Mohon tunggu...
Desti Nur Aini
Desti Nur Aini Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Malang

Traveling ke pedesaan mulai menjadi hobi. Berinteraksi dengan masyarakat pedesaan adalah nilai positif dari sebuah kehidupan. Mulai menyukai konten tentang ruralpreneurship dan aktivitas pembelajaran budaya dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Kearifan Lokal dan Kebhinnekaan di Desa Sumberdem Bersama Kelompok Cakra Smart

26 November 2023   06:28 Diperbarui: 26 November 2023   06:32 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendalami Asal Nama Desa

Sebelum bertransformasi menjadi desa, Sumberdem asalnya adalah hutan belantara. Seorang pemanen aren bernama Mbah Soemo Redjo, dari Mataraman, Jawa Tengah, menemukan daerah ini selama perjalanannya. 

Daerah tersebut kaya dengan pohon enau yang kemudian menjadi nenek moyang desa Sumberdem. Di tempat tinggalnya, yang merupakan hutan palem, terdapat tiga sungai yang besar dan sangat jernih. 

Mbah Soemo Redjo pernah menyatakan bahwa suatu saat, jika tiba waktunya, daerah itu akan dinamai Sumberdem. Nama tersebut berasal dari dua kata, "Sumber" dan "dem," yang artinya mata air dan adem. Beberapa orang juga menyebutnya gedem, yang berarti besar.

Kunjungan Cakra Smart ke sumber mata air secara langsung memperlihatkan betapa airnya begitu sejuk dan jernih, mengundang untuk berlama-lama menikmati keindahan dan ketenangan di desa ini. Sumberdem bukan hanya sekadar desa, tapi juga tempat yang menawarkan ketenangan dan kecantikan alam yang tak terlupakan.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Desa Sumberdem tidak hanya memberikan pengalaman yang menginspirasi, tetapi juga memotivasi mahasiswa untuk merawat lingkungan dan memahami kearifan lokal di sekitar kita. (Bella & DesNa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun