Mohon tunggu...
Destiana Tri Nursafira
Destiana Tri Nursafira Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

hobi saya masakk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Multiple Intelligence Mengenal Ragam Kecerdasan Anak

24 November 2024   10:45 Diperbarui: 24 November 2024   10:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      Ketika mendengar kata “kecerdasan”, kita pasti langsung terbayang tentang IQ. Terdapat berbagai macam tipe kecerdasan anak yang harus kita ketahui. Yang dimana kecerdasan sendiri sering didefinisikan sebagai intelektual yang dimiliki sejak lahir, dapat diukur, dan sulit untuk diubah.

      Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan lain tentang kecerdasan mulai muncul. Konsep yang paling terkenal adalah kecerdasan ganda (multiple intelligences) yang diusung oleh Howard Gardner, psikolog dari Harvard University.

      Menurut Gardner, konsep mengenai kecerdasan yang berkembang saat itu sangat terbatas. Inilah yang menjadi latar belakang Gardner mengembangkan sendiri teorinya yang tercantum dalam buku Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences pada 1983. Menurut Gardner, setiap orang memiliki beberapa jenis kecerdasan yang berbeda. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa ada sembilan jenis kecerdasan—dan seorang anak bisa memiliki lebih dari satu kecerdasan.

      Sebagai contoh, meskipun seorang anak sangat kuat di bidang musik, bukan berarti itu saja kemampuannya. Ia juga mungkin memiliki kecerdasan verbal dan naturalis juga. Keragaman kecerdesan tersebut dipengaruhi oleh faktor biologis dan faktor lingkungan si anak. 

Ada 9 tipe kecerdasan anak sebagai berikut:

1.  Tipe Kecerdasan Visual Spasial

     Anak-anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya sangat pandai memvisualisasikan berbagai hal. Mereka mudah memahami petunjuk arah, peta, grafik, video, dan gambar.

Karakteristik:

-Menulis dan membaca untuk kesenangan

-Pandai menyusun puzzle

-Mampu menginpretasikan gambar dan grafik dengan baik

-Menikmati kegiatan menggambar, melukis, dan seni visual lainnya

-Mengenali pola dengan mudah

Cara Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial:

    Kita bisa memberikan kesempatan kepada Si Anak untuk melukis, mewarnai, dan mendesain. Ajak ia menyelesaikan teka-teki atau aktivitas 3D lainnya seperti mencari jalan keluar dari labirin, mendesain bangunan dan pakaian. Anak-anak dengan kecerdasan ini biasanya akan memiliki karier sebagai pematung, arsitek, mekanik, atau desainer interior.

2.  Kecerdasan Verbal Linguistik

     Tipe kecerdasan anak verbal linguistik mampu menggunakan kata-kata—baik ketika menulis maupun berbicara. Mereka biasanya sangat pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan suka membaca.

Karakteristik:

-Mudah mengingat informasi tertulis maupun verbal

-Suka membaca dan menulis

-Jago berdebat atau berpidato

-Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik

-Menggunakan humor ketika bercerita

Cara Mengembangkan Kecerdasan Verbal Linguistik:

   Ajak Si Kecil mendiskusikan cerita dari buku yang sudah ia baca atau bermain kata. Bunda bisa membantu Si Kecil menyusun pidato atau mendaftarkannya pada kelas drama. Jalur karier dengan kecerdasan ini:penyair, jurnalis, guru, atau pengacara. 

3.  Tipe Kecerdasan Logika Matematika

     Anak-anak yang memiliki kecerdasan logika matematika yang kuat akan dengan mudah mengenali pola, menggunakan logika, dan menganalisis masalah dengan logis. Mereka cenderung berpikir secara konseptual terkait angka dan pola.

Karakteristik:

-Memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik

-Suka berpikir tentang konsep abstrak

-Senang melakukan eksperimen ilmiah

-Mampu menyelesaikan hitungan yang rumit

Cara Mengembangkan Kecerdasan Logika Matematika:

   Dorong anak untuk menyelesaikan berbagai jenis teka-teki. Berikan dia permainan seperti catur atau backgammon. Kita juga sebaiknya membebaskan Si Anak untuk mengajukan pernyataan. Anak-anak dengan tipe kecerdasan ini biasanya akan menjadi ilmuwan, insinyur, peneliti atau akuntan. 

4.  Kecerdasan Kinestetik

     Mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik memiliki pergerakan tubuh, aksi, dan kekuatan fisik yang baik. Anak-anak ini juga memiliki koordinasi tangan dan kaki serta ketangkasan yang bagus.

Karakteristik:

-Memiliki kemampuan menari dan olahraga yang baik

-Senang menciptakan sesuatu dengan tangannya sendiri

-Koordinasi fisik yang sempurna

-Lebih mudah mengingat sesuatu sambil melakukannya, dibanding mendengar atau melihat

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik:

   Libatkan anak dalam ekstrakurikuler olahraga. Di rumah, Kita bisa melatih kemampuan motoriknya dengan mengajarkannya membuat pesawat kertas, origami, atau menyulam. Jika Si Anak senang menari, masukkan ia ke dalam kelas menari. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik kemungkinan akan menjadi penari, pemadam kebakaran, ahli bedah, aktor, atau atlet.

5.  Kecerdasan Musikal

     Anak-anak dengan tipe ini biasanya memiliki kecerdasan musik yang kuat. Mereka mampu memahami pola, ritme, dan nada. Anak-anak ini juga sangat menghargai musik dan bisa menyusun serta menampilkan musik dengan baik.

Karakteristik:

-Suka menyanyi dan memainkan alat musik

-Mengenal pola dan nada lagu dengan mudah

-Mudah menghafal melodi

-Memiliki pemahaman tinggi tentang struktur dan ritme musik

Cara Mengembangkan Kecerdasan Musikal:

   Dorong Si Anak untuk memainkan  alat musik, menulis lagu, bergabung dengan kelompok musik di sekolah, atau mempelajari tarian dari negara lain. Jalur karier yang bisa dipilih anak-anak dengan kecerdasan ini: musisi, penyanyi, atau penulis lagu.

6.  Tipe Kecerdasan Anak Interpersonal

     Anak-anak dengan kecerdasan interpersonal yang kuat, pandai memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga terampil menilai emosi, motivasi, keinginan, dan niat orang-orang lain di sekitarnya.

Karakteristik:

-Memiliki komunikasi verbal dan nonverbal yang baik

-Selalu melihat situasi dari perspektif berbeda

-Menciptakan hubungan positif dengan orang lain

-Menyelesaikan masalah dalam kelompok

Cara Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal:

   Dorong aktivitas kolaboratif Si Anak bersama teman-temannya—baik di dalam maupun di luar sekolah. Perkenalkan dia pada buku dan pengalaman lintas budaya. Kita juga bisa membantunya belajar berbagi dan negosiasi. Anak-anak dengan kecerdasan tipe ini mungkin akan menjadi konselor, terapis, politisi, atau guru.

7.  Kecerdasan Intrapersonal

     Apabila Si Anak memiliki kecerdasan ini, dia akan memahami emosi, perasaan, dan motivasinya sendiri. Anak cenderung melakukan refleksi dan instropeksi, misalnya dengan daydreaming dan mencari kelebihannya sendiri.

Karakteristik:

-Kerap menganalisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri

-Senang menganalisis teori dan ide

-Memiliki kesadaran yang tinggi

-Memahami perasaan dan motivasi diri sendiri

Cara Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal:

   Bantu Si Anak menetapkan tujuan dan bimbing ia untuk mencapainya. Beri ruang bagi anak untuk mengembangkan sebuah project atau menulis jurnal. Kita juga sebaiknya menghargai pendapat Si Anak. Potensial karier di masa depan: filsuf, profesor, guru, atau peneliti.

8.  Tipe Kecerdasan Naturalis

     Menurut Gardner, individu yang memiliki kecerdasan ini cenderung lebih selaras dengan alam. Ia tertarik untuk memelihara dan mengeksplor lingkungan, juga belajar tentang spesies lain. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis lebih sadar dengan perubahan alam sekitar mereka.

Karakteristik:

-Tertarik dengan ilmu mengenai tumbuh-tumbuhan, biologi, dan zoologi

-Mengategorikan dan membuat katalog informasi dengan mudah

-Menyukai berkemah, berkebun, naik gunung, dan kegiatan alam liar lainnya

-Kurang suka belajar hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan alam

Cara Mengembangkan Kecerdasan Naturalis:

   Ajak Si Anak ke museum, pameran sains, dan kebun binatang. Ajarkan dia untuk membuat buku catatan tentang hasil observasinya terhadap alam sekitar. Libatkan Si Anak saat merawat hewan peliharaan atau tanaman di Kebun. 

   Dorong dia untuk membuat buku catatan observasi, peternakan semut, rumah serangga, dan koleksi daun. Libatkan dia dalam perawatan hewan peliharaan, margasatwa, dan taman. Sediakan teropong dan teleskop untuknya. Jenjang karir yang memungkinkan: aktivis hewan, ahli biologi, astronom, atau dokter hewan.

9.  Kecerdasan Eksistensial

     Ini merupakan tipe kecerdasan yang ditambahkan oleh Gardner. Anak dengan kecerdasan eksistensial sangat menikmati proses berpikir dan senang mempertanyakan hal-hal yang sudah ada. Ia ingin tahu tentang filosofi hidup dan mati, terkadang memikirkan sesuatu di luar usianya saat ini.

Cara Mengembangkan Kecerdasan Eksistensial:

   Bersabarlah dengan pertanyaan yang diberikan Si Anak. Ia juga mungkin akan bertanya berulang kali. Kita bisa membaca buku yang mengeksplorasi topik-topik tersebut bersama Si Anak, kemudian membahasnya sesuai dengan usianya. Anak yang memiliki kecerdasan eksistensial mungkin akan menjadi seorang filsuf, pendeta, ilmuwan, atau penulis, di masa depan.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun