Malang  -- Bicara tentang keindahan alam di Indonesia tidak akan pernah habis. Negara yang kaya akan keindahan alam dan keragaman budaya seringkali menyajikan peluang eksplorasi yang menarik untuk ditelusuri  bagi kelompok pemuda dan pelajar. Salah satunya adalah perjalanan yang tak terlupakan yang dilakukan oleh kelompok Cakra Smart ke Desa Sumberdem, Kabupaten Malang, sebuah tempat yang sekaligus menawarkan keramahan dan pesona alam yang luar biasa.
Cakra Smart, satu dari enam kelompok Modul Nusantara dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan modul kebhinekaan 5 di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dengan didamping oleh Dosen dan Mentor Modul Nusantara, Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd. dan  Amalia Arifah Rahman, S.E., M.M.
Menjejakkan Kaki di Sumberdem
Desa yang terletak sekitar 34 km atau sekitar satu setengah jam perjalanan dari Universitas Negeri Malang mempersembahkan pemandangan alam yang umumnya ditemui. Di sepanjang perjalanan, terdapat berbagai jenis tanaman yang berfungsi sebagai pagar, jalan yang bersih, udara yang segar, dan terbebas dari polusi.Â
Saat kami tiba, kami disambut dengan ramah oleh Ibu Purwati S.E., yang merupakan Kepala Desa, serta oleh keluarga-keluarga lokal dan penduduk desa.Â
Suasana damai dan keramahan Desa Sumberdem segera terasa, kami menikmati berbagai hidangan makanan sederhana yang lezat, yang tidak hanya memikat selera tetapi juga memberikan kesan kampung halaman dengan bercerita dan berbagi tawa bersama masyarakat sekitar, membawa kami kembali kepada momen-momen istimewa di kampung halaman di tengah suasana yang berbeda.
Senam Bersama di Bawah Langit Terbuka
Kesempatan untuk melakukan senam bersama para lansia dan Ibu-ibu  menjadi salah satu momen yang berkesan dan menyenangkan. Cakra Smart dan penduduk desa berkumpul di lapangan terbuka yang luas dan indah.Â
Di bawah  langit biru yang cerah merupakan cara sehat untuk memulai hari, dengan berbagi momen kebugaran dan kecerian. Senam bersama ini juga menjadi wadah untuk saling mengenal, ceria bersama dan melupakan sejenak hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.
Mendalami Asal Nama Desa
Sebelum bertransformasi menjadi desa, Sumberdem asalnya adalah hutan belantara. Seorang pemanen aren bernama Mbah Soemo Redjo, dari Mataraman, Jawa Tengah, menemukan daerah ini selama perjalanannya.Â
Daerah tersebut kaya dengan pohon enau yang kemudian menjadi nenek moyang desa Sumberdem. Di tempat tinggalnya, yang merupakan hutan palem, terdapat tiga sungai yang besar dan sangat jernih.Â
Mbah Soemo Redjo pernah menyatakan bahwa suatu saat, jika tiba waktunya, daerah itu akan dinamai Sumberdem. Nama tersebut berasal dari dua kata, "Sumber" dan "dem," yang artinya mata air dan adem. Beberapa orang juga menyebutnya gedem, yang berarti besar.
Kunjungan Cakra Smart ke sumber mata air secara langsung memperlihatkan betapa airnya begitu sejuk dan jernih, mengundang untuk berlama-lama menikmati keindahan dan ketenangan di desa ini. Sumberdem bukan hanya sekadar desa, tapi juga tempat yang menawarkan ketenangan dan kecantikan alam yang tak terlupakan.
Desa Sumberdem tidak hanya memberikan pengalaman yang menginspirasi, tetapi juga memotivasi mahasiswa untuk merawat lingkungan dan memahami kearifan lokal di sekitar kita. (Bella & DesNa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H