Dalam menyikapi pergeseran zaman, tentu paling aman jika bercermin kepada diri sendiri. Ibarat waktu, perubahan pasti terjadi. Sedangkan memodifikasi kualitas diri adalah bentuk tanggung jawab pribadi.
Kita tak lagi dapat abai untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan belajar berbagai hal baru. Contoh sederhana, sewaktu komputer kali pertama diciptakan, tentu seseorang dituntut untuk dapat mengoperasikannya dibanding hanya puas bisa menggunakan mesin ketik.
Peristiwa ini seolah mengajarkan, di tengah pergeseran zaman, seorang individu tak lagi pantas merasa “telah cukup bekal” menghadapi masa depan. Setiap orang tak lagi sekedar dituntut, namun wajib memupuk sikap optimistis dan membuang jauh-jauh dalih “nrimo”.
Umur tak lagi jadi pembenaran individu untuk berhenti belajar. Zaman terus berubah, layaknya taksi, untuk “survive”, individu mau tak mau harus ikut terus “bergerak”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H