Mohon tunggu...
Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berfikir Secara Logika | Forza Indonesia | Forza Milan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Revolusi PSSI Harga Mati

14 Desember 2014   04:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:21 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_341066" align="aligncenter" width="360" caption="asharigemini.blogspot.com"][/caption]

Salam Olahraga..

KENAPA PSSI HARUS DIBEKUKAN (DIBUBARKAN) DAN DIBENTUK FEDERASI BARU?


Karena kami berpendapat bahwa PSSI gagal memberi prestasi selama ini akibat tersandera oleh statutanya sendiri. Jumlah voters yang terlalu banyak (105, CMIIW) membuat PSSI lebih mirip parpol ketimbang induk organisasi sebuah cabang olahraga.

Selalu terjadi money politic setiap terjadi pemilihan Ketum. Karena disitu banyak kepentingan dari para pihak yang berminat duduk disitu. Banyaknya voters juga membuat pengurus PSSI terkadang tak berani bertindak tegas kepada klub yang melakukan tindakan unfairplay akibat takut kehilangan dukungan. Akibatnya terjadi banyak kompromi dan konspirasi. Hak suara untuk Asprov juga seharusnya tak perlu ada.

PSSI sudah terjebak dalam sistem yang tak memberi ruang kepada rezim yang 'bersih' untuk bekerja. Organisasi PSSI penuh intrik politik. Bahkan sesungguhnya kartel politik yang berafiliasi pada parpol tertentu sudah mendominasi 70% lebih klub peserta ISL.

Berharap melakukan PERUBAHAN didalam tubuh PSSI sesuai jalur statuta, sama saja harus MEMBELI suara voters. Transaksi dagang sapi, jual beli suara. Tak ada voters yang rela menyerahkan suaranya secara cuma-cuma.

Singkat kata, mendamba datangnya prestasi dari PSSI seperti pungguk merindukan bulan. Karena prestasi bukanlah prioritas teratas dalam program kerja PSSI. Uang dan kepentingan politik golongan lebih mengemuka.

Berharap PSSI mengkoreksi statutanya sendiri dengan mengurangi jumlah voters secara ekstrem juga tak mungkin terjadi. Kehilangan hak suara identik dengan kehilangan rejeki dan peran menentukan arah organisasi. Wacana mengurangi jumlah voters pasti ditolak.

KESIMPULAN :
Harus ada federasi yang baru dengan statuta baru yang berorientasi kepada prestasi tim nasional.

Jika pemerintah hanya berniat menggusur rezim La Nyalla cs dari PSSI dan terjadi kisruh organisasi, yang terjadi nanti FIFA membentuk KOMITE NORMALISASI. Ujung-ujungnya ada pemilihan ketum baru oleh para voters, dan orang-orang lama lagi yang akan mendominasi. Berputar dari situ dan balik kesitu lagi.

Jika PSSI kena banned dan kemudian terjadi pemulihan, maka FIFA pasti memerintahkan untuk digelar kongres dengan status voters yang sama dengan voters yang ada saat banned dijatuhkan. Jadi masih voters lama dan statuta yang lama. Mana bisa terjadi perubahan jika pelakunya masih orang-orang itu juga??

Itulah sebabnya kami mengusulkan agar PSSI dibekukan (dibubarkan) dan dibentuk federasi baru dengan statuta yang baru.

Atau PSSI tetap dipertahankan sebagai museum perjuangan yang dibentuk sebelum kemerdekaan, akan tetapi fokus mengelola sepakbola amatir saja, sementara untuk sepakbola profesional dengan orientasi prestasi akan dikelola oleh federasi baru yang berafiliasi ke FIFA/AFC menggantikan peran PSSI. ( https://www.facebook.com/pages/Reformasi-PSSI/201401353272644 )


Tuntutan reformasi di tubuh PSSI semakin menguat. Kali ini giliran Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang menyatakan siap melakukan pembenahan total pada induk sepak bola nasional.

Saat berkunjung ke Surabaya, Sabtu (29/11), Imam memberikan sinyal untuk segera melakukan langkah konkret dalam membenahi PSSI. Bahkan, saat ditanya bagaimana komitmen pihaknya dalam pembenahan PSSI, Imam menegaskan ia siap menempuh berbagai jalan yang diperlukan, termasuk opsi membekukan PSSI.

"Saya kira kita tidak boleh takut dengan siapa pun jika semua untuk kepentingan bangsa. Ayo, kita benahi," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, Imam menyampaikan saat ini pihaknya tengah menyiapkan tim untuk mengevaluasi kinerja PSSI. Tim inilah yang nanti akan merekomendasikan langkah reformasi di tubuh PSSI.

"Sekarang sedang kami dalami betul, juga sedang kami lakukan upaya melihat seperti apa keinginan publik yang hebat ini. Beri kesempatan kami dalam beberapa waktu ini untuk melihat lebih dalam," katanya.

Imam mengungkapkan, dirinya telah menyampaikan kepada pihak PSSI bahwa ini waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi. Namun, ia masih enggan bersuara tentang tuntutan agar seluruh pengurus teras PSSI mengundurkan diri.

"Saya sampaikan, silakan evaluasi diri sendiri sebelum rakyat melakukan upaya-upaya keras untuk merevolusi PSSI," ujar politikus PKB tersebut.

Terkait buruknya performa tim nasional (timnas) senior dalam Piala AFF 2014, Imam mengaku masih menunggu PSSI dan tim evaluasi memberikan pelaporan. Menurutnya, harus jelas mengenai pangkal masalah yang menyebabkan buruknya pemain timnas.

"(Persoalan) mungkin saja manajemen, rekrutmen pemain, pelatih, atau kita enggak tahu apakah di belakangnya ada suatu permainan besar, kita belum tahu," kata Menpora. ( http://www.republika.co.id/berita/koran/sepakbola-koran/14/12/01/nfwboh5-pemerintah-siap-reformasi-pssi )

#ForzaIndonesia

Salam Kebenaran..Salam Kejujuran..Salam Kedamaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun