Mohon tunggu...
Destri Mairoza
Destri Mairoza Mohon Tunggu... Guru - Starting Point in Writing

Nama lengkap Destri Mairoza dengan panggilan Roza, kelahiran Nagari Taruang-taruang pada tanggal 3 Mei 1987. Saat ini bekerja sebagai pengajar di SMAN 1 Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulis Bersama OmJay Day-1

20 Januari 2020   14:51 Diperbarui: 20 Januari 2020   15:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

CONTENT (ISI BLOG)
Pada bagian ini menjadi alasan utama WHY (Kenapa) kita melakukan kegiatan blogging dan apa yang akan dipost di laman blog kita. Pada bagian ini kita butuh berfikir,  merefleksikan sesuatu, berkomunikasi dan menjelaskan ide.

CHECKLIST
Bagian ini adalah keterampilan yang harus kita lakukan sebelum menekan "publish/ terbitkan". Pada bagian ini mengharuskan kita untuk teliti, self-check, disiplin, dan mengikuti langkah-langkah dalam proses pembuatan blog, yaitu:
1. Judul yang tertulis harus menggunakan HURUF KAPITAL pada tulisan
2. Post memiliki satu atau lebih KATEGORI
3. Tidak lupa untuk mengecek ulang untuk COPS : Capitalization (Kapitalisasi), Organization (Penyusunan), Punctuation (Tanda Baca) , dan Spelling (Ejaan)

Cara untuk menumbuhkan semangat agar terus menulis:
1. Menulis hal yg dekat dgn keseharian
2. Menulis utk diri sendiri
3. Lakukan mikro blogging. Yaitu menulis singkat di update status Facebook atau Twitter lalu disatukan menjadi satu tulisan di blog

Bagaimana cara blog kita dibaca oleh orang lain:
1. Share di medsos milik pribadi, arahkan ke blog kita
2. Tulis topik kekinian

Adapun hal yang beliau sampaikan sebagai penutup pertemuan hari itu, antara lain:
1.Menulislah singkat singkat saja. Saya terinspirasi betul dengan Seth Godin yang tiap hari menulis di blognya dengan singkat namun padat pengetahuan dan intisari pengalaman.
2.Jika sudah terbiasa menulis maka akan merasa kurang jika belum menutup hari dengan menulis.
3.Menulislah dimana saja dan dengan alat apa saja. Saat saya menulis tulisan ini saya gunakan fasilitas notes di smart phone saya, sambil menikmati perjalanan berangkat kerja dengan komuter di pagi hari. Jadi tidak mesti menunggu berhadapan dengan laptop atau komputer baru menulis.

Jika demikian mengapa bagi sebagian pendidik menulis di blog itu menjadi hal yang memberatkan, padahal dengan terampil dan menarik mereka menulis status di update media sosial mereka dengan tulisan menyentuh dan menggugah semangat?

Hal-hal berikut ini bisa menjadi kemungkinan jawabannya.

1.Menulis di blog perlu waktu lama untuk bisa dikenal publik atau bahkan bisa 'tercium' oleh mesin pencari google. Tidak ada instant gratification seperti kita menulis di facebook yang dalam waktu sekejap bisa dapatkan 'jempol' atau likes.
2.Menulis di blog dianggap perlu punya latar belakang teori padahal tidak selalu. Blog lebih bernuansa 'diary' atau refleksi pengalaman.
3.Menulis blog dianggap seperti menulis makalah ilmiah yang membuat pendidik merasa mesti tampil 'sempurna'. Jika pendidik itu kemudian berhasil menulis biasanya kemudian blognya menjadi lama diisi kembali dikarenakan energinya habis dan menjadi kehilangan selera untuk mengisinya kembali. Lebih baik menulis singkat, padat dan jelas dari pada sekali menulis sempurna lalu setelah itu hilang.

Bayangkan jika semua pendidik berkenan berbagi pengalamannya lewat tulisan, singkat dan bersemangat, dijamin pendidikan Indonesia menjadi maju dan berkembang dalam waktu yang cepat. Hal ini dikarenakan cerita dari 'lapangan' bisa dibagi dan dibaca dan dijadikan inspirasi oleh si pembaca untuk diterapkan di sekolahnya masing-masing.

Demikianlah kesimpulan Hari Pertama. Nanti akan dishare lagi kesimpulan pertemuan berikutnya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun