Mohon tunggu...
Desti Rahmadani
Desti Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Assalamualaikum.... Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas_ _IG @RahmadanyDesty _tiktok @HijabArt blog https://rahmadandesty.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Diam-diam Suka Part 2

17 Januari 2022   08:43 Diperbarui: 17 Januari 2022   10:19 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku keingat waktu kecil sering bermain sama dia, main boneka-bonekaan dan masak-masakan walaupun dia itu laki-laki. 

Dan aku juga pernah ikut-ikutan sama dia pergi mancing di selokan di pinggir sawah yang belum tentu hasil pancingannya itu dimakan. Bodoh banget deh!! Tapi seru juga sih!

Di saat aku tengah berkhayal masa lalu, aku melihatnya tengah berdiri sambil bercanda dengan teman-temannya di belakang barisan kelasnya, aku bisa melihatnya dari barisanku, karena kelasnya cukup dekat dengan kelas kami. Tak sengaja aku pun tersenyum melihatnya.

Tapi, tiba-tiba si wakil ketua Osis mendekati ku. Aku hanya melihatnya sinis dan kembali fokus ke depan, dia pun ikut fokus ke depan sambil mendengarkan ceramah Kepsek yang bikin bosan.

Setelah upacara selesai, kami pun bergegas masuk ke dalam kelas. 

"Aduh!!..." rintihku sakit saat tiba-tiba aku jatuh karena ada yang menyangga kakiku saat aku masuk kelas. Saat aku berdiri dan melihat sesosok kaki yang tengah sengaja menyangga di depan pintu. Kulihat si pemilik kaki itu rupanya si wakil ketua Osis. 

"ngapain sih taruh kaki di situ?, Ih!! sengaja yah?..." tanyaku kesal.

"nggk kok, Sorry nggk sengaja. kamu ajah yang jalan nggk liat-liat" katanya.

mana nggk liat, orang dia taruh kakinya pas kita mau lewat, di depan pintu lagi....iihhhh

Aku nggk habis pikir yah, kok bisa orang kayak gini dipilih jadi wakil ketua Osis, apa nggk ada yang lain gituh!. Aku pun pergi menuju bangkuku sambil melototinya

Kulihat dia hanya tersenyum memandangiku yang tengah melotot.

Kini pelajaran tengah berlangsung, jam kedua setelah upacara adalah mata pelajaran Matematika yang paling aku tunggu-tunggu. Entah kapan aku mulai menyukai mata pelajaran ini yang kebanyakan siswa nggk suka mapel ini. 

"Nina, boleh bantu ibu ambilkan buku paket dulu untuk teman-temannya yah!" kata ibu guru memintaku.

"baik bu," aku pun langsung keluar dan menuju ke ruang guru untuk mengambil buku paket. 

Setelah mengambil buku dan keluar dari ruang guru, tak sengaja...."pruk...."

"Eh...maaf-maaf!" aku bertabrakan dengan seseorang dan buku-bukupun jatuh, aku pun mulai memungut satu persatu buku yang jatuh, dia pun ikut membantuku. 

"ini..." katanya sambil menyerahkan buku itu. Aku pun melihatnya...dan....ternyata dia Roni, teman masa kecilku. Aku pun tersenyum dan berterima kasih.

Aku merasakan detak jantungku yang mulai tak karuan dan berdetak keras. Spontan langsung ku berbalik dan lari masuk ke kelas.

Malu banget!!!....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun