Moch. Rochjani Soe'oed, ia lahir pada 1 November 1906. Sebagai pemuda yang tumbuh di masa kolonial, ia memiliki kecerdasan dan semangat untuk memperjuangkan persatuan bangsa. Ia menempuh pendidikan di Rechtshogeschool Batavia, sekolah hukum tertinggi di Indonesia pada masa itu, dan lulus pada usia 21 tahun (1927). Latar belakang pendidikannya sebagai salah satu lulusan pertama sekolah hukum menjadikannya tokoh intelektual penting dalam pergerakan nasional.
Perjuangan di Sumpah PemudaPada tahun 1927, Rochjani memimpin organisasi Pemoeda Kaoem Betawi, yang bertujuan menghimpun dan mempersatukan pemuda Betawi, serta membuka kesempatan bagi pemuda dari daerah lain untuk bergabung.Â
Pada Kongres Pemuda II yang bersejarah pada 27-28 Oktober 1928, Rochjani ditunjuk sebagai wakil dari organisasinya. Ia turut menyuarakan cita-cita persatuan bangsa, yang kemudian melahirkan ikrar Sumpah Pemuda--"satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia."
Kontribusi Rochjani di Sumpah Pemuda tidak hanya terbatas pada kehadirannya, tetapi juga mencerminkan semangat kepemimpinannya yang mampu menyatukan perbedaan di antara berbagai kelompok pemuda dari seluruh Nusantara. Saat itulah untuk pertama kalinya lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dikumandangkan oleh WR Supratman.
Beliau melanjutkan pengabdian kepada BangsaSetelah berperan dalam pergerakan nasional. Rochjani melanjutkan kariernya di bidang hukum, sebagai seorang Hakim. Ia mengawali tugasnya sebagai hakim di Pengadilan Negeri di beberapa kota, termasuk Ponorogo dan Madiun, di mana ia menunjukkan dedikasi tinggi terhadap penegakan hukum dan keadilan. Kariernya berkembang pesat hingga akhirnya ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi.
Dalam perjalanan kariernya di bidang hukum, Rochjani tidak hanya berfokus pada tugas pengadilan, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada pembangunan sistem hukum Indonesia yang adil dan berwawasan kebangsaan.
Selain berkarya di dunia hukum, Moch. Rochjani Soe'oed juga berperan penting dalam dunia pendidikan. Ia mendirikan Universitas Jakarta (UNIJA), sebuah lembaga pendidikan tinggi yang diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya terdidik secara akademis, tetapi juga memahami pentingnya hukum dalam kehidupan berbangsa.Â
Sebagai Guru Besar Hukum di UNIJA, ia mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai keadilan serta kesadaran hukum kepada mahasiswa.
Melalui kiprahnya di bidang pendidikan, Rochjani menunjukkan bahwa perjuangan tidak berhenti di medan politik atau sosial saja. Ia percaya bahwa pembangunan bangsa yang berkelanjutan harus dimulai dari pendidikan yang kuat, yang melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang siap mengabdi untuk kepentingan rakyat.
Moch. Rochjani Soe'oed wafat pada 22 Desember 1977 di usia 71 tahun. Meski telah tiada, warisannya dalam perjuangan pemuda, dunia hukum, dan pendidikan tetap hidup hingga hari ini. Semangatnya dalam mempersatukan bangsa dan mendidik generasi muda untuk memahami hukum dan keadilan menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia.