Trenggalek, iya trenggalek kota kecil yang asri dan sejuk yang tidak semua orang tahu dimana itu trenggalek. Di kota tersebut ada sebuah Taman Kanak-kanak tempat aku menuntut ilmu, aku sangat senang sekali bisa bersekolah di taman kanak-kanak karena sangat banyak permainan yang aku sukai seperti ayunan, putar-putaran, prosotan dll.Â
Aku sangat senang sekali sekolah di Taman Kanak-kanak karena selalu diajari bernyanyi, membaca, menulis dan menempelkan kertas di buku tempel. Dan jika hari sabtu itulah hari yang ku tunggu-tunggu.Â
Aku sangat senang karena bersekolah Taman Kanak-kanakku kalau hari sabtu diberi makanan. Jika aku mendapatkan donat pasti donat itu aku gelincirkan ke depan pintu kelas sambil berlari lari dan tertawa, sehingga aku sering ditegur sama guruku dan di bilangin ke ibuku, tetapi aku tidak takut.Â
Keesokan harinya jika dapat donat lagi pasti juga akan ku gelincirkan seperti biasanya, tidak hanya kasus donat, kalau dapat roti nanas aku juga tidak mau memakannya.
Roti nanas itu berbentuk persegi panjang dan menurutku itu seperti telepon genggam. Jadi setiap dapat roti itu hanya aku buat mainan telepon-teleponan setelah bermain itu aku buang rotinya.Â
Dan sama guruku pun mengadukan hal itu ke ibuku tetapi sama ibuku aku tidak di marahin, cuma diberi tahu kalau tidak mau rotinya di bawa pulang saja biar ibu yang makan.Â
Tetapi aku tidak mau menuruti omongan ibu, suatu ketika dapat makanan donat lagi dan oleh gurunya aku tidak diberi karena guruku tau pasti nanti akan dibuang, dan aku menangis akhirnya aku diberi donat, aku langsung tertawa sambil berlari keluar kelas untuk menggelincirkan donat itu. Bahagia banget rasanya kalau bisa menggelincirkan donat tersebut.
Waktu di Taman Kanak-kanak aku sangat tomboi dan semua teman aku laki laki, aku tidak mau berteman dengan anak perempuan karena menurut aku perempuan itu mainannya cuma boneka, dan aku tidak suka dengan boneka, jadi setiap disekolah aku selalu bermain dengan anak laki-laki seprti kejar kejaran, temabak tembakan dan itu semua sangat menyenangkan sekali menurut aku.
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H