Mohon tunggu...
Desti Annor
Desti Annor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tidak ingin menjelaskan apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sepertinya Sudah Subuh, Tapi, Belum Kunjung Pagi

24 Januari 2025   20:53 Diperbarui: 24 Januari 2025   20:53 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Dulu, tiap kali nggak semangat, down, seperti pengen nyerah, nggak pengen berharap apa-apa lagi, Allah tuh seperti cepat kasih sesuatu yang bikin hati terhibur lagi. Jadi bahagia lagi, jadi semangat lagi, menyenangkan! Seperti Allah nggak pengen hamba-Nya berlama-lama dalam kesedihan yang akan membawa pada keputusasaan. Cepat sekali ditolong. Seperti baru akan jatuh, belum jatuh, sudah dikasih uluran tangan biar nggak jadi jatuh.

Tapi, setelah masa-masa seperti itu berulang dengan pola yang sama---begitu sedih, cepat dihibur dengan berbagai kabar bahagia---rupanya Allah ingin mengajarkan hamba-Nya dengan cara yang lain.

Dengan pola berbeda!

Allah hadirkan satu ujian yang membuat sedih. Kemudian, Allah datangkan lagi satu ujian kesusahan. Sampai di sini, pengen napas dulu sebenarnya, dan dengan pede-nya berbaik sangka, Oh, udah kelar. Palingan bentar lagi kabar baik, kan?

Nyatanya, tidak!

Allah izinkan hadir satu lagi ujian kesedihan. Masih mengira sudah selesai, ternyata juga belum. Masih ada, dan bahkan terus bertambah. Kesedihan di atas kesedihan. Kesusahan di atas kesusahan.

Allah ...

Ternyata, ini pola baru dari Allah itu!

Dia tidak lagi mengajarkan menjalani hidup seperti pola pertama. Begitu sedih, langsung dihibur. Sedih, langsung ditolong. Tidak!

Tapi, kesedihan akan ditambahkan kesedihan. Di atasnya lagi ada kesusahan, bertumpuk-tumpuk, berlapis-lapis. Belum kunjung berhenti. Entah di mana ending-nya. Entah sampai kapan, tidak tahu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun