Mohon tunggu...
Desti Nur Aini
Desti Nur Aini Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Malang

Traveling ke pedesaan mulai menjadi hobi. Berinteraksi dengan masyarakat pedesaan adalah nilai positif dari sebuah kehidupan. Mulai menyukai konten tentang ruralpreneurship dan aktivitas pembelajaran budaya dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi dalam Pluralitas: Tinjauan Program Kebhinekaan Modul Nusantara 2024 Universitas Negeri Malang

31 Maret 2024   20:43 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:48 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah kegiatan refleksi yang diadakan oleh kelompok Modul Nusantara "Smart Union" dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Universitas Negeri Malang berlangsung di Rumah Makan Bebek Gembira Tlogomas, Malang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi kembali upaya-upaya kebhinekaan yang telah dilakukan sebelumnya di lokasi-lokasi seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan TPST Desa Pandesari. Para peserta refleksi didampingi langsung oleh dosen Modul Nusantara, Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd., dan Amalia Arifah Rahman, S.E., M.M., yang bertindak sebagai mentor. Selain memberikan pemahaman lebih dalam tentang keragaman budaya dan upaya pengelolaan sampah, kegiatan ini juga disertai dengan acara berbuka puasa bersama untuk mempererat solidaritas di antara anggota kelompok Smart Union.

Kegiatan refleksi merupakan salah satu komponen penting dalam Modul Nusantara, mata kuliah khusus bagi mahasiswa PMM yang mencakup aspek Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi Sosial. Dibuka dengan pemaparan singkat dari dosen modul mengenai administrasi sebagai tanggung jawab peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).  Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd. menekankan agar mahasiswa lebih teliti dalam membuat laporan logbook, artinya mahasiswa harus bisa berkreasi didalam membuat laporan dengan mendeskripsikan apa yang dipelajari dan diamati melalui kegiatan kebhinekaan yang telah dilaksanakan, "Sebagai mahasiwa, tentunya kalian harus bisa untuk berkreasi di dalam karya tulis" tutur beliau.

Rumah Makan Bebek Gembira menjadi tempat yang nyaman dan hangat bagi para mahasiswa untuk merenungkan dan mengevaluasi konsep kebhinekaan 5 dan kebhinekaan 6. Dalam suasana yang penuh semangat, para mahasiswa saling bertukar pendapat dan gagasan untuk mendiskusikan pemahaman mereka atas kunjungan sebelumnya ke Candi Kidal dan Candi Jago. Diskusi yang dilandasi oleh pengalaman bersejarah dan nilai-nilai budaya membantu memperdalam pemahaman mereka akan kekayaan warisan budaya Indonesia, khususnya di Kota Malang.

Selanjutnya, refleksi dilanjutkan melalui kegiatan kebhinekaan 6 dengan melakukan kunjungan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di desa Pandesari. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa tidak hanya sekadar mengamati, tetapi juga merenungkan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan upaya nyata yang telah dilakukan oleh pengelola TPST dalam meminimalkan dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Melalui pengalaman ini, mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan pembuatan kompos, serta terinspirasi untuk mengadopsi praktik serupa di lingkungan tempat tinggal mereka.

Setelah serangkaian refleksi selesai, acara dilanjutkan dengan kegiatan berbuka puasa bersama yang mempererat hubungan antar peserta. Kehangatan suasana terasa semakin kuat ketika mahasiswa dari beragam latar belakang agama, budaya, dan daerah yang berbeda berkumpul, saling berbagi pengalaman serta cerita mereka sambil menikmati hidangan lezat yang disajikan bersama-sama.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kegiatan refleksi di Rumah Makan Bebek Gembira tidak sekadar menjadi momen biasa, melainkan juga menjadi kesempatan berharga untuk memperkokoh nilai-nilai kebhinekaan dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Melalui kerja sama serta toleransi terhadap perbedaan, mahasiswa Smart Union memperkuat ikatan sosial dan menjadikan acara berbuka bersama sebagai sarana untuk merayakan keberagaman. (DesNa)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun