Mohon tunggu...
Destio Wahyu
Destio Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Dian Nuswantoro

Topik konten berkaitan tentang teknologi. Bisa berisi tentang teknologi yang sedang berkembang sekarang, AI, Gadget, dan materi perkuliahan Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metodologi Agile Crystal, Apa Sih Itu? Serta Kelebihan dan Kekurangannya

2 Oktober 2023   11:43 Diperbarui: 2 Oktober 2023   14:57 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat kalian yang kuliah di jurusan informatika pasti tidak asing dengan istilah Agile development. Metode ini adalah metode pengembangan software yang cukup populer untuk saat ini. Metode ini banyak dipakai karena dianggap fleksibel dan bisa menyesuaikan sesuai keperluan konsumen.

Metode Agile mulai dipakai pada tahun 70-an oleh perusahaan Toyota untuk memproduksi mobil dengan sistem waterfall. Banyak perusahaan lebih memilih menggunakan metode agile karena dinilai lebih terjangkau.

Tapi sebelum masuk ke metodologi Agile Crystal ada baiknya kita pahami terlebih dahulu tentang metode Agile.

Apa sih metode Agile itu?

Metode Agile adalah sebuah metodologi dalam pengembangan software yang didasarkan pada proses pengerjaan berulang yang terdiri dari aturan dan solusi yang sudah disepakati. Metode ini juga dilakukan dengan sistem kolaborasi antar tim secara terstruktur dan terorganisir.

Proses pengembangan perangkat lunak yang menggunakan metode agile biasanya hanya memerlukan waktu yang cukup singkat karena metode ini berbeda dengan metode tradisional yang bersifat linear, rigid, dan dokumentasi berat. Metode agile mengutamakan iterasi, feedback, dan adaptasi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Setelah mengetahui secara sekilas tentang metode Agile, sekarang mari kita bahas lebih detail mengenai metode Agile Crystal

purple-blue-modern-geometrical-ai-art-instagram-post-website-651a44d408a8b525882c94e2.jpg
purple-blue-modern-geometrical-ai-art-instagram-post-website-651a44d408a8b525882c94e2.jpg

Pengertian Metode Agile Crystal

Metodologi agile crystal adalah salah satu jenis metodologi agile yang berfokus pada individu dan interaksi dalam pengembangan perangkat lunak. 

Metodologi ini mengutamakan komunikasi dan kolaborasi tim dalam menghadapi perubahan. Metode ini lebih berfokus pada kondisi tim yang mengerjakan proyek, daripada pada proses atau alat yang digunakan. Metode ini menganggap bahwa setiap tim memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga harus disesuaikan dengan metode yang paling cocok.

Tahapan Metode Agile Crystal

Tahapan yang dilakukan metode agile crystal tergantung pada jenis proyek dan ukuran tim. Namun, secara umum, metode ini mengikuti siklus berikut:

  • Planning: merencanakan apa yang akan dikerjakan.
  • Designing: mendesain bentuk dasar perangkat lunak.
  • Coding: mulai masuk proses penyusunan kode.
  • Testing: mengetes perangkat lunak baik secara usability testing maupun user testing.
  • Delivery: mengirimkan perangkat lunak kepada pelanggan atau pengguna akhir.
  • Review: mengevaluasi hasil pengembangan dan memberikan umpan balik.
  • Refactoring: melakukan perbaikan atau peningkatan pada perangkat lunak sesuai dengan umpan balik.

Tahapan-tahapan ini dilakukan secara iteratif dan adaptif, artinya bisa diulang atau diubah sesuai dengan kebutuhan proyek. Metode agile crystal juga memperhatikan faktor-faktor seperti keahlian tim, keterlibatan pelanggan, kejelasan tujuan, dan ketersediaan sumber daya

Kelebihan dan  kekurangan metode Agile Crystal 

Metode agile crystal adalah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada individu dan interaksi. Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:

Kelebihan:

  • Metode ini dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan kondisi proyek dengan cepat dan mudah.
  • Metode ini meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara tim pengembang, pelanggan, dan pemangku kepentingan.
  • Metode ini menghasilkan produk yang berkualitas, sesuai dengan harapan pelanggan, dan dapat diuji secara terus-menerus.
  • Metode ini mengurangi biaya, waktu, dan risiko pengembangan perangkat lunak.

Kekurangan:

  • Metode ini membutuhkan komitmen tinggi dari tim pengembang, pelanggan, dan pemangku kepentingan untuk terlibat secara aktif dalam proses pengembangan.
  • Metode ini kurang cocok untuk proyek yang berskala besar, kompleks, atau memiliki persyaratan yang tidak jelas atau berubah-ubah.
  • Metode ini menghasilkan dokumentasi yang kurang lengkap atau tidak konsisten, yang dapat menyulitkan pemeliharaan atau integrasi perangkat lunak.
  • Metode ini bergantung pada keterampilan, pengalaman, dan kepribadian tim pengembang, yang dapat mempengaruhi kinerja dan hasil proyek.

Dengan menggunakan metode crystal proses pengembangan akan menjadi lebih optimal karena dapat disesuaikan dengan kondisi tim.

https://projectperangkatlunakb.blogspot.com/2019/09/crystal-software-development.html
https://projectperangkatlunakb.blogspot.com/2019/09/crystal-software-development.html

Salah satu kategori metode Crystal adalah Crystal Clear, di mana terdapat 7 ciri di antaranya:


Ciri wajib:
1. Frequent Delivery
Memungkinkan untuk melakukan pengujian kode kepada pengguna nyata. Dengan cara ini, pengembang tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk produk yang tidak ingin dibeli oleh siapapun.
2. Reflection Improvement
Tidak peduli seburuk atau sebaik apapun produk yang dihasilkan, sellau ada ruang untuk mengembangkan produk menjadi lebih baik, selain itu selalu ada metode dan teknik baru yang dapat diterapkan dalam tim.
3. Osmotic Communication
Dengan tim yang bekerja Bersama, informasi dapat mengalir dengan baik di dalam tim. Memungkinkan terjadinya perolehan informasi berharga tanpa harus terlibat dalam pembahasan masalah tertentu. Penyerapan informasi dengan cara ini disebut sebagai osmotic communication.


Ciri tidak wajib:
1. Easy Access to Expert Users
Memungkinkan untuk menjaga komunikasi dan mendapatkan feedback secara teratur dari pengguna nyata.
2. Personal Safety
Satu-satunya cara untuk membangun suasana kerja yang sehat dan budaya tim yang baik adalah dengan mempraktikan komunikasi yang terbuka dan jujur. Anggota tim harus dapat berbicara tanpar asa takut, tidak peduli apkaah mereka sedang mempresentasikan ide baru atau berbicara tentang masalah potensial.
3. Focus
Setiap anggota tim harus tahu persis apa yang harus dikerjakan, sehingga dapat memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan. Selain itu, dapat meningkatkan komunikasi antar anggota tim yang membantu dalam mencapai tujuan yang sama.
4. Agile Technical Environment
Adanya pengujian otomatis, manajemen konfigurasi, dan integrasi alat yang spesifik sehingga kesalahan dapat dideteksi dalam waktu yang singkat.

Metode agile crystal memiliki beberapa varian yang diberi kode warna sesuai dengan ukuran dan kompleksitas proyek. Misalnya, crystal clear untuk proyek kecil dengan 6-8 orang, crystal yellow untuk proyek sedang dengan 10-20 orang, crystal orange untuk proyek besar dengan 20-40 orang, dan crystal red untuk proyek sangat besar dengan lebih dari 40 orang.  

Setiap varian memiliki aturan dan praktik yang berbeda-beda, tetapi tetap berbagi beberapa prinsip umum, seperti:

  • Mengutamakan individu dan interaksi daripada proses dan alat
  • Menghasilkan perangkat lunak yang berfungsi daripada dokumentasi yang lengkap
  • Menyesuaikan diri dengan perubahan daripada mengikuti rencana
  • Melakukan komunikasi yang sering dan jelas antara anggota tim dan pelanggan
  • Melakukan pengujian dan integrasi secara terus-menerus
  • Melakukan refleksi dan evaluasi secara berkala

Metode agile crystal bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas dengan cara yang efisien dan fleksibel. Metode ini cocok untuk proyek-proyek yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi atau membutuhkan perubahan secara cepat. Metode ini juga mengandalkan kerjasama antara tim pengembang dan pelanggan dalam mencapai tujuan bersama

Apa yang membedakan Agile Crystal dengan metode yang lain?

Metode Agile Crystal berbeda dengan metode lain yang bersifat linear, rigid, dan dokumentasi berat. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas dengan cara yang efisien dan fleksibel. Metode ini cocok untuk proyek-proyek yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi atau membutuhkan perubahan secara cepat. Metode ini juga mengandalkan kerjasama antara tim pengembang dan pelanggan dalam mencapai tujuan bersama

Referensi : 

 https://www.binaracademy.com/blog/metode-agile-adalah

https://www.kompasiana.com/danarsaputra4547/651a250608a8b549093afbb2/metode-agile-crystal?page=all#section3&lgn_method=google

https://www.niagahoster.co.id/blog/agile-adalah/

https://sis.binus.ac.id/2022/02/17/models-in-agile-methodology/

https://www.geeksforgeeks.org/crystal-methods-in-agile-development-framework/

https://www.geeksforgeeks.org/crystal-methods-in-agile-development-framework/

https://www.sekawanmedia.co.id/blog/metode-agile-development/

https://sekawanstudio.com/blog/metode-agile/

https://academy.alterra.id/blog/agile-adalah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun