang immanuel kant paparkan sangat inovatif dan masih sangat relevan sampai hari ini, ide immanuel kant yang membahas agen otonomi ini merupakan sebuah pemahaman konsep baru yang dapat menjelaskan bagaimana sebuah pengembangan konsep yang baru yang dapat menjelaskan bagaiman sebuah konsep kebebasan dan hakikat manusia dalam beraski menjadi suatau yang saling berkaitan dan bergerak bersama. 

Gagagasan immanuel kant menjadi sangat penting kembali karena ide - ide yang dikemukakan oleh immanuel kant dapat disebutkan sebagai alternatif dalam etika utilitarianisme. utilitarianisme merupakan suatu pandangan dalam etika normatif yang menilai suatu kelayakan berdasarkan suatu tindakan nya dan berdasarkan tingkat kemaksimalan nya yang dapat dicapai dari penggunaannya. Niali kelayakan ini umumna menjadi suatu persyaratan peraihan yang tingkat kemaksimalan dikuru berdasrkan tingkat kebahagiaan dan pengurangan nya diukur berdasarkan tingkat penderitaan nya. 

Gagasan immanuel kant ini harus disampaikan agar manusia dapat mendapatkan kebahagiaan nya dan apapun materi yang diberikan dan hal baik apa  yang didapatkan. Bukan hal baik saja tetapi hal yang berkaitan dengan keburukan dan hal menyakitkan lainnya . Immanuel kant juga memaparkan bahwa sejati nya manusia memiliki kebebsana dalam ber pendapat bahwa manusia tetap bisa menyatakan kebenaran dan menetapi janji nya sampai pada kebebasan dalam kejujuran. 

Namun sangat di sayangkan bahwa aliran utilitarianisme termasuk ke dalam aliran yang mengkritisi pada gagasan immanuel kant mengenai kepercayaan terhadap moral. Tetapi immanuel kant menegaskan bahwa ada suatu prioritas yang benar pada suatu hal yang baik dan itu tidak semata - mata hanya dilihat berdasarkan fungsi atau hasilnya saja. Kemudian pengembangan dari gagasan immanuel kant ini adalah sebuah interpretasi yang dikembangakn oleh John Rawl mengenai topik kelaparan di muka bumi ini. 

Akibat baik dari pengembangan interpretanis john rawl inilah yang membuat gagasan - gagasan milik immanuel menemukan pendukung statement. Joh rawls dapat membuktikan bahwa filsafat moral milik immanuel kants dapat membangun dan mempengaruhi banyak pemikiran kontemporer yang relevan dan berhubungan penting hingga jaman modern saat ini.

Namun tidak lama dari itu, setelah immanuel kant puas dengan penemuan dan pembahasannya di ranah ilmu rasionalisme, kemudian ia mulai beralih ke ilmu empirisme. Di ilmu empirisme ini, Kant dibantu oleh rekannya yaitu David Hume. David Hume inilah yang membuat Kant menjadi bertanya-tanya mengenai dasar penarikan ilmu pada ilmu empiris. Akibat dari kurangnya dasar ilmu empiris pada David Hume inilah yang membuat Kant beralih menjadi mempelajari ilmu yang baru yaitu ilmu Fenomenalisme.

Dengan adanya perubahan ketertarikan ilmu pada Kant yang awalnya Rasionalisme dan berubah menjadi empirisme. Maka, Kant menciptakan sebuah pergerakan bahwa ia dapat menggabungkan antara ilmu filsafat rasionalisme dan ilmu filsafat empirisme. Menurut Immanuel Kant, kesalahan pada ilmu filsafat rasionalisme adalah tidak adanya batasan dan kemampuan pada akal manusia sehingga pengembangan ilmu nya terlalu luas dan menjadikan kerangka berpikir pada ilmu ini menjadi tidak jelas batasannya. 

Ilmu rasionalitas ini mengajarkan dan membawa para penganut paham ilmu filsafat ini bahwa pengetahuan diperoleh berdasarkan akal dan alat utama lainnya dalam tolak ukur ilmu filsafat ini adalah kaidah - kaidah dalam logis atau kaidah - kaidah yang didasarkan oleh kaidah logika.  

Ilmu rasionalitas ini kemudian menjadi mengerucut sehingga timbullah gagasan bahwa ilmu filsafat rasionalisme merupakan pemikiran yang logis dan diimbangi dengan pemikiran yang masuk akal dan pemikiran yang seimbang. Pemikiran masuk akal dan seimbang ini dilakukan juga dan diiringi pula dengan pemikiran yang sehat. Pemikiran sehat inilah yang membantu terbentuk nya dan tercipta nya pemikiran ilmu filsafat pada rasionalisme.  

Jika dicontoh kan, pemikiran ilmu filsafat ini muncul dengan perumpamaan sebab akibat, perumpaan pertama misalnya jika ada seorang pencuri dan ketahuan mencuri, maka pencuri tersebut secara logika sebaiknya dihukum. Pemikiran ini sesuai dengan kaidah yang berlaku bahwa jika ada suatu atau seseorang yang melakukan kesalahan makan harus ada hukum atau aturan yang berlaku untuk menghukum dan mendisiplinkan sesuatu itu. Disinilah kerangka berpikir pada ilmu filsafat rasionalisme digunakan. 

Namun, seiring berjalan nya waktu, kaidah ilmu filsadat rasionalisme ini tidak lagi digunakan mengingat perkembangan jaman yang terus melaju. Hal ini juga lah yang membuat Immanuel Kant mempertanyakan landasan pada ilmu filsafat rasionalisme ini. Immanuel Kant merasakan bahwa ilmu filsafat pada rasionalisme ini tidak memiliki landasan dasar yang jelas dan tidak bahan pembanding yang tepat. Sehingga terjadi lah pergeseran ketertarikan ilmu filasafat Immanuel Kant yang awalnya ke ilmu filsafat rasionalisme menjadi ilmu filsafat empirisme. Lalu, ilmu filsafat empirisme ini menerangkan dan menjelaskan tentang apa?

Ilmu filsafat empirisme ini menerangkan bahwa ilmu didapatkan berdasarkan pengalaman, atau dijelaskan nya lagi bahwa suatu pengetahuan baik teknologi dan tidak teknologi didapat dan diketahui berdasarkan suatu pengalaman. Ilmu filsafat empiris berpendapat bahwa ilmu filsafat ini mengutarakan hal yang menjadi topik penting yaitu suatu pengalaman, dan pengalaman didasarkan oleh observasi dan penginderaan. 

Observasi disini memili kerucut pemahamana yang disebut sebagai lingkungan. Jika lingkungan nya baik maka pengalaman nya baik, sehingga pengentahuan yang didapata juga baik. Maka dari itu, ilmu filsafat empiris ini berpegang teguh atau berpatokan pada sebuah pengalaman. 

Dari ilmu filsafat empiris ini pula yang menjadikan sebuah kesimpulan bahwa pengalaman merupakan hal yang fundamental di dalam sebuah pengetahuan sehingga setiap orang wajib memiliki nya. Wajib disini didukung dengan argumen bahwa setiap manusia memiliki sumber pengetahuan yang berdasarkan pengalaman. 

Ilmu filsafat empiris ini berpegang teguh pada suatu pembuktian empiris. Ilmu filsafat empiris ini merupakan salah satu aliran filsafat ontologi. Aliran ontologi ini merupakan aliran yang paling kuno yang berasal dari yunani. Aliran ini merupakan aliran yang memiliki pembahasan panjang karena terdiri dari beberapa jenis aliran lagi di dalam nya.

Ilmu filsafat empirisme selalu disandingkan dengan aliran filsafat ontologi. Filsafat ontologi inilah yang melahirkan ilmu filsafat empirisme. Karena pada dasarnya, aliran filsafat ontologi ini merupakan suatu ilmu yang membahas, memahami dan mengetahui hakekat pada tiap tiap manusia. Aliran filsafat ini membahas mengenai bahwa setiap pendapat itu hanya ada satu. Apapun itu dan terlepas dari apa pun itu. Baik dari segi jasmani maupun rohani. 

Aliran filsafat ini berpendapat dan mengemukakan bahwa, yang ada itu sesungguhnya hanya satu, dan tidak mungkin dua. Sama hal nya dengan beberapa pendapat mengenai mengapa kehidupan pada hakekat manusia hanya ada satu. Ini berkaitan dengan bahwa seluruh yang ada di muka bumi ini yang berkaitan dengan manusia sesungguhnya hanya satu. Begitu pula dengan pembahasan mengenai rohani. Pada rohani dan keagamaan, Tuhan sesungguhnya hanya disebutkan satu. Dari sudut pandang penganut agama apa pun, Tuhan disebutkan hanya ada satu. 

Bahkan di agama islam, Tuhan hanya satu, ia tidak beranak dan di peranakkan. Dari simulasi ini diketahui bahwa memang benar, hal yang berhubungan dengan hakekat kemanusiaan, adalah hanya satu. Termasuk bagian dari sisi rohani yang telah di paparkan. Aliran filsafat ontologi juga menegaskan bahwa tidak ada hakekat dari setiap masing - masing yang dapat berdiri secara mandiri atau berdiri secara sendiri. Semua hal saling berkaitan diatur dalam hukum tarik menarik. Maka dari itu, aliran ontologi ini sangat cocok jika dibahas dengan ilmu filsafat empirisme. 

Aliran ontologi yang membersamai aliran ilmu empirisme ini memiliki beberapa jenis aliran ontologi lagi di dalamnya, diantaranya yaitu aliran monisme kemudian dualisme ada juga materialisme dan idealisme yang terakhir yaitu agnostisisme. Aliran monisme dijelaskan dengan pengertian bahwa konsep metafisika dan teologi hanya ada satu di alam ini. Jenis aliran monisme ini memiliki ilmu yang bertentangan dengan aliran dualisme dan pluralisme. 

Dasar bertentangan ini di dasari akibat, aliran dualisme memiliki dua substansi sedangkan monisme hanya memiliki satu substansi. Begitu pula dengan plurasime, plurasime memiliki dua atau lebih sustansi. Substansi ini di artikan sebagai realita atau kenyataan yang ada dalam kehidupan dan dunia alam. Dalam kamus yunani pun di jelaskan bahwa aliran monisme ini di ambil dari kata mono yang artinya tunggal atau sendiri.

 Secara garis besar dalam keilmuan, monoisme dapat di artikan sebagai sebagai teori dasar yang mengatakan bahwa segala hal yang ada di dalam alam semestea dapat dan sanggup dijabarkan, dijelaskan, atau pun dipaparkan dalam suatu kerangka kegiatan satu unsur yang berdasarkan dasariah. Contoh dari aliran filsafat monisme ini adalah Ketuhanan kemudian juga ada energi atau bentuk lain dari sebuah pikiran hingga dapat di contohkan dengan sebuah materi baik non finance dan finance. 

Immanuel kant hidup pada zaman dimana skeptisme dan immanuel kant termasuk pribadi yang gemar membaca karya - karya voltaier dan hume sampai ada batasan dimana pemberontakan atau ingin kebebasan di dalam dirinya. pemberontakan inilah yang menjadi dasar pertanyaan apa yang bisa dilakukan, apa itu alam semesta dan apa batasan dari pengetahuan manusia? dari tiga pertanyaan ini lah yang membuat immanuel kant menjadi dilirik oleh para orang - orang yang bergerak di bidang yang ber macam macam. mulai dari orang penting dalam ranah politik, ekonomi bahkan sosial. 

Inilah yang membuat kant mulai digandrungi dengan gagasan gagasan yang ada. ditambah dengan ketika karya - karya tulisan nya yang berhasil di bukukan tersebut menambah ketertarikan khalayak kepada gagasan ide nya sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Bahkan sampai saat ini tulisannya masih sangat concern dengan kejadian banyak hal di era modern ini dan itu merupakan buah pemikirannya ter dahulu yang bermanfaat untuk di kembangankan dan dibuat acuan penelitian di kemudian hari. 

Kemudian setelah ilmu - ilmu yang berdasarkan gagasan - gagasan immanuel kant dibahas, kemudia ada satu periode dimana immanuel kan memiliki penyelidikan atas batas - batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan oleh manusia. Periode ini disebut dengan periode kritisme, dimana periode ini memiliki sense dan rasa yang sangat berbeda dengan corak rasial era modern yang sebelumnya yang dapat mempercayai kemampuan rasio secara mutlak. 

Kali ini, gagasan immanuel kan pada periode kritisme memiliki condong pengetahuan yaitu condong ke teori pengetahuan mengenai etika dan ke estetikan. Jika muncul pertanyaan atau besitan argumen mengenai mengapa hal ini harus dipelajari dan pertanyaan seperti apa yang harus dilakukan kemudia apa yang boleh di harpakan dan apa yang tidak boleh diharapkan. maka dari pertanyaan - pertanyaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anggapan ini berpusat pada suatu subjek dan bukan merupakan suatu objek atau pajangan objek saja. kemudian juga timbulnya penegasan mengenai rasio dan perbandingan di tiap - tiap manusia memahami dan mengetahui realitas dan hakikat dalam suatu subjek. perbandingan atau rasio ini hanya dapat dijangkau oleh suatu fenomena dan kejadiannya saja. 

Kemudian yang terakhir adalah sesi pengenalan dari tahap para manusia nya yang merupakan suatu perpaduan antara suatu unsur priori dan hal - hal yang berasal dari perbandingan rasio suatu unsur yang berupa material. pada tahap ini immanuel kant memiliki niat untuk memugarkan sifat objektivitas dunia dalam suatu ilmu pengetahuan dan dengan mengedepankan suatu unsur kenyataan atau rasionalitas dalam unsur empirisme. karena seperti paparan di atas unsur ilmu filsafat rasionalisme dianggap tidak bisa dan tidak dapat secara luas mengedepankan serta membuat baik suatu pengalaman dan aspek dinamis pada suatu konsep suatu penggambaran serta konsep - konsep yang berhubungan dengan pengalaman. 

Lalu usaha immanuel kant dalam mengatasi dua aliran tersebut adalah dengan menyimpulkan kemudian ia mempertahankan suatu objektivitas dan suatu kepercayaan pada pengetahuan tersebut. kemudian untuk dari sisi penerima maka definis dari titik yang fenomena adalah hal atau suatu objek yang tidak dilebih - lebihkan dan di perluas lagi batasan - batasan nya. karena justru batasan ini lah yang dapat membantu immanuel kant menemukan lajur ilmu pengetahuannya di pembahasan ilmu filsuf dan pengetahuan selanjutnya. immanuel kant berpendapat bahwa suatu pengetahuan dapat ia capai apabila ia melewati suatu padua konsep yang di dalam nya terdapat suatu pengalaman yang berharga. immanuel kant mengatakan bahwa yang ia gagas kali ini disebut sebagai transdental yang di paparkan sebagai hal atau suatu objek yang tidak dapat diamati sebagai suatu proses namun harus selalu diandalkan. 

Perumpaan ini tentu saja sesuai dengan gagasan pemikiran nya mengenai ia ingin mendamaikan atau menggabung dua pikiran yaitu ilmu filsafat rasionalisme dan ilmu filsafat empirisme. immanuel ingin sekali menggabungkan kedua faham ilmu filsafat ini karena ia merasakan bahwa kedua ilmu ini sama - sama memiliki suatu aspek yang dimana suatu subjek dan objek nya memiliki ketimpangan dan berat sebelah. dan ia mulai memaparkan bahwa bagaimana pun manusia merupakan suatu makhluk yang hakekat di dalam dirinya terdapat gabungan antara dua ilmu filsafat tersebut. namun keresahan dan kebingungan serta kegelisahan immanuel kant tidak sama dengan para ilmuwan filsafat lainnya yang mulai melihat aspek menjadi lebih luas, immanuel kant memilih sasaran dasar gagasan nya dengan epistimologis. 

Epistimologis ini bertjuan untuk mengemukakan dan menguji suatu sanggahan atau kritik terhapad kredibilitas suatu ilmu pengetahuan dan dapat juga menguji tingkat operasionalitas yang batas - batasan ilu pengetahuan nya adalah subjek dan topik itu sendiri. adanya bentrokan antara dua unsur ilmu ini yang akhirnya membuat immanuel kant menjadi memikirkan untuk mengatasi bentrokan ini dengan menunjukkan suatu unsur yang di dalam nya terdapat pikiran manusia yang berasal dari suatu pengalaman dan dasar suatu akal hingga soal objektvitas yang di dalam nya terdapat suatu unsur dalam suatu pengetahuan yang di dalam nya terdapat pengetahuan dalam suatu objek yang benar - benar objektiv atau suatu hal yang didasari oleh pengalaman saja

pada akhirnya immanuel kant menyimpulkan bahwa ia memiliki tiga tingkat pengenalan terhadap apa yang telah ia pikirkan. tiga tingkat pengenalan ini digolongkan menjadi indera, akan dan budi. pada suatu indera yang muncul nya kesan dan suatu serapan indera yang menjadi nampak sangat fenomenal. sedangkan jika dalam versi akal nya immanuel kant mengatakan bahwa perbedaan nya muncul akibat pengaturan data yang didasari oleh indrawi dan yang pada akhirnya menjadi suatu kategori. begitu pula dengan tingkat pengenalan yang terakhir yaitu budi. pada budi ini tidak jauh beda dengan gagasan akal yaitu ia memiliki suatu dasaran ilmu dengan menggunakan pengetahuan dan kelebihan indrawi. oleh karena itu, atas dasar pengembangan tiga tingkatan ini maka keududukan suatu konsep metafisika dapat berkembang menjadi dan digolongkan menjadi putusan - putusan yang berdasarkan jiwa, dunia dan ketuhanan. haasil pemikiran ini merupakan pemikiran yang paling sempurna menginat semua hal yang ada dalah hakekat manusai sudah menjadi bagian penting dalam unsur yang immanuel jelaskan pada penyempurnaan gagasan - gagasan yang ia jelaskan sebelumnya sehingga gagasan ini lah yang menjadi acuan gagasan di setiap kesempatan ilmu - ilmu yang berkembang sehinggan sampai saat ini acuan ilmu ini masih terus dan sangat bisa digunakan untuk menjadi acuan dalam penggunaan dasar hakekat ilmu filasafat.

Jika dikaitkan dengan keterkaitan ilmu dan gagasan - gagasan yang ia kembangkan dengan pengaruh nya di era saat ini, maka immanuel kant sangat cocok dengan pembahasan yang ada menginat semua pembahasan yang ia lakukan pada dasarnya guna menerbitkan atau memaparkan suatu hakekat pada manusia. dan hakekat yang dikemukakan ini sejalan dengan gagasan HAM atau hak asasi manusia atau martabat manusia yaitu human dignity. hak asasi manusia ini jika di suatu negara republik seperti di negara kita, hak asasi manusia ini menjadi dasar untuk hak - hak lainnya. hak asasi manusia diatur guna memberikan kebebasan pada setiap individu yang ada dan berpendapat bahwa kebebasan dalam berpendapat dan kebebeasan dalam ber individu memiliki suatu kesetaraan. oleh karena itu gagasan - gagasan ilmu yang dikemukakakn immanuel kant ini memilki dampak yang besar dan cukup ber pengaruh terhadap pemikiran kontemplasi baik politik, sosial dan budaya serta pendidikan atau hal - hal lainnya. 

Dengan pengaruh yang sebsar ini, maka immanuel kant sejatinya layak untuk di sejajarkan dengan ilmuwan filsuf seperti plato dan aristoteles. immanuel kant cocok disebut sebagai ilmuwan yang berpengaruh di dalam dunia kebudayaan barat karena karya dari buah pikir nya sangat orisinil berdasarkan pemikiran pengetahuannya dan jangkauan dari gagasan - gagasan nya pun sangat luas. hal inilah yang membuat immanuel kant menjadi salah satu ilmuwan filsafat yang tidak terkalahkan dan tidak terkalahkan karena karya -karya nya yang begitu nyata sehingga mendapatkan manual keyakinan serta aspirasi dalam suatu posisi dan hal - hal yang berdifat struktur sosial. sama halnya dengan ilmu filsafat, kehidupan manusia juga dapat diukur dengan baik dan rapi. 

Lalu bagaimana jika teori akuntasi dikaitkan dan dimasukkan dengan kacamata seni pada keilmuan filsafat?

Gagasan tiga Immanuel Kant
Gagasan tiga Immanuel Kant
 

Seperti yang diketahui bahwa immanuel kant memiliki gagasan tiga tingkatan yaitu 

a. Apa yang bisa saya ketahui

b. Apa yang harus saya lakukan? 

c. Apa yang bisa saya harapkan?

dari 3 gagasan ini maka dapat disimpulkan bahwa seluruh keilmuan di muka bumi ini tidak terkecuali ilmu akuntansi memiliki suatu pengetahuan yang terarah pada suatu dogma teretntu. Semua keilmuan di muka bumi ini selalu didasari oleh suatu mitos yang kemudian menjadi epistime dan berkahir menjadi suatu ideologi. Mitos yang muncul tentu saja tidak semata - mata muncul begitu saja, mitos ini dibuat berdasarkan keilmuan sains dan mitos dapat disebutkan sebagai cerita yang tidak dapat dibedakan fakta dan bukan fakta yang ada di dalam isinya. mitos ini bertujuan untuk memberi penjelasan dan menyatakan pengertian pada setiap manusia mengenai diri nya sendiri dan bukan bertujuan untuk menyajikan suatu gambaran objektif tentang alam semesta dan dunia. 

Keterkaitan 
Keterkaitan 

Sehingga jika dikaitkan dengan ilmu akuntansi yang dapat dikatakn sebagai ilmu prasangka inilah yang menjadikan suatu ilmu teori prasangka menjadi suatu keharusan yang metode epsiteme nya harus dicari. akibat dari bahasa bahasa akuntansi yang tidak netral dan tidak mudah dipahami oleh kebanyakan mansuai, maka perlu adanya model dalama teori akuntasi kritik yang berusaha meng kolaborasika antara model akuntansi satu dengan model akuntasi satu lainnya. ini dapat mengubah cara berpikir manusia nya untuk menjadi saintis dan filsofis seperti yang dilakukan immanuel kant pada saat ia menggabungkan dua ilmu teori antara rasionalisme dan empirisme. sehingga dalam suatu ilmu akuntasi diharapkan untuk dapat menuda serta membadakan kemudian diam dan untuk tidak mencari faktat otentik karena suatu kegiatan yang menunda itu berarti tidak mengambil suatu keputusan. kegiatan suatu ilmu akuntasni harus lah di dasarkan oleh suatu laporan keuangan, sehingga dapat terjadi suatu kontrol suatu kekuasaan dan berakhir seperti IFRS SAK ETAP ASP dan lainnya sehingga ini dapat merusak suatu interpretasi yang sesungghunya dalam suatu ilmu ekonomi mapun akuntansi. Lalu pada hakekat nya juga ilmu akuntansi tidak berdasar pada suatu rasionalitas murni, melainkan didasari oleh suatu kebudayaan baik dalam kebudayaan dalam suato organisasi maupun suatu budaya penggunaan hal lainnya. Ada pula ilmu akuntasi berdasar pada suatu ke otoritasan suatu subjek dan objek . ilmu akuntasi juga berdasar bada suatu kepemimpinan karena dalam suatu praktek akuntasi faktor kepemimpinan memiliki faktor yang lumayan berpengaruh dalam suatu struktur laporan keuangan baik dalam sebelum terbentuk nya laporan keuangan maupun sudah terbentuk dan jadi suatu laporan keuangan. kemudian ilmu akuntansi juga didasari oleh suatu kekuasaan uang, karena ilmu akuntasi selalu berdampingan dengan hal yang berbau dengan keuangan maka tentu saja kekuasaan uang dalam praktek ilmu akuntasi sangat berpengaruh. kemudian pula ilmu akuntasi didasari atau berdasar pada suatu kepentingan dan demokrasi. kepentingan disini dimkasudkan dalam suatu hal yang berpengaruh dalam suatu praktek ilmu akuntasi.

Begitulah paparan saya terkait teori akuntansi perpajakan secara seni atau mimesis yang kemudian disangkutkan dengan ilmu filsafat dari seorang filsuf terkenal yaitu Immanuel Kant.

Source: 

Ackermann, Robert, 1976, The Philosophy of Karl Popper, Amherst, MA: University ofMassachusetts Press.

Bertens, K. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1983

Kant, Immanuel. Political Writing, (ed.) Hans Reiss. Cambridge: CambrigdeUniversity Press, 1991.

Siswanto, Joko. Sistem-Sistem Metafisika Barat dari Aristoteles sampai Derrida,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. I, 1998

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun