Mohon tunggu...
destiya kirana
destiya kirana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

amateur writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keunggulan Penggunaan Geofoam sebagai Pengganti Timbunan Tanah pada Infrastruktur di Indonesia

14 Oktober 2024   10:30 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Expanded Polystyrene atau yang biasa dikenal sebagai foam dengan bentuk bola-bola ringan yang disatukan membentuk berbagai macam bangun datar dan ditemukan di dalam pembungkus barang entah sebagai komponen utama kemasan atau sebagai safety product. Kini Expanded Polystyrene yang terbuat dari biji polystyrene sudah berkembang hingga menjadi materi konstruksi teknik sipil di bidang jalan.

 EPS Geofoam atau biasa disebut Expanded Polystyrene Geofoam adalah material pengganti tanah timbunan tepat di bawah Base Course yang memiliki bentuk berupa balok besar yang tentunya merupakan susunan dari High density Polystyrene. Penggunaan EPS Geofoam pertama datang dari Negara Norwegia di tahun 1972 sebagai penanganan kasus penurunan tanah di area sekitar perairan. Jalan tersebut terus mengalami penurunan setiap tahunnya setinggi 20-30cm dan mengakibatkan adanya kerusakan jalan yang tentunya berbahaya bagi pengguna jalan bila akses penggunaan selalu dibuka. Dan berkat penggunaan EPS Geofoam juga mereka mampu mencegah kerusakan berlanjut, setelah keberhasilan tersebut digelarlah Konferensi Geofoam Internasional pertama di Oslo, Norwegia pada tahun 1985.

 Material ini sudah banyak digunakan di berbagai negara sebagai penanganan permasalahan di dunia teknik sipil, di bidang jalan, gedung, dan jembatan. Seperti contohnya di negara Norwegia, Netherlands, AS, Jerman, Jepang, Malaysia, dan Indonesia. Pada penggunaan EPS Geofoam selain sebagai pengganti timbunan tanah di jalan adalah sebagai berikut :

1.Retaining wall (mengurangi tekanan dan gerakan lateral pada dinding)

2.Pembatas jembatan.

3.Peninggi kursi di gedung bioskop.

4.Peninggian elevasi lantai.

  Indonesia merupakan negara dengan banyaknya wilayah labil sehingga membuat beberapa bangunan atau infrastruktur memerlukan tahapan persiapan yang sangat matang. 

Karena kondisi ini, EPS Geofoam juga merupakan salah satu penanganan dari berbagai permasalahan utama tersebut. Terdapat 2 jenis Geofoam yakni Expanded Polystyrene dan Extruded Polystyrene, tentu terdapat perbedaan di antara keduanya. EPS merupakan bentuk perkembangan dari busa polistirena yang dicampur dengan pengembangan polimer plastik polistirena untuk membentuk bahan busa sel tertutup. Sementara XPS merupakan blok busa kaku dengan permukaan yang kasar dan konduktivitas termal yang relativ rendah, XPS dibentuk dari hasil ekstruksi polimer polistirena. EPS dan XPS terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang namun EPS sedikit lebih unggul karena dapat menggunakan bahan daur ulang lebih banyak dari XPS, sehingga membuat EPS tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan. Dalam proses pemasangannya, EPS memberikan fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sementara XPS biasanya sudah berbentuk akhir sesuai dimensi yang sudah ditentukan.

Adapun beberapa tambahan perbedaan signifikan diantara kedua Geofoam ini, yakni:

1.Harga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun