"tong kosong nyaring bunyinya", berlebihan dalam berbicara juga menjadi salah satu penyakit Isra. Yaitu berbicara secara berlebihan tanpa mengamalkannya, atau hanya sekedar omongan doang. Dari situ dapat muncul stress loh!, karena stress dalam menganggapi sesuatu dengan cara berbicara terus menerus tanpa action/bertindak.
Menjadi saudara syaitan
Sesungguhnya orang yang boros akan menjadi saudara syaitan. Syaitan merupakan musuh yang nyata bagi kita. Jadi, apakah kita mau menjadi saudara syaitan?
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (Q.S Al-Isra': 27)
Adapun sebab-sebab terjadinya penyakit ini pada manusia, yaitu:
Lingkungan Keluarga
Misal, anak dari orang kaya yang memiliki harta berlebihan dan dia tidak ada kekhawatiran terhadap hartanya karena memiliki harta yang banyak, dia akan membelanjakan hartanya secara berlebihan, seperti membeli barang yang mahal sedangkan masih ada barang yang lebih murah.
Memperoleh kelapangan setelah kesempitan
Yaitu orang yang sebelumnya kehidupanya biasa-biasa saja, kemudian dia mendapatkan rezeki lebih. Karena dia sebelumnya tidak dapat membeli barang yang dia inginkan, lalu dengan kesempatan ini dia kemudian membeli barangnya secara berlebihan karena takut tidak akan mendapat kesempatan ini lagi.
Berteman dengan orang Israf
Seorang teman sangatlah penting bagi manusia, dimana manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain. Namun, kita perlu bijak berteman, jangan berteman dengan sembarang orang. Ibarat berteman dengan seorang penjual minyak wangi, wanginya akan nempel di kita juga. Begitulah, ketika berteman dengan orang yang sifatnya buruk, kita akan kena juga cipratannya.
Lupa Mencari Bekal Perjalanan
Ketika kita melihat sesuatu yang menarik dalam sebuah perjalanan, kita akan berhenti dan menikmatinya sampai larut malam. Tapi, kita akan lupa dengan tujuan kita yang harus pulang sebelum sore.Â
Begitulah manusia, terkadang sadar dan terkadang lupa bahwa dunia ini hanya sementara, hanya sebuah persinggahan menuju kehidupan yang sebenarnya. Saya mengatakan ini bukan karena saya lebih baik, tapi sebuah pengingat juga bagi saya pribadi dan juga kalian yang membaca ini.
Perjalanan kita masih panjang, jadi jangan sampai lupa bawa bekal. Dunia hanyalah tahap awal menuju perjalanan yang sesungguhnya, disinilah kita mencari bekal. Jadi, jangan lupa persiapkan bekalmu mulai sekarang yah! Harta boleh lebih, tapi jangan lupa untuk sedekah.Â
Lupa terhadap tabiat dunia
Dunia adalah tempat persinggahan, dunia seperti perhiasan gemeralap yang melalaikan, awal kehidupan menuju kehidupan yang kekal, bersifat sementara, itulah tabiat dunia. Jadi, sungguh rugi ketika kita berlebihan dalam hal dunia ini.
Lupa dengan kedahsyatan hari kiamat
Â