Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter, meningkatkan keterampilan, dan memaksimalkan potensi setiap orang. Pendidikan sangat penting untuk mengatasi tantangan abad ke-21 seperti kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial yang cepat. Sejatinya, Pendidikan merupakan hasil interaksi antara komponen-komponen yang esensial dalam mencapai tujuan Pendidikan yang sebenarnya. Tujuan utama dari pembelajaran tidak lain dan tidak bukan adalah agar membuat siswa-siswi benar-benar belajar, yaitu tercapainya tujuan belajar untuk belajar. Pendiidkan juga bisa menjadi tolak ukur bagi kemajuan dan kualitas kehidupan suatu bangsa, sehingga dapat dikatakan suatu negara yang maju bisa dilihat dari penataan pendidikannya.
Dalam hal ini, banyak sekali metode atau model pembelajaran, tergantung bagaimana guru itu mengajar, ada yang masih menggunakan cara tradisional seperti ceramah dan ada juga yang sudah modern, menggunakan ppt, pemutaran video, film dls. Dalam hal ini film juga bisa menjadi pembelajaran yang cukup efektif di kelas karena dapat menjelaskan secara jelas suatu peristiwa yang terjadi. Pemanfaatan media film ini dalam sumber pembelajaran Sejarah sudah menjadi metode pengajaran yang popular dalam Upaya meningkatkan minat belajar siswa, siswa dapat melihat secara langsung peristiwa Sejarah, kemudian dapat mengaktifkan imajinasi mereka.
Menurut Sugiyanto (2008:5) daya Tarik mata pelajaran itu ditentukan dalam 2 hal yang pertama ada pada mata Pelajaran Sejarah itu sendiri kemudian yang kedua cara mengajar guru. Oleh karena itu guru memiliki tugas yang penting dalam mengarahkan peserta didik menjadikan Pelajaran yang awalnya membosankan dan tidak menarik menjadi pembelajaran yang menarik dan seru.
Pembelajaran di kelas memerlukan pendekatan dan media baru yang menekankan keterlibatan siswa dan meningkatkan minat mereka. Maka dari itu dengan adanya metode pembelajaran yang semakin banyaknya ini guru dapat memilih mana metode yang efektif digunakan di kelas yang mmebuat peserta didik itu terlihat enjoy dan tidak bosan, seperti menggunakan media berbasis gambar, video atau audio.
Di era sekarang perkembangan teknologi sudah sangat berkembang pesat membuat industry perfilman juga mengikuti perkembangan yang ada. Dalam hal ini film dapat dibagi menjadi 2 yakni film pendek yang durasinya hanya dibawah 60 menit dan juga film Panjang yang durasinya diatas 60 menit, jika dibagi menurut jenis filmnya maka menjadi 4 bagian: film fiksi, film animasi, film eksperimental dan film documenter. Dalam hal ini film documenter juga merupakan salah satu karya budaya bagsa sebagai perwujudan cipta, rasa dan karsa manusia serta mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan pada umumnya, khususnya pembangunan Pendidikan, penelitian,
Salah satu media inovatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah adalah film dokumenter. Media ini mampu membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan memotivasi peserta didik. Namun, penggunaannya memerlukan persiapan, seperti memilih film yang relevan, memahami isi film, dan menyiapkan bahan evaluasi. Guru juga harus mengambil langkah-langkah tertentu, seperti mengenal dan menilai film, memberikan tugas untuk memperhatikan bagian tertentu, serta melakukan evaluasi pemahaman siswa setelah menonton film.
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi. Maka menarik jika film dokumenter dikaitkan dengan pendidikan karena pemerintah Indonesia saat ini sangat memperhatikan pendidikan sebagai salah satu program utamanya. Dari kempat jenis film yang ada, film dokementer adalah pilihan yang bagus untuk guru untuk menggunakan sebagai media pembelajaran. Karena film dokumenter adalah kisah nyata, tidak ada rekaman saat produksi. Film dokumenter yang mengangkat tema sejarah lokal dan internasional digunakan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan memberikan manfaat kepada siswa (Rikarno, 2015). Media film dapat menjadi media audio visual yang lebih menarik bagi siswa, menurut penelitian Husmiati (2010). Dengan demikian, film dokumenter dianggap cocok untuk digunakan saat ini karena membuat siswa tidak bosan dan membuat mereka lebih terlibat dalam diskusi kelas. Dengan menonton film, sensor motorik siswa akan lebih terfokus pada mendengarkan dan mencapai tujuan. Saat belajar sejarah, terutama sejarah, film dokementer digunakan untuk mencegah materi menjadi monoton. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang film dokumenter sebagai media pembelajaran.
Jika film dokumenter digunakan sebagai media pembelajaran sejarah di sekolah, itu memiliki banyak manfaat bagi guru dan siswa. Fungsi film dokumenter adalah untuk menyampaikan materi pelajaran karena mengandung fakta-fakta historis yang sesuai dengan situasi saat itu, dan keuntungan yang dia peroleh juga sangat besar, salah satunya adalah bahwa pembelajaran berlangsung dalam situasi kelas yang lebih aktif di mana proses pembelajaran tidak  hanya berfokus pada guru yang akan menjelaskan, film dokumenter ini membantu siswa memahami lebih banyak sumber daripada hanya berfokus pada satu. Sebagai sumber pembelajaran sejarah, film dokumenter sangat bermanfaat bagi peserta didik. Menurut Alfian (2019), pemanfaatan sumber sejarah membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir sejarah mereka, membantu mereka dalam membuat karya tulis sejarah, dan membuat mereka lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran sejarah.
Sebaliknya, menurut Rikarno (2015), manfaat film dokumenter adalah sebagai berikut: (1) menggunakan film dokumenter sebagai sumber belajar dapat meningkatkan produktifitas pembelajaran, yang berarti bahwa siswa belajar lebih cepat, sehingga guru dapat menggunakan waktu secara lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan (2) menggunakan film dokumenter sebagai sumber belajar yang sesuai dengan materi, guru dapat memiliki waktu untuk membangun karakter dan mengelola materi dengan baik. dan (4) Dengan menggunakan film dokumenter sebagai sumber pembelajaran, dapat memberikan kesempatan untuk belajar secara langsung, mengurangi jarak antara pembelajaran verbal dan abstrak dengan dunia nyata, atau dapat dikatakan memberikan pengetahuan secara langsung.
Pendapat Trinova (2019) memperkuat manfaat film dokumenter dalam proses pembelajaran, yaitu: (a) kemampuan film untuk memperlihatkan peristiwa-peristiwa, (b) film memungkinkan pengamatan yang baik terhadap situasi atau peristiwa berbahaya yang dapat dilihat secara langsung, dapat diamati secara baik, dan meyakinkan, dan (C) pembelajaran yang menggunakan film sebagai media akan memiliki efek psikologis yang signifikan. Mempelajari sejarah melalui film lebih menyenangkan daripada membaca buku.
Sumber:
Firmansyah, H., Putri, A. E., & Maharani, S. (2022). Penggunaan Film Dokumenter sebagai Media Pembelajaran Sejarah. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 2754-2762.Â