Mohon tunggu...
Desti Anisa Putri
Desti Anisa Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - siswa

menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Artikel Sejarah Begalan

8 September 2024   18:49 Diperbarui: 8 September 2024   19:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun oleh : Desti Anisa Putri

Kelas : X AKL 3

Absen : 10

PENDAHULUAN :

Ada banyak sekali tradisi kebudayaan di Indonesia, namun pada kali ini saya akan memberikan artikel tentang tradisi kebudayaan yang ada di provinsi Jawa tengah khususnya kabupaten Purbalingga yaitu tradisi begalan, sebenarnya tradisi begalan bukan berasal dari Purbalingga saja namun dari karesidenan banyumasan. Dimana begalan adalah tradisi asli orang banyumasan yang setiap tindakannya mempunyai filosofi tersendiri. Begalan merupakan simbol pemberian nasehat dan bekal dari para keluarga kepada calon pengantin. 

Pembahasan :

Begalan berasal dari bahasa Jawa yaitu "begal" yang berarti perampokan. Konon katanya dahulu ada perjodohan antara Adipati Wirasaba yang akan mempersunting putri dari Adipati Banyumas. Ketika sedang berangkat dengan membawa pernak-pernik seperti pernikahan pada umumnya, namun ketika ditengah jalan tiba-tiba Adipati Wirasaba dan rombongannya dihadang oleh perampok yang akan mengambil semua barang yang dibawa Adipati Wirasaba dan rombongannya. Mereka kemudian bertarung, namun yang menang adalah Adipati Wirasaba dan rombongannya sehingga pernikahan tersebut tetap berlangsung.

 Tradisi begalan tersebut berlangsung apabila suatu calon pasangan mempelai adalah anak pertama dengan anak pertama, anak terakhir dengan anak terakhir, anak pertama dengan anak terakhir.

  Jumlah penari dalam begalan ada 2 orang satu bertugas sebagai pembawa perabotan dan yang satu bertugas sebagai perampok/pembegal dan diiringi dengan alat musik gamelan dan dengan lagu lir-ilir.

* Alat-alat yang digunakan untuk begalan adalah :

1. Irus yang bermakna jika membuat hal apapun sang pengantin harus adil jika ibu kandungnya sendiri satu irus maka ibu mertuanya juga harus satu irus.

2. Siwur yang bermakna dalam kehidupan rumah tangga tidak boleh ngawur harus menjalankan dengan benar-benar serius.

3. Pikulan yang bermakna dalam kehidupan berumah tangga suami dan istri harus bisa memikul secara bersama-sama apa saja yang terjadi bukan dari orang lain.

4. Irig atau saringan yang bermakna dalam kehidupan berumah tangga kita harus benar-benar bisa menyaring apapun mana hal baik dan mana hal buruk yang terjadi.

5. Ilir/kipas yang bermakna adalah nasihat untuk mendinginkan suasana dan tidak memanas-manasi orang lain.

6. Kekeb yang bermakna pasangan tersebut harus saling menutupi aib satu sama lain.

7. Pedaringan/kendil yang bermakna agar istri dapat pintar dalam memilih mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan.

8. Muthu/ulekan yang bermakna agar pasangan pengantin dapat menyelesaikan/memecahkan masalah yang ada secara bersama-sama dalam kehidupan tanpa melibatkan orang lain.

9. Padi yang bermakna semakin berisi semakin merunduk.

10. Layah/ciri yang bermakna bercampur nya berbagai rasa pedas, manis nya kehidupan berumah tangga dalam berbagai hal. 

11. Palawija yang terdiri dari pala gumantung dan pala kependhem bermakna agar tidak menggantungkan hidup pada orang lain, serta harus bisa memendam rasa sakit hati dan tidak menyimpan dendam.

12. Sambetan yang bermakna ramuan tradisional yang berguna untuk pengusir roh jahat. Manusia dalam hidupnya jangan sampai dirasuki roh jahat yang dapat mencelakakan baik secara lahir maupun secara batin.

13. Ian yang bermakna alat ini menggambarkan jagad gumelar yaitu "padon papar" yang memiliki empat arah mata angin yaitu timur, barat, utara, dan selatan.

14. Kukusan memiliki filosofi sedulur papat limo pancer tentang kesadaran spiritual. Dan memiliki makna untuk memperjuangkan kecukupan hidup saat sudah berumah tangga.

15. Centong memiliki makna yaitu dalam bahasa Jawa sentong/kamar jika pasangan pengantin akan melakukan sesuatu hal dikamar harus didasari dengan do'a.

17. Sapu sada menggambarkan dalam kehidupan berumah tangga harus selalu bekerjasama.

* Tujuan diadakannya begalan. Tradisi Begalan bertujuan untuk menolak bala atau segala hal buruk yang mengganggu jalannya pernikahan, maupun kelak di kehidupan rumah tangga dan menyatukan kedua belah pihak keluarga. 

Apakah begalan wajib dilakukan? Begalan merupakan syarat tradisi pernikahan yang wajib dilaksanakan apabila menjodohkan anak pertama dengan anak pertama, anak pertama dengan anak terakhir. 

*Proses pelaksanaan begalan.

1. Persiapan                                                         

Persiapan sebelum melaksanakan begalan yaitu meliputi pemilihan tanggal, pengaturan kelompok, pencarian properti dan mempersiapkan makanan atau barang-barang yang akan dibagikan mempersiapkan pakaian adat yang akan digunakan ,riasan wajah dan sebagainya.

2. Prosesi awal

Begalan dimulai dengan prosesi awal saat pemain berkumpul di tempat yang telah ditentukan. Pemain begalan menggunakan pakaian adat dan riasan pada wajah sesuai dengan karakter yang diperankan. Pemain juga mengecek properti apa saja yang diperlukan apakah sudah lengkap atau belum.

3. Pertunjukan

Setelah persiapan selesai, pertunjukan akan segera dimulai. Pertunjukan ini melibatkan peran dari dua karakter utama, yaitu Gunareka dan Rekaguna. Mereka memainkan peran sesuai dengan skenario yang telah ditentukan. Pertunjukan ini meliputi adegan interaksi antara karakter yang ditentukan, dialog, tarian, dan diiringi musik atau nyanyian yang sudah ditentukan.

4. Perjalanan

Perjalanan adalah salah satu tahap yang paling penting dalam begalan yaitu melakukan perjalanan dri rumah ke rumah.

pada proses perjalanan mereka membawa bekal yang berisi makanan,barang-barang yang diperlukan ataupun hadiah untuk kedua mempelai.

dalam perjalanan mereka juga berinteraksi pada masyarakat yang sedang menyaksikan proses begalan tidak hanya berinteraksi mereka juga memberikan pesan moral dan menyebarkan kegembiraan.

5. Pertunjukan dirumah rumah

Setibanya di rumah keluarga yang dikunjungi, para pemain akan melaksanakan pertunjukan di depan rumah tersebut. Pertunjukan yang dilaksanakan seperti tarian, nyanyian, dan dialog antara Gunareka dan Rekaguna. Saat proses Pertunjukan dimulai, para pemain akan membagikan makanan, barang-barang keperluan, atau hadiah kepada keluarga yang dikunjungi sebagai simbol kebersamaan dan berbagi kebahagiaan.

6.Penutupan 

Setelah selesai mengunjungi semua rumah yang direncanakan, Tradisi Begalan pun berakhir. Para pemain berkumpul kembali di tempat awal dan melakukan penutupan secara resmi. Penutupan resmi berupa ucapan terima kasih kepada pemain, penampilan singkat terakhir, dan penutupan simbolis. 

* Penutup

Tradisi begalan merupakan warisan dari nenek moyang kita, tradisi begalan harus kita lestarikan agar tetap ada seiring dengan perkembangan zaman yang berlaku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun