Mohon tunggu...
Destaria Soeoed
Destaria Soeoed Mohon Tunggu... Lainnya - Young professional in edutech.

Doctoral student in Political Science. Passionate about edutech, digital marketing, social and political research in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Budaya Politik: Jenis-Jenis dan Analisis Budaya Politik di Indonesia

29 November 2024   16:32 Diperbarui: 29 November 2024   16:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi AI

Pengertian Budaya Politik
Budaya politik adalah pola sikap, orientasi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu atau kelompok masyarakat terhadap sistem politik, institusi, dan aktor politik. Budaya politik terbentuk dari proses sosial, historis, dan interaksi masyarakat dengan struktur politik.

Gabriel Almond dan Sidney Verba dalam The Civic Culture (1963) membagi budaya politik menjadi tiga jenis utama, yaitu parokial, subjek, dan partisipan. Setiap jenis budaya politik mencerminkan hubungan antara masyarakat dan sistem politik di suatu negara.

Jenis-Jenis Budaya Politik

  1. Budaya Politik Parokial

    • Karakteristik: Dalam budaya politik ini, masyarakat memiliki pengetahuan dan keterlibatan yang sangat minim terhadap sistem politik. Mereka cenderung tidak peduli terhadap institusi politik atau proses pengambilan keputusan.
    • Contoh: Masyarakat pedesaan yang hanya fokus pada kehidupan lokal tanpa memahami atau terlibat dalam isu politik nasional.
  2. Budaya Politik Subjek

    • Karakteristik: Masyarakat memiliki kesadaran tentang sistem politik dan peran pemerintah, tetapi cenderung pasif. Mereka lebih bersikap menerima keputusan politik tanpa partisipasi aktif.
    • Contoh: Warga negara yang hanya mengikuti aturan tanpa memiliki kemauan atau kapasitas untuk memengaruhi kebijakan.
  3. Budaya Politik Partisipan

    • Karakteristik: Masyarakat memiliki kesadaran politik yang tinggi, memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta aktif berpartisipasi dalam proses politik.
    • Contoh: Masyarakat yang aktif memilih, terlibat dalam organisasi politik, dan memengaruhi kebijakan melalui aksi kolektif.

Analisis Budaya Politik di Indonesia

Indonesia sebagai negara dengan keragaman budaya, agama, dan etnis memiliki dinamika politik yang kompleks. Budaya politik di Indonesia tidak dapat dikategorikan secara mutlak ke salah satu jenis, melainkan menunjukkan ciri campuran (mixed political culture). Berikut analisis budaya politik Indonesia:

  1. Unsur Budaya Politik Parokial
    Di beberapa daerah terpencil, masyarakat masih memiliki budaya politik parokial. Mereka kurang memahami sistem politik nasional dan hanya berorientasi pada kehidupan lokal. Hal ini terjadi karena keterbatasan akses informasi dan pendidikan politik.

  2. Unsur Budaya Politik Subjek
    Budaya politik subjek masih dominan di Indonesia, terutama pada masyarakat yang melihat pemerintah sebagai pihak yang harus ditaati tanpa adanya inisiatif untuk mengkritik atau berpartisipasi. Faktor ini dipengaruhi oleh warisan budaya feodal dan sistem pemerintahan otoritarian pada masa Orde Baru.

  3. Unsur Budaya Politik Partisipan
    Seiring dengan berkembangnya demokrasi sejak era Reformasi, budaya politik partisipan mulai tumbuh. Masyarakat Indonesia kini lebih aktif dalam politik, baik melalui pemilu, organisasi masyarakat, maupun media sosial. Namun, partisipasi ini belum sepenuhnya merata karena masih ada ketimpangan pendidikan dan kesadaran politik.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Budaya Politik Indonesia

  1. Sejarah Politik
    Warisan Orde Baru yang sentralistik masih memengaruhi pola pikir masyarakat tentang kekuasaan dan ketaatan terhadap otoritas.

  2. Keragaman Sosial dan Budaya
    Keanekaragaman etnis dan agama di Indonesia menciptakan pola interaksi politik yang berbeda di setiap wilayah, mulai dari budaya musyawarah hingga konflik kepentingan.

  3. Pengaruh Media Sosial
    Media sosial telah menjadi ruang baru untuk partisipasi politik, meskipun juga membuka celah untuk penyebaran hoaks dan polarisasi.

  4. Tingkat Pendidikan
    Pendidikan yang rendah menjadi salah satu penyebab rendahnya kesadaran politik, terutama di wilayah pedesaan.

Kesimpulan

Budaya politik Indonesia merupakan perpaduan antara parokial, subjek, dan partisipan. Meskipun terdapat peningkatan partisipasi politik masyarakat sejak Reformasi, unsur parokial dan subjek masih kuat, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat pendidikan dan akses informasi yang rendah.

Untuk mencapai budaya politik partisipan secara lebih merata, perlu adanya peningkatan pendidikan politik, pemberdayaan masyarakat, dan akses informasi yang inklusif. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk menjadi lebih aktif dalam politik dan berkontribusi pada penguatan demokrasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun