Mohon tunggu...
Destiana Tri Nursafira
Destiana Tri Nursafira Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

hobi saya masakk

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   05:12 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Classical Conditioning (Pelaziman klasik). 

   Classical conditioning adalah suatu cara dapat memunculkan respon empati dengan cepat dan secara otomatis. Biasanya respon tersebut dihasilkan dari proses pembelajaran dari pengalaman masa lalu, kemudian memberikan pengaruh pada pengalaman masa kini. Misalnya : ketika seorang anak diperlakukan baik oleh ibunya, maka sang anak juga akan memberikan respon yang sama ketika ia berhadapan dengan ibunya.

3. Direct Association (perkaitan langsung). 

   Direct association adalah suatu proses yang berlaku apabila individu melihat situasi yang melibatkan emosi dan perasaan dan mengingatkan ia kepada masa yang lalu. Namun demikian memiliki perbedaan dengan pengkondisin klasi karena di sini tidak melibatkan individu yang sama dalam situasi tersebut. Misalnya : seseorang yang terjatuh di depan orang ramai dan anda berada di sana, saat itu anda dapat merasakan bagaimana malunya anda saat itu karena pernah mengalaminya sebelumnya. 

b. Mod Matang (Mature Modes)
Adalah peringkat empati yang melibatkan proses kognitif/pemahaman yang lebih tinggi dan matang biasanya berkembang sesuai dengan perkembangan bahasa dan aspek kognitif individu. Terbagi menjadi 2 cara, yaitu:

1. Languange mediated association (pengkaitan melalui medium bahasa)

   Seseorang yang berada di dalam cara ini biasanya mencetuskan empatinya melalui bahasa. Biasanya dapat berlaku meskipun emosinya tidak ditampakkan secara langsung namun dalam tampak dari cara berbicaranya. Cara dengan medium bahasa ini membutuhkan kemampuan kognitif yang lebih tinggi berupa penafsiran bahsa dan proses memberikan penjelasan. Misalnya: tampak dari penulisan bahasa dalam novel, cerpen dan kisah-kisah yang sebenarnya.

2. Role taking (pengambilalihan peranan). 

   Role taking adalah penggambaran perasaan empati yang berlaku apabila individu mengambil alih peranan atau menilai sesuatu permasalahan melalui sudut pandang orang lain. Role taking terbagi menjadi 2 :

*Self focused : membayangkan seolah-olah dirinya sendiri yang mengalami permasalah tersebut.

* Other focused : membayangkan apa yang akan dialami oleh individu yang terlibat dalam situasi tersebut atau yang dialami oleh kebanyakan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun