Mohon tunggu...
Desti Rahmadani
Desti Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Assalamualaikum.... Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas_ _IG @RahmadanyDesty _tiktok @HijabArt blog https://rahmadandesty.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Diam-diam Suka Part 1

13 Januari 2022   07:32 Diperbarui: 17 Januari 2022   08:54 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover By Desty Rahmadany

"hehe..ngk papa..ngk papa" langsung aja deh pergi mandi takut nanti tambah parah....kaburrrrrr!!

skiiiipp-----------------------

Pagi-pagi ke sekolah dengan cuaca yang kurang mendukung, bukan mendung tapi cerah banget...mana pagi ini ada upacara lagi...heh!!! biasa ini hari senin, hari yang menambah beban bagi para siswa yang pemalas karena adanya upacara. 

"Nina!!" panggil seseorang dari belakang.

Akupun berbalik dan menemukan seseorang yang tengah ngos-ngosan habis lari. "heh! tunggu dong!", katanya lanjut. "iya aku tunggu nih...cepat dikit ngapa, ini nih udah mau upacara", sekedar info, dia adalah satu kelasku di SMA, namanya Dila, seorang penggemar berat BTS.

Saat Upacara, aku tak sengaja melihat seseorang yang tengah melihat ke arahku, spontan langsung aku fokus ke arah lain, walau cuman sekejap mata aku tau itu si wakil ketua Osis. Walau hanya sekedar wakil ketua Osis, tapi dia juga banyak dikagumi kaum hawa di SMA. So, memang sih dia agak tampan tapi bukan tipeku. Entah mengapa aku suka orang yang tak terlalu menonjol dan nggk tak terlalu tampan dan paling parahnya juga nggk tak terlalu pintar.

Yah, Dia yang kusukai, mulai sejak kecil sampai kita bertemu juga di SMA. Tapi, kelihatannya dia nggk peduli sama aku, semenjak kami tumbuh dewasa...Kami bagaikan adik kakak saat kecil saling membantu dan sangat dekat. Tapi, sekarang kami jarang bertemu dan justru saling tak peduli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun