Mohon tunggu...
Destin novitasari
Destin novitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Keamanan Maritim Universitas Pertahanan RI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertarungan di Samudera: Kedaulatan Indonesia dalam Genggaman Konflik Laut China Selatan Selatan

2 Mei 2024   19:30 Diperbarui: 2 Mei 2024   20:13 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sengketa Laut Cina Selatan berpotensi meningkat menjadi konflik yang lebih besar yang melibatkan Amerika Serikat dan negara-negara Asia Tenggara. Bangkitnya kekuatan militer Tiongkok dan ketegasan dalam menegakkan klaim teritorial di kawasan, termasuk Laut Cina Selatan, telah meningkatkan ketegangan dan risiko konflik dengan pasukan militer AS atau sekutunya. Konflik kepentingan dan kurangnya visi strategis yang kohesif di antara negara-negara anggota ASEAN semakin memperumit situasi, sehingga berpotensi memaksa mereka untuk memihak di masa depan (un., 2015). Peran ASEAN sebagai mediator dan fasilitator dalam perselisihan ini akan sangat penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas. Ketika negara-negara Asia Tenggara terus menyeimbangkan hubungan mereka dengan negara-negara besar, sangat penting bagi mereka untuk bekerja sama untuk menegakkan kedaulatan dan integritas wilayah mereka sambil juga mendorong kerja sama ekonomi dan integrasi regional. Hanya melalui persatuan dan kerja sama, ASEAN dan negara-negara anggotanya dapat secara efektif menavigasi lanskap geopolitik Asia Tenggara yang kompleks. Sengketa wilayah yang sedang berlangsung di Laut Cina Selatan telah menciptakan ketegangan di antara negara-negara anggota ASEAN dan negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat. Keterlibatan aktor-aktor eksternal semakin memperumit situasi dan berpotensi memaksa mereka untuk memihak di masa depan. Peran ASEAN sebagai mediator dan fasilitator dalam perselisihan ini akan sangat penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas. Ketika negara-negara Asia Tenggara terus menyeimbangkan hubungan mereka dengan negara-negara besar, sangat penting bagi mereka untuk bekerja sama untuk menegakkan kedaulatan dan integritas wilayah mereka sambil juga mendorong kerja sama ekonomi dan integrasi regional. Hanya melalui persatuan dan kerja sama, ASEAN dan negara-negara anggotanya dapat secara efektif menavigasi lanskap geopolitik Asia Tenggara yang kompleks.

- Implikasi ekonomi terhadap sumber daya perikanan dan energi di Indonesia

Sengketa Laut Cina Selatan merupakan kekhawatiran utama bagi negara-negara Asia Tenggara, terutama bagi negara-negara seperti Filipina dan Vietnam, karena tindakan Tiongkok dipandang sebagai ancaman oleh negara-negara pengklaim lain di kawasan tersebut (G., 2015). Potensi cadangan energi dan kepentingan strategis dari fitur-fitur yang disengketakan di Laut Cina Selatan meningkatkan kekhawatiran di antara negara-negara pengklaim yang lebih kecil mengenai niat Tiongkok (G., 2015). Keterlibatan pihak eksternal, seperti Amerika Serikat dan Jepang, menambah kompleksitas situasi dan menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan regional. Negara ini sangat bergantung pada sumber daya ini untuk pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, sehingga penting bagi Indonesia untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya di kawasan. Melalui kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia dapat memastikan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan sekaligus mendorong kerja sama ekonomi dan integrasi regional. Pada akhirnya, persatuan dan kerja sama dalam ASEAN akan menjadi kunci dalam menavigasi lanskap geopolitik Asia Tenggara yang kompleks dan menjamin masa depan yang sejahtera bagi semua negara anggota.

KESIMPULAN

Kesimpulannya, lokasi Indonesia yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci di Asia Tenggara. Dengan mengedepankan persatuan dan kerja sama dalam ASEAN, Indonesia dapat mengelola sumber dayanya secara efektif, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mempertahankan kedaulatannya di kawasan. Ke depan, penting bagi Indonesia untuk terus bekerja sama dengan negara-negara tetangganya untuk mengatasi tantangan bersama dan memanfaatkan peluang yang saling menguntungkan. Hanya melalui tindakan kolektif dan tujuan bersama, negara-negara anggota ASEAN dapat menjamin masa depan yang sejahtera bagi kawasan secara keseluruhan. Kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia sangat penting bagi pertumbuhan dan pembangunan di kawasan. Dengan berkolaborasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia dapat mengelola sumber dayanya secara efektif dan meningkatkan kerja sama ekonomi. Sangat penting bagi Indonesia untuk memprioritaskan persatuan dan kerja sama dalam ASEAN untuk menghadapi tantangan geopolitik di Asia Tenggara dan memastikan masa depan yang sejahtera bagi semua negara anggota. Mari kita bekerja sama untuk melindungi kedaulatan Indonesia dan mendorong integrasi regional demi kepentingan semua orang. Kerja sama regional sangat penting dalam menyelesaikan konflik Laut Cina Selatan karena melibatkan banyak negara dengan klaim wilayah yang tumpang tindih. Dengan bekerja sama melalui organisasi seperti ASEAN, negara-negara dapat menemukan solusi damai dan mencegah meningkatnya ketegangan. Penting bagi semua pihak yang terlibat untuk memprioritaskan dialog dan kerja sama guna menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Bersama-sama, kita dapat menegakkan hukum internasional dan mendorong tatanan berbasis aturan di Laut Cina Selatan.

REFERENSI

Beatty. (n.d.). Emotional worlds. Cambridge University Press. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=qVN-DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR9&dq=The+US,+in+The+US,+in+particular,+has+ramped+up+its+presence+in+the+South+China+Sea,+conducting+freedom+of+navigation+operations+to+challenge+China%27s+claimspart&ots=wwLYVA5JJp&sig=hvElHsTOhrU3v6zBEy6nY2v2DW0

Chasek. (n.d.). Earth negotiations Analyzing thirty years of environmental diplomacy. United Nations University Press. 

Cook. (2014). Southeast Asia and the major powers engagement not entanglement. https://muse.jhu.edu/pub/70/article/552384/summary

G. (2015). Examining the South China Sea Disputes. http://csis-website-prod.s3.amazonaws.com/s3fs-public/legacy_files/files/publication/151110_Hiebert_ExaminingSouthChinaSea_Web.pdf

Hughes. (2009). International Affairs 85 no. https://academic.oup.com/ia/article-abstract/85/4/837/2326303

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun