Mengurangi konsumsi garam penting bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan salah satu faktor terjadinya penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan penyakit degeneratif lain.Â
Namun, lidah yang terbiasa dengan rasa gurih oleh garam, tidak bisa langsung di stop begitu saja. Pemberian rempah pada makanan akan tetap memberikan kesan 'tasty'Â walaupun tanpa menggunakan garam. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal Appetite dimana orang dewasa yang diberikan sup tomat rendah garam (sebanyak 45% garam dikurangi dari standar resep), kemudian diganti dengan rempah-rempah sebagai bumbu. Ternyata mereka tidak langsung menyukai sup tomat tersebut. Namun dalam periode waktu yang singkat, mereka mulai menyukai dan pada akhir penelitian sebagian besar menyukai sup tomat versi baru tersebut. Â Â
Local Wisdom
Bergesernya gaya hidup masyarakat post modern kini, yang gemar nongkrong di cafe untuk sekadar menyeruput kopi, atau menikmati teh sebagai tanda keguyuban di segala jenis acara, mengalihkan para petani untuk lebih memilih menanam komoditi tersebut daripada rempah-rempah.Â
Para pengusaha berlomba-lomba menunjukkan ke-lokal-an dari kopi dan teh dengan memproduksi berbagai jenis dan bentuk kopi dan teh. Warung kopi menjamur, dari kelas kaki lima hingga bintang lima.Â
Tidak hanya berakhir sebagai bumbu dapur, Saya bermimpi jika suatu hari nanti akan bertebaran cafe rempah-rempah, dimana anak muda mengobrol dan bergosip, berbicara tentang bisnis sambil menyeruput minuman jahe, kunyit, cengkeh atau kapulaga. Mengembalikan lagi local indigeneous ke masa kejayaannya, yakni rempah-rempah menjadi simbol kekayaan negeri yang gemah ripah loh jinawi ini.
Oleh : Ni Putu Destriani Devi
Ahli Gizi RSUP Sanglah Bali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H