Mohon tunggu...
Desti Jakiah
Desti Jakiah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa KPI/3A

"Kita adalah juru dakwah sebelum profesi apapun"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagi Mahasiswa, Grab Aplikasi Super

4 Desember 2019   22:20 Diperbarui: 5 Desember 2019   12:39 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Menjadi mahasiswa baru, berkuliah di tempat baru, dan tinggal di lingkungan baru memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dan tentunya tak bisa untuk kita hindari. Semua orang yang yang berasal dari kampung kemudian melanjutkan untuk  berkuliah di kota, tentunya ikut merasakan bagaimana rasanya berada di lingkungan baru yang tentu saja akan membuat sebagian atau bahkan semua orang bingung ketika ingin bepergian tetapi belum mengetahui daerah sekitarnya.

Salah satun tantangannya adalah kita harus pintar memilih angkutan kota (angkot)  agar kita bisa sampai di tujuan dengan selamat dan tidak salah alamat. Kita tahu bahwasannya tidak sedikit angkutan kota (angkot) yang menawarkan jasanya untuk mengantarkan kita ke tempat tujuan. Tapi, perasaan bingung selalu saja menghampiri. Semua itu terjadi karena kita belum mengenal lingkungannya sendiri. Karena ketika di kampung tidak seluas di kota sehingga angkutan kotanya (angkot) tidak terlalu banyak jenisnya. Dan mungkin saat di kampung, kita tidak hanya bepergian menggunakan angkot tetapi di permudah dengan ojek yang siap mengantarkan ke tempat tujuan kita. Dan ketika di kampung, kita tidak mungkin salah alamat, sebab itu adalah daerah kita sendiri, tempat lahir kita, yang tentunya kecil sekali kemungkinan kita tersesat, walaupun kita baru pertama kali mengunjunginya. Berbeda dengan di kota, kita harus banyak bertanya agar tidak salah alamat. Itu pun kalau beruntung bisa sampai. Kalau sedang tidak beruntung, mungkin kita akan tersesat.

Saya sendiri adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di Kota Bandung. Kota Pendidikan ini memiliki  luas 167,7 km2. Tentu saja bukan tempat yang sempit. Apalagi yang saya rasakan ketika di Bandung adalah banyak sekali jalur (cabang jalan) sehingga membuat bingung.

Pernah suatu ketika, saya ingin mencari suatu majid, namanya Masjid Al-Latihf. Yang kami tahu dari masjid it, letaknya dekat dengan Gedung Sate. Kami coba bertanya ke supir angkot mengenai keberadaan masjid tersebut, tapi supir angkot berkata, "Iya ke gedung sate, hayu naik". Begitulah kira-kira. Kemudian, naiklah kami (karena waktu itu saya berangkat berdua bersama teman saya) ke angkutan kota tersebut. Akan tetapi, kami di turunkan di tempat yang kami sendiri pun tidak tahu itu dimana, yang pasti bukan di gedung sate. Kemudian, saya dengan teman saya mencoba untuk mencari-cari Masjid tujuan, yaitu masjid Al-Lathif hingga memakan waktu satu jam lamanya dan itu berjalan kaki. Sebab kita tidak tahu harus naik angkutan kota apa. Dan kami pun sudah bertanya ke orang-orang sekitar yang berada di sana tetapi mereka tidak mengetahui alamat masjid tujuan kami tersebut. Tapi Alhamdulillah  saat itu kami sampai dengan selamat, akan tetapi memakan banyak waktu sehingga membuat kami terlambat.

Dan pengalaman saat pulang dari Al-Lathif, kami kembali kebingungan harus kemana mencari angkutan kota (angkot) yang menuju ke Cicaheum. Karena banyaknya jalur waktu itu, kami pun kebingungan mencari arah jalan pulang. Suatu ketika, ada angkot yang berjalan di depan saya dan teman saya. Saya mencoba untuk bertanya, "ke Cicaheum bukan?" Supir angkot pun berkata, "Kalo mau ke Cicaheum, naiknya dari arah sana." (sambil nunjuk kea arah sebrang jalan). Begitulah pengalaman hidup di kota orang yang tidak memiliki pengetahuan mengenai daerah tersebut.

Hingga kemudian, dengan seiring perkembangan zaman, teknologi  pun semakin maju dan menawarkan segala macam fasilitas dengan kemudahannya.  Salah seorang pria kaya yang berasal dari Malaysa, Anthony Tan pun menciptakan aplikasi Grab #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua. Dengan Aplikasi Grab #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua ini  sangat memudahkan kita ketika bepergian. Khususnya, yang belum mengetahui letak atau daerah tujuan kita, seperti pengalam saya di atas.

Salah satu fiturnya bernama Grab Bike, yaitu ojek. Tapi bukan ojek biasa, Grab Bike adalah ojek yang bisa mengantarkan kita kemana pun kita mau. Dan dijamin akan sampai ke tujuan karena sebelum kita berangkat, kita akan diminta untuk memasukkan alamat yang akan kita tuju.

Selain itu, ada juga Grab Car atau Grab Taxi. Kalau tadi  Grab bike itu adalah ojek, dan menggunakan motor. Berbeda dengan Grab Car dan Grab Taxi yang menggunakan mobil untuk mrngantarkan kita ke tujuan kita. Tapi, bukan sembarang mobil. Mobil yang digunakan biasanya yang ber-AC dan tentunya bagus dan nyaman.  Fitur ini sangat cocok apabila kita bepergian bersama keluarga, atau pun teman. Dan untuk kursinya pun kita bisa memilih (antara 4 atau 6). Hebat bukan?

Dengan adanya aplikasi Grab #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua tidak hanya nyaman dan mudah, tapi juga bisa menghemat waktu kita. Selain itu, Grab ini menawarkan jasanya sudah sekaligus dengan ongkosnya, jadi sudah di tentukan sehingga tidak akan ada perdebatan karena ongkosnya sudah di tentukan dan sudah dengan kesepakatan dua pihak.

Semenjak ada Grab Bike dan Grab Car ada, saya sebagai pendatang baru di Kota Bandung  sangat senang dengan segala bentuk kemudahan yang tesedia. Dengan adanya Aplikasi Grab ini, tidak perlu lagi kebingungan mencari angkutan kota (angkot) untuk kesana-kemari. Tinggal pencet lalu pesan,kita akan diantarkan kemana pun kita mau.

Pernah suatu ketika, mendatangi sebuah event di Gedung Sasanan Budaya Ganesha ITB (Sabuga). Waktu itu saya berdua bersama teman berangkat dari kampung halaman sekitar jam 7 pagi. Kami sudah memperkirakan bahwa kami akan sampai di Sabuga pada jam 10. Karena mulai eventnya jam 10. Kemudian, kami menaiki elep (kendaraan antar Tasik-Bandung). Memang pada waktu itu, elep yang kami naiki ini masih kosong dan tidak banyak penumpang. Betapa kesalnya kami saat itu, karena kendaraan yang kami tumpangi sedikit-sedikit berhenti untuk ngetem dan itu lumayan lama. Saya dan teman sudah resah dan khawatir akan terlambat.

Setelah kami sampai di Cileunyi dengan perasaan kecewa karena waktu kami yang terbuang padahal jalanan tidak macet, lalu kami mencoba menghibur diri kami dengan memesan Grab  menuju ke Gedung Sasanan Budaya ITB (Sabuga). Kami memesan Grab Bike pada waktu itu, karena ya saya suka dengan fitur Grab bike ini.

Dan Alhamdulillah, tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan Driver. Beberapa menitu bahkan detik setelah memesan kami sudah mendapatkan Driver. Kamudian kami mulai menerjangi macet dan panasnya kota Bandung dengan menggunakan Grab Bike. Dan Alhamdulillah-nya lagi, driver kami tau jalan tikus untuk menuju kesana sehingga perjalanan menjadi lebih cepat dan lebih mudah hingga kami sampai ke tujuan kami, yaitu Gedung Sasanan Budaya ITB (Ganesha) dengan selamat dan on time.

Dan ada mungkin sebagian orang yang belum tahu, bahwa aplikasi Grab ini mempunya fitur Grab Now, dimana pengguna aplikasi Grab bisa memesan pengemudi di dekatnya tanpa harus melalui aplikasi terlebih dahulu. Atau, jika kita mempunyai seorang teman yang juga pengemudi (driver) Grab, kita bisa menggunakan fitur Grab Now agar pengemudinya itu teman kita sendiri dengan memasukkan kode yang nantinya akan di berikan oleh Driver. Firut Grab Now dalam aplikasi Grab ini bisa berguna ketika kita pulang malam dan takut untuk memesan Grab dengan aplikasi karena takut akan drivernya nanti, kita bisa gunakan Grab Now saja agar drivernya bisa orang yang kita kenal. Begitu mudah dan menyenangkan bukan?

Perjalanan terasa lebih berkesan dengan Grab #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua. Semua kemudahan dapat kita rasakan dengan adanya aplikasi grab ini. Kini, kita tak perlu khawatir pulang malam karena mengikuti seminar atau peatihan. Kita juga tidak perlu khawatir karena tidak tau arah dan jalan pulang. Grab ini memberikan solusi untuk kuta semua. Selalu hadir dimana pun dan kapan pun asalkan ada koneksi internet.

Untuk pembayaran di aplikasi Grab pun tidak selalu Cash (dengan uang langsung) tetapi juga lebih di mudahkan lagi dengan adanya fitur OVO. Fitur OVO ini bisa memudahkan kita untuk membeli sesuatu misalnya seperti membeli pulsa, atau membayar  Grab Bike dan Grab Car kita saat bepergian, karena jika menggunakan pembayara OVO biasanya banyak diskon dan potongan harga. Kita juga bisa menggunakan OVO agar lebih praktis dan mudah.

Kebermanfaatan Grab di dalam kehidupan kita, sebagai mahasiswa dan dalam kehidupan saya khususnya memang sudah sangat terasa. Banyak sekali pengalaman-pengaaman dengan menggunakan aplikasi Grab ini. Selain untuk bepergian menggunakan Grab Bike dan Grab Car yang menjadi mudah, murah, dan aman. Biasanya saya juga menggunakan fitur Grab Food ketika suatu hari merasa lapar dan malas keluar karena keadaana sudah malam, tidak tau penjualnya dimana, atau dengan alasan-alasan tertentu.

Tidak hanya bagi pengguna jasa grab saja, para mahasiswa juga bisa memanfaatkan aplikasi grab ini bagi mahasiswa yang ingin belajar mandiri secara finansial dengan menjadi seorang driver. Dan tentunya, menjadi seorang driver tidak terlalu membutuhkan banyak syarat dan tidak terlalu mengikat waktu sehingga tidak akan mengganggu perkuliahan.

Bagi driver, Grab juga lagi-lagi menawarkan keuntungan. Ada teman saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta yang juga seorang driver grab. Dalam sehari, ia biasanya dapat uang sampai Rp200.000,-. Bukan penghasilan yang sedikit bagi mahasiswa, apalagi menjadi driver Grab ini tidak terlalu memakan banyak modal. Cukup bermodalkan bensin saja dan kendaraan yang bisa disewa atau yang sudah difaslitasi oleh orang tuanya tentu lebih mudah lagi.

Grab juga menawarkan banyak bonus, bukan saja bagi pelanggan tetapi juga bagi driver. Pernah suatu malam, saya mendapat WA dari teman saya yang menjadi seorang driver Grab tadi, saya disuruh memesan Grab Now untuk mendapatkan bonus, karena semakin banyak pelanggan, bonus yang didapatkan driver akan semakin banyak juga.

Memang aplikasi Grab ini #SelaluBisa memudahkan segala urusan kita dan #AplikasiUntukSemua kalangan, baik itu bagi mahasiswa yang menjadi konsumen atau bagi mahasiswa yang menjadi driver. Semua jenis kebutuhan kita tidak akan menjadi sulit dan segala yang kita perlukan pasti selesai. Grab sangat memudahkan penggunanya dengan beragam fiturnya.  Pokoknya Grab satu-satunya aplikasi di Indonesia yang Super Aplikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun