Mohon tunggu...
Desti Rahmadani
Desti Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Assalamualaikum.... Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas_ _IG @RahmadanyDesty _tiktok @HijabArt blog https://rahmadandesty.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengukur, Menilai, dan Mengevaluasi

26 April 2022   18:42 Diperbarui: 26 April 2022   18:47 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum...adik-adik Mahasiswa dan teman-teman sekalian!

Sudah tak terasa kini telah berada di semester 4, semester yang penuh dengan perjuangan, perjuangan menyelesaikan berbagai tugas mata kuliah yang menumpuk. Di tengah kesibukan ini, aku mau berbagi sedikit pengetahuan nih! buat kamu yang sedang menempuh kuliah di jurusan pendidikan ataupun para guru-guru dan lainnya yang butuh informasi  mengenai mengukur, menilai, dan mengevaluasi.

Informasi ini hanya sekedar bacaan dan bisa kamu jadiin referensi nih sebelum masuk mata kuliah yang berhubungan dengan materi ini. Jadi, aku jelaskan secara singkat dengan bahasa aku sendiri tentunya berdasarkan yang aku tangkap dari penjelasan dosen dan cuman dasar-dasarnya doang!, jadi, mudah-mudahan bisa dipahami yah!. So, tanpa berlama-lama lagi yuk kita bahas!.

Pengertian Mengukur, Menilai, dan Mengevaluasi

Mengukur, Menilai, dan Mengevaluasi merupakan tiga unsur yang akan dipakai dalam sistem pendidikan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui dan paham mengenai pelajaran.

Mengukur/pengukuran sendiri adalah proses pengumpulan data/informasi dengan membandingkan objek satu dengan yang lainnya. Mengumpulkan data dengan menggunakan angka, jadi bersifat kuantitatif.

Menilai/penilaian atau biasa disebut assesmen merupakan proses sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasi hasil pengumpulan data. Jadi, penilaian ini merupakan kelanjutan dari pengukuran tadi. Setelah dilakukan pengukuran lanjut ke penilaian. Penilaian ini sifatnya kualitatif.

Sedangkan, mengevaluasi/evaluasi merupakan suatu proses mengambil keputusan dengan mengambil informasi yang diperoleh melalui pengukuran dan penilaian baik tes ataupun non tes.

Jadi, hubungan ketiga unsur tersebut yaitu mengukur, menilai dan mengevaluasi adalah sangat berhubungan erat satu sama lain. Evaluasi dapat dilakukan jika telah melakukan penilaian, begitupun penilaian dapat dilakukan setelah dilakukannya pengukuran.

Prinsip Assesman dan Fungsinya

Adapun beberapa prinsip assesman yang perlu juga kamu tahu, jadi membuat suatu penilaian tidak asal-asalan deh! kamu perlu mengacu pada prinsipnya, yaitu:

valid (ketepatan), Reliabel (tetap/konsisten), Objektif (kriteria), Adil (tidak membeda-bedakan), terbuka (transparan/ assesman perlu diketahui oleh pihak yang berkepentingan misal, Peserta didik), bermakna (assesman dilakukan agar dapat mengetahui tingkat pemahaman PD), mendidik (peserta merasa dihargai, memotivasi siswa), menyeluruh (kognitif, afektif, skill), berkesinambungan (dilakukan secara terus menerus untuk dilihat perkembangannya).

Adapun fungsi Assesmen, yaitu:

- Sumatif, yaitu untuk mengukur capaian hasil belajar siswa diakhir pembelajaran

- Diagnostik, yaitu mendiagnosa kelemahan/kekurangan siswa

- Placement, yaitu dapat mengetahui siswa mana yang masih terhambat, dapat mengetahui minat, kemampuan, dan keterampilan siswa dalam program tertentu.

- Formatif, yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Assesman tes dan non tes

Biasanya, dalam perkuliahan, dosen akan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat sebelum, selama, dan setelah  materi. Jadi, kamu perlu siap-siap juga untuk menjawabnya. Jika ditanya, apa itu tes dan non tes, kamu jawab apa hayo?.

Jangan bingung, ini nih aku kasi tahu. Jadi, tes adalah assesman yang memerlukan respon salah atau benar dari siswa, contohnya tes objektif dan subjektif. Tes objektif adalah tes yang terarah, sesuai fakta, dan memiliki alternatif jawaban yang sama, misal; Pilihan Ganda, menjodohkan, salah-benar, dll.

Tes subjektif adalah tes yang tidak terarah, dan tidak memiliki alternatif jawaban yang sama, jadi siswa dituntut untuk berpikir kritis, misal; isian, uraian, esai, dll.

 sedangkan non tes kebalikannya, yatu assesman yang tidak memerlukan respon. Contohnya, observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun