Mohon tunggu...
Desti Rahmadani
Desti Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Assalamualaikum.... Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas_ _IG @RahmadanyDesty _tiktok @HijabArt blog https://rahmadandesty.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mariam Al-Ijliya Seorang Perempuan Penemu GPS

15 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 15 Maret 2022   16:05 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Mariam Al-Ijliya dari LDII Kabupaten Bogor

Hai! Hai! Sahabat Kompasianer...

Sekarang, kita dengan mudah untuk menemukan letak suatu lokasi yang ada dipermukaan bumi yah Sob!. Mau kemana ajah, pasti tau lokasinya dengan tepat tanpa harus khawatir salah arah. 

Dari kutub Utara sampai kutub Selatan sudah ada jalan dan arahnya, kita tinggal cari ajah di Maps atau GPS. Dengan bantuan satelit dan juga alat bernama GPS ini akan mudah menemukan suatu lokasi tertentu.

Tapi kamu tau nggk sih! ternyata alat bernama GPS ini dulunya dibuat oleh seorang perempuan. Seorang muslimah berbakat dan sangat berpengaruh dibidang astronomi ini bernama Mariam Al-Ijliya. Dia tinggal di Syria pada abad ke-10.

Ia menciptakan alat  yang sangat bermanfaat bagi ilmu astronomi yang dikenal dengan astrolobe (pada masanya dikenal dengan ponsel pintar kuno) yang saat ini kita kenal sebagai Global Positioning System (GPS). Astrolobe merupakan instrumen global positioning yang menentukan posisi matahari dan planet-planet.

Astrolobe juga digunakan untuk mengetahui waktu dan sebagai navigasi dengan cara mencari lokasi berdasarkan lintang dan bujur. Bagi umat Muslim astrolobe digunakan untuk menentukan kiblat, waktu sholat, dan awal Ramadhan serta Idul Fitri.

Mariam dikenal dengan kecerdasan akademisnya dan pikirannya yang sangat terfokus untuk mengelola transportasi dan komunikasi menggunakan astrolab. Kecenderungannya mengembangkan astrolab terinsiprasi oleh ayahnya yang merupakan pembuat astrolab di Bhagdad.

Saat itu ketika dia melihat sang ayah yang magang di pabrik pembuat astrolab, sang ayah berbagi pengetahuan dan pembelajarannya yang mendalam mengenai astrolab dengan putrinya yang selalu ingin tahu.

Membuat astrolab mengharuskan Mariam bekerja dengan kalkulasi dan presisi matematis yang rumit, tetapi perlahan dia menguasai desainnya. Ini mengesankan Sayf Al-Dawla, penguasa kota yang menganggapnya sangat rumit dan inovatif.

Mariam menjadi begitu terkenal dengan pekerjaannya sehingga dia memutuskan untuk memperkerjakannya di pengadilannya di Aleppo. Selain itu, ia juga membantu mengembangkan teknik navigasi dan ketepatan waktu.

Beberapa karya akademis menunjukkan bukti bahwa astrolab yang dibuat oleh Mariam Al-ajliya dapat digunakan untuk secara tepat menetapkan posisi matematis bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya, meskipun dia tidak memiliki pendidikan formal matematika.

Dalam menghubungkan matematika dengan keahlian yang baik, ditambah dengan pengetahuan metalurgi yang sangat baik, perempuan berbakat ini menunjukkan keterampilan dan tingkat kecerdasannya yang tinggi, yang merupakan bukti kontribusinya dalam ilmu astronomi modern dan juga agama Islam.

Pada 2016, penulis fiksi ilmiah Nigeria-Amerika, Nnedi Okorafor, menulis sebuah buku novel berjudul "Binti" yang diangkat dari kisah seorang Mariam Al-Ijliya sebagai tokoh protagonisnya. Ia menyatakan mempelajari sosok perempuan yang sangat berpengaruh ini dari festival di Uni Emirat Arab. 

Tetapi, catatan sejarah mengenai Mariam Al-Ijliya atau Mariam Al-Astrolabi sangat jarang dan hampir tidak ada astrolabnya yang pernah ditemukan sebagai jejak sejarah.

Begitu sangat Inspiratif dan bangga ketika mengetahui seorang wanita muslim dari masa lalu sangat begitu berjasa penemuannya hingga kini. Dia adalah panutan sekaligus motivasi kita sebagai  seorang wanita untuk terus meraih cita-cita kita, memberi tanda pada dunia ini dengan penemuan-penemuan, jasa, ikut andil menjadi pejuang, dan pahlawan bagi orang-orang disekitar kita.

Jadi seorang perempuan bukanlah hambatan, tempat kita bukan hanya di dapur, tapi kita juga bisa lebih mengambil peran dalam membantu orang-orang sekitar, kita bukanlah makhluk lemah, bahkan kita lebih kuat dari lelaki, kuat dalam hal kecerdasan dan perasaan.

Kita Bangga jadi perempuan!

Selamat Hari Perempuan Sedunia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun