Fase-fase tersebut juga terinspirasi dari program New Deal yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt dari tahun 1933 - 1936. Yang dimana pada saat itu Amerika sedang mengalami depresi ekonomi. Untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan yang akut, maka dirancangkanlah program New Deal ini dengan moto 3R (Relief, Recovery, and Reform)
Dan diakhir sesi pemaparan yang beliau sampaikan, diberikan kesempatan untuk para mahasiswa bertanya kepada beliau, yang dimana mahasiswa yang bertanya tersebut akan diberikan goody bag.
Sampai pada narasumber terakhir atau yang kedua, yang akan disampaikan oleh Richard Theodore atau sapaan akrabnya Bang Rich selaku CEO Summer Minibar & Sambal Bakar, pada sesi ini beliau tidak menyampaikan materi seperti Bapak Hermawan Kartajaya, beliau hanya menyampaikan sedikit tentang profilnya, yaitu beliau telah memperkerjakan 1300 karyawan di seluruh Indonesia dan juga seoran Influencer. Pada sesi ini Bang Rich ingin membawakan acara seminar ini seperti acara talkshow, karena pembahasan serta materi yang berat dan bagus sudah dibawakan oleh narasumber pertama, jadi disini Bang Rich mengharapkan pada sesinya, mahasiswa bisa lebih santai, jadi pada sesi ini langsung diberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk bertanya, dan mahasiswa yang bertanya akan diapresiasi dengan dipersilakan untuk makan di Sambal Bakar nya dengan mengajak 1 rekannya secara cuma-cuma.
Terdapat pertanyaan yang disampaikan oleh Bagus Setiawan dari semester 4 Prodi Manajemen S1 "Saya ingin bertanya kepada bang Richard, untuk sampai saat ini, kesuksesan bang Richard itu termotivasi dari siapa jika ada, lalu setelah bang Richard lulus kuliah, bagaimana bang Richard mengatasi ketakutan dari para mahasiswa seperti kami yang takut menjadi manusia yang useless bagi orang lain maupun keluarganya. Terimakasih”. Pertayaan tersebut langsung dijawab oleh narasumber yang bersangkutan, yang menjelaskan bahwa "9 dari 10 orang kalau saya ngomong ini, engga akan percaya, mereka piker saya terlahir dari keluarga orang kaya, karena muka saya putih, engga keliatan orang susah dan sebagainya, padahal saya basic nya dari keluarga yang sederhana, bahkan waktu kuliah, saya membiayain adik saya untuk kuliah, orangtua saya full tidak bekerja, jadi penghasilan hanyan dari anak-anaknya, dan itu yang menjadi strong reason saya. Dan ada masanya dimana saya ingin give up, pengen berhenti” beliau juga melanjutkan “kadang-kadang sudah capek, income yang diharapkan terkadang rugi, kadang loss, jadi mendingan kerja, udah pasti aman dapat gaji 5-10juta, 20juta, namun saya berpikir bahwa jika gaji saya Cuma 5juta, mungkin orang tua saya Bahagia” ucapnya. Beliau menegaskan bahwa kita sebagai manusia harus menampilkan yang terbaik untuk orang-orang tercinta di sekitar, dan beliau juga menyampaikan bagaimana agar mendapat pekerjaan yang proper dan bagaimana bisa menjadi pengusaha hebat, yaitu dengan menjaga nama baik dari sekarang, karena beliau tidak mungkin bisa sukses sendirian, pengusaha bukan hanya berbicara tentang satu orang, namun tentang banyak orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H