REKRUTMEN KARYAWAN
Pengertian Rekrutmen
Tujuan dan Alasan diadakannya Rekrutmen
Tujuan dari rekrutmen adalah mencari calon tenaga kerja yang kualifikasinya sesuai dengan yang perusahaan butuhkan dengan melalui bebrapa sumber terbaik (Rivai Zainal, 2018). Alasan yang membuat perusahaan melakukan proses rekrutmen diantaranya:
- Kekosongan atau kekurangan tenaga kerja akibat berbagai hal seperti pegawai yang pindah kerja, meninggal dunia, dan diberhentikan oleh perusahaan.
- Berdirinya organisasi baru atau cabang perusahaan baru yang masih berhubungan.
- Penambahan bagian atau kegiatan-kegiatan baru.
- Rekrutmen sendiri diadakan karena adanya kekosongan dan kebutuhan lebih akan karyawan pada suatu bagian atau jabatan yang harus segera di isi. Disinilah peran manajemen SDM yang dibutuhkan untuk proses perekrutan, dan penyeleksian calon karyawan secara selektif.
Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen adalah proses memberitahu, menyediakan, mendapatkan, mengundang, dan menentukan pelamar sebagai calon tenaga kerja oleh manajemen sumber daya manusia (Nuraeni, 2018). Â
Proses rekrutmen sendiri meliputi beberapa poin penting diantaranya:
- Menyusun strategi perekrutan, menyiapkan hal-hal yang dirasa wajib dan perlu dalam melaksanakan perekrutan.
- Pencarian pelamar kerja. Setelah penyusunan strategi perekrutan, selanjutnya adalah mencari pelamar-pelamar melalui kerjasama dengan sumber-sumber perekrutan yang ada. Metode penarikan ini sering disebut dengan (channels). Berbagai cara yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah pengiklanan, yayasan penjamin tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi karyawan, atau rekomendasi dari karyawan (employe referrals), dan lainnya.
- Penyisihan pelamar-pelamar (filtrasi). Setelah lamaran diterima, departemen sumber daya manusia disuatu perusahaan harus menyaring dan memisahkan pelamar mana yang memenuhi syarat yang dibutuhkan, ditahap inilah memerlukan perhatian khusus untuk memilih dengan cermat dan selektif sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan diawal proses rekrutmen.
- Mengatur waktu pengumpulan pelamar yang lulus. Dimana dalam proses ini pelamar yang lulus sudah dipastikan masuk ke tahap seleksi dan selanjutnya di undang perusahaan untuk seleksi lebih lanjut. Dimana pada tahap seleksi setelah rekrutmen para calon tenaga kerja diseleksi kembali dengan penerapan aktivitas formal diberikan beberapa pertanyaan dan wawasan serta pengetahuan lebih lanjut mengena berkas lamaran yang sebelumnya dikirim ke perusahaan. Disamping itu juga calon pelamar akan melewati masa seleksi seperti tes kepribadian, tes kesehatan, tes mata, dan tes fisik lainnya.
Macam-Macam Rekrutmen
- Rekrutmen Internal, melalui sistem internal perusahaan akan mendapatkan karyawan yang handal tanpa memerlukan waktu yang lama pada tahap perekrutan dan pelatihan, karena pada sistem internal ini perusahaan akan mengambil orang dari internal perusahaan yang pastinya sudah paham dan tau kondisi perusahaan, biasanya perekrutan internal ini terjadi karena adanya rotasi, promosi, dan demosi. (Setyawati, 2019).
- Rekrutmen Eksternal, Menurut Prawesti, (2018) rekrutmen eksternal lebih difokuskan pada perekrutan secara umum dari luar perusahaan dimana calon tenaga kerja di seleksi dan diperoleh dari luar perusahaan tanpa sistem promosi, rotasi, dan demosi yang mana perekrutan ini real perusahaan mencari calon tenaga kerja yang langsung mengirimkan lamaran ke perusahaan dan langsung diproses oleh manajemen perusahaan.
Kendala dalam Melaksanakan Rekrutmen
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya dalam mencari calon karyawan pasti ada kendala yang akan dihadapi oleh perusahaan beberapa kendaa tersebut adalah sebagai berikut:
- Faktor organisasional
- Faktor dalam yang dapat menghambat proses rekrutmen, seperti kebijakan promosi lowongan pekerjaan dari dalam, kebijakan tentang imbalan, tentang kualifikasi karyawan, dan tentang status kepegawaian.
- Rencana sumber daya manusia. Lebih pada sistem perencanaan penempatan posisi atau bagian calon pelamar, serta kurangnya calon pelamar yang mengirim berkas lamaran pekerjaan.
- Kebiasaan pencari kerja, seperti pengiriman berkas lamaran yang kurang lengkap, pencari kerja kurang teliti dalam menyusun lamaran pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
- Kondisi eksternal atau lingkungan, yaitu tingginya tingkat persaingan di pasar kerja, fluktuasi ekonomi yang dapat mempengaruhi ketersediaan bakat, serta perubahan regulasi yang mempengaruhi kebijakan perekrutan.
Proses Seleksi
Setelah melewati proses rekrutmen selanjutnya yang dilakukan oleh perusahaan adalah proses seleksi. Menurut Handoko dalam Poernomo & Hartono, (2019) berpendapat bahwa seleksi merupakan rangkaian kegiatan dalam memilih dan menentukan pelamar diterima atau tidak oleh perusahaan. Tidak banyak penulis bahas mengenai seleksi karena rekrutmen dan seleksi sering digabungkan menjadi satu materi yang sejalan (employee function).
  Â
PELATIHAN KARYAWAN
Pengertian Pelatihan
Proses yang diberikan oleh manajemen sumber daya manusia kepada calon karyawan yang juga merupakan bantuan secara langsung agar calon karyawan memahami betul setiap kerjaan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing calon karyawan dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan. Sedangkan menurut Milah, (2020) "Pelatihan adalah suatu proses untuk mendapatkan keterampilan mengenai pekerjaan, melalui serangkaian prosedur sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada karyawan."Karena pada dasarnya training sendiri merupakan proses membantu tenaga kerja agar lebih menguasai pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang diajarkan pada masa pelatihan untuk mempermudah tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan dan tugas yang diberikan oleh perusahaan.Â
Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu karyawan perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya yang utama adalah itu, namun ada beberapa tujuan lain diantaranya:Â
- Menambah wawasan bagi karyawan
- Meningkatkan keterampilan, ketaatan, dan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan
- Memberikan motivasi kerja yang lebih
- Menambah loyalitas bagi karyawan
- Mengasah kemampuan karyawan dan membentuk team work antar sesama karyawan dalam pelatihan
Jenis pelatihan
Jenis pelatihan yang digunakan disetiap perusahaan tentunya berbeda-beda dan bermacam jenisnya, menurut Henry Simamora dalam Pujianti, (2018) ada beberapa jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan disuatu organisasi atau perusahaan yaitu:Â
- Skill training. Pelatihan keterampilan adalah kejadian umum dalam organisasi, ditandai dengan program pelatihan yang relatif mudah yang bertujuan untuk mengatasi kebutuhan atau kekurangan yang teridentifikasi melalui proses evaluasi yang cermat.
- Retraining. Pelatihan ulang, bagian dari pelatihan keahlian, bertujuan untuk membekali karyawan dengan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan mereka yang berkembang. Misalnya, lembaga pendidikan yang secara tradisional mengandalkan mesin tik manual mungkin memerlukan pelatihan dalam kemahiran komputer atau penggunaan internet.
- Team training. Pelatihan tim melibatkan kolaborasi individu dalam tim kerja untuk secara kolektif menyelesaikan tugas untuk tujuan bersama.
- Creativity training. Pelatihan kreativitas beroperasi di bawah premis bahwa kreativitas dapat   dibudidayakan, sehingga menawarkan tenaga kerja kesempatan untuk    menghasilkan ide secara bebas berdasarkan evaluasi rasional,   pertimbangan biaya, dan potensi peningkatan.
Proses Pelatihan
Pada setiap perusahaan proses pelatihan yang diterapkan banyak jenis dan metodenya serta beragam dan berbeda-beda prosesnya, adapun beberapa metode yang diterapkan dalam proses pelatihan pada karyawan menurut Rivai Zainal, (2018) antara lain sebagai berikut:Â
- Training. On The Job Training (OJT) merupakan proses yang tersusun dan terorganisasi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk melatih dan memberikan bekal keterampilan kepada pegawainya dengan metode dan kondisi pelatihan yang dilakukan langsung ditempat bekerja sebenarnya dibimbing dan diawasi oleh pegawai atau seseorang yang berpengalaman lebih. Dimana dalam training ini terbagi atas beberapa sistem diantaranya sistem magang, job instruction training, dan pelatihan dengan simulasi.
- Management Development Program. Proses pengembangan dirancang untuk calon karyawan yang memiliki rasa sebagai lulusan perguruan tinggi baru dan akan menjalani pelatihan secara komprehensif. Program pengembangan ini menawarkan setiap peserta kesempatan untuk memperoleh pengetahuan baru dalam industri keuangan, mendapatkan pemahaman tentang peraturan dan peraturan perbankan, dan memiliki pengalaman langsung dalam pengoperasian bisnis perbankan dengan menerapkan prinsip-prinsip kepatuhan dan peraturan yang relevan.
- Organizational Development. Pengembangan organisasi mengacu pada upaya jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, baik secara internal maupun eksternal, yang mencakup aspek-aspek seperti meningkatkan dinamika interpersonal dan kelompok, meningkatkan komunikasi, efisiensi, dan mendorong peningkatan tingkat kepercayaan diri.
Kendala dalam Proses Pelatihan
Dalam proses pelatihan sering kali dihadapkan dengan berbagai kendala yang dapat mempengaruhi efektivitas dan effisiensi pada hasil pelatihan yang dilakukan, Berikut beberapa kendala yang umumnya terjadi dalam proses pelatihan diantaranya:
- Keterbatasan waktu dan sumber daya, karena umumnya waktu pelatihan diberikan selama 1 bulan oleh manajemen sumber daya manusia atau trainer dimana pada tahap ini 1 orang trainer harus bisa melatih banyak tenaga kerja.
- Tingkat partisipasi yang rendah, dimana biasanya trainer hanya berkomunikasi saja dalam penyampaian pelatihan, tanpa timbal balik dari para tenaga kerja.
- Ketidaksesuaian materi dengan kebutuhan bisnis,
- Tidak ada rencana pengembangan karir, hanya sebatas pelatihan kerja saja.
- Perubahan teknologi dan sistem, dimana disini dapat terkendala karena harus ada penyesuaian kembali.
PENEMPATAN KARYAWANÂ
Pengertian Penempatan Karyawan
Penempatan karyawan merupakan proses selanjutnya sesudah rekrutmen dan seleksi dimana pada bagian ini karyawan yang dinyatakan lulus dalam tahap rekrutmen dan seleksi ditindak lebih lanjut untuk mengemban tugas sesuai bagian dan sesuai dengan yang diarahkan oleh manajemen personalia. Pada bagian ini karyawan tidak semena-mena langsung menempati posisi yang disarankan, namun melalui beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh perusahaan dilihat dari kegiatan sebelumnya.
Penempatan kerja adalah penempatan karyawan pada posisi yang tepat dan dibutuhkan hal tersebut dapat diamati dengan kesesuaian kualifikasi karyawan tersebut pada pekerjaan yang diterimanya, dengan melalui penilaian sehingga dapat terlihat dari hasil pekerjaan yang dilakukan berupa kualitas dan kuantitas hasil kerjanya (Pessach et al, 2020). Organisasi yang bertujuan untuk mencapai kinerja optimal memerlukan kerangka kerja yang dirancang dengan baik untuk menyusun strategi dan memilih personel untuk menduduki posisi yang tersedia di dalam perusahaan. Efektivitas akuisisi tenaga kerja dalam perusahaan bergantung pada ketepatan di mana perusahaan mengidentifikasi penempatan kerja yang sesuai untuk karyawan yang sudah ada dan yang baru dipekerjakan. Ini mencakup penentuan peran dan judul yang sesuai dalam organisasi.
Metode dalam Penempatan Karyawan
Proses penempatan karyawan pada suatu bagian ataupun bagian baru tentunya harus ada yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kriteria karyawan yang harus dipenuhi, menurut Sulistiyani dan Rosidah dalam Pujianti, (2018) bahwa pada proses penempatan karyawan diperlukan kriteria dengan menggunakan beberapa metode yang dapat diterapkan diperusahaan yaitu dengan memastikan kebutuhan sumber daya manusia, sangat penting untuk mendapatkan persetujuan untuk menduduki posisi, menetapkan kriteria yang baik dan sesuai, menyusun inventaris calon karyawan, dan melakukan proses seleksi karyawan.
Proses Penempatan Karyawan
Proses penempatan karyawan merupakan proses setelah pelatihan, ditahap inilah para karyawan ditempatkan di bagian atau posisi sebenarnya mereka akan bekerja.  Tidak hanya karyawan yang baru lulus seleksi, tetapi karyawan lama juga dapat ditempatkan ulang  karena rotasi jabatan atau mutasi promosi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses penempatan karyawan diantaranya:
- Kekosongan yang tersedia dalam perusahaan utamanya pada bagian yang kekurangan SDM, dengan mendata bagian yang kekurangan tenaga kerja.
- Menyesuaikan kemampuan tenaga kerja dengan bagian yang kosong melalui tes dan kualifikasi yang berhubungan dengan bagian tersebut.
- Melakukan penempatan yang benar dan sesuai kebutuhan bagian.
- Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja terhadap tenaga kerja untuk memastikan penempatan kerja sudah sesuai.
Kendala dalam Penempatan Karyawan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!