Mohon tunggu...
Destania Cintani Gurnita
Destania Cintani Gurnita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Merupakan mahasiswi dari Universitas Pendidikan Indonesia, program studi Pendidikan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Pembelajaran pada Orang Dewasa (Andragogi)

28 November 2022   13:00 Diperbarui: 28 November 2022   13:00 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia merupakan makhluk yang terus tumbuh dan berproses, sehingga belajar merupakan kebutuhan utama manusia dalam upaya mempertahankan hidup dan memberdayakan dirinya. Belajar dikatakan sebagai kebutuhan manusia yang vital sebab segala aspek kehidupan manusia mengalami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Maka tanpa belajar, manusia akan mengalami hambatan dan kesulitan dalam memenuhi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta tuntutan hidup yang semakin kompleks. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan manusia yang dirasakan sebagai suatu keharusan untuk dipenuhi sepanjang hayat, yaitu sejak lahir hingga akhir hayatnya.

Berbagai ahli menyatakan bahwa proses pembelajaran disebut sebagai suatu proses transmisi budaya, dari berbagai teori tersebut lahirlah istilah pedagogi sebagai ilmu dan seni mengajar anak-anak, Namun nyatanya di Eropa, Amerika, dan Asia ahli pendidikan orang dewasa telah berkembang, adapun untuk membedakan nya pendidikan orang dewasa dikenal dengan istilah "andragogi". Sejak tahun 1970-an istilah andragogi atau pendidikan bagi orang dewasa semakin banyak digunakan bahkan menjelang akhir abad ke 19 hingga memasuki abad ke-20 banyak ahli melakukan penelitian eksperimen  tentang teori belajar dengan binatang sebagai objek eksperimen nya.

Pendidikan orang dewasa tentunya tidak sama dengan pendidikan yang diberikan pada anak, sebab orang dewasa telah memiliki konsep diri dan sudah mampu menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh dirinya sendiri, teori tentang bagaimana orang dewasa belajar dinamakan andragogi. Andragogi merupakan ilmu mendalam tentang bagaimana teori belajar dan cara belajarnya, teori ini memberikan dukungan dasar yang esensial bagi kegiatan pembelajaran orang dewasa . Oleh karena itu, tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji berbagai aspek yang mungkin dilakukan dalam upaya membelajaran orang dewasa (andragogi) sebagai pemecahan masalah pendidikan, sebab dalam pendidikan orang dewasa pembelajaran bukan lagi sekedar dalam upaya mentransmisikan pengetahuan tetapi juga sebagai proses pendidikan sepanjang hayat (long life education)

Pengertian Andragogi 

Andragogi berasal dari Bahasa yunani, aner artinya orang dewasa dan agogos artinya memimpin. Andragogi yaitu ilmu mendidik manusia. Menurut Yuni Suwarto, andragogi adalah suatu proses pendidikan yang membantu warga masyarakat untuk menentukan dirinya dan menggunakannya dalam situasi demi mendorong perkembangan seseorang atau masyarakat (Yuni Suwarti,1996) Knowles mendefinisikan andragogi sebagai ilmu dan juga seni dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults learn).

Berbeda dengan pedagogi sebab pedagogi diartikan sebagai ilmu dan senin dalam mengajar anak-anak (pedagogy is the science and arts of teaching children). (Sudjana, 2005)Sehingga dapat disimpulkan bahwa andragogi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana orang dewasa belajar dengan memperhatikan kebutuhan oarng dewasa sebagai peserta didik dan pendidik hanya sebagai fasilitator

Teori-Teori Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogi) 

  • Teori Hukum Efek 

Pada teori ini orang dewasa berusaha melakukan kegiatan belajar untuk mempertahankan atau memperoleh sesuatu yang diinginkan nya.

  • Teori Hukum Kesiapan 

Teori ini menyatakan bahwa dalam proses kegiatan pembelajaran orang dewasa dituntut memiliki kesiapan mental dan keinginan yang kuat untuk belajar demi mencapai hasil yang maksimal.

  • Teori Hukum Latihan 

Teori ini menyatakan bahwa untuk mencapai kepuasan belajar orang dewasa maka perlu adanya pelatihan yang konsisten.Hukum latihan menghasilkan konsep Transfer of Training, mengandung makna bahwa yang telah dilatihkan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan hal-hal lain yang mirip atau mempunyai persamaan dengan yang pernah dilatihkan. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebagai hasil belajar/latihan, dapat digunakan atau ditansfer untuk kegiatan lain. (Trisnowati Tamat, 1984)

Teori Belajar Orang Dewasa Menurut Para Ahli 

  • Teoritis Carls Rogers 

Rogers merupakan seorang ahli ilmu jiwa humanistic yang menganjurkan perluasan pengunaan teknik psikoterapi dalam pembelajaran.Menurut Rogers, dalam proses kegiatan belajar orang dewasa ppeserta belajar dan fasilitator perly memiliki pemahaman yang baik mengenai diri mereka melalui pengalaman kelompok yang intensif. Rogers mengemukakn tiga unsur penting dalam belajar berdasarkan pengalaman (eksperimential learning), yaitu:Peserta belajar harus dihadapkan pada permasalahan nyata yang ingin diselesaikan,Setelah adanya kesadaran akan masalah telah terbentuk, maka akan terbentuk pula sikap dalam menghadapi permasalahan, dan adanya sumber belajar.Rogers menyatakan konsep pembelajaran yaitu " Student-Centered Learning" yang intinya yaitu: (1) Dalam kegiatan belajar orang dewasa pendidik hanya sebagai fasilitator; (2) Orang dewasa hanya akan belajar sesuaikan keinginan dan kebutuhan dirinya (3) Manusia tidak dapat melangsungkan proses pembelajaran apabila berada di bawah tekanan (4) Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik.

  • Teoritis Paulo Freire

Paulo Freire merupakan seorang pendidik di Brazilia yang gagasannya tentang pendidikan orang dewasa diterapkan di beberapa negara Amerika Latin. Menurut Freire, pendidikan hendaknya mendorong orang-orang untuk merdeka dan memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan hidup sesuai keinginan nya. Gagasannya ini terkenal dengan sebutan conscientization dan memiliki tiga prinsip: a. Tidak ada seseorang yang dapat mengajarkan orang lain,b. Tidak ada seorang pun yang dapat belajar sendiri,c. Manusia harus belajar secara bersamaan dalam ruang lingkup kehidupan nya

  • Teoritis Malcolm Knowles

Knowles disebut sebagai bapak andragogi meskipun bukan dia yang pertama kali menemukan istilah tersebut, namun Knowles menyatakan adanya empat asumsi pokok,yaitu: 1. Pada orang dewasa konsep diri sudah matang dan tidak lagi bergantung pada orang lain 2. Pada orang dewasa pembelajaran dapat dilakukan berdasarkan pengalaman nya dan untuk menambah pengalaman 3.Proses kegiatan pembelajaran orang dewasa dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung dan dengan kesiapan belajar 4. Pembelajaran orang dewasa berorientasi pada pemecahan masalah kehidupan

Implikasi Konsep Andragogi

Implikasi penerapan andragogi di Indonesia belum cukup baik sebab belum semua lembaga pendidikan serta pendidik bagi orang dewasa memahami asumsi dan teori belajar orang dewasa yang sebenarnya dibutuhkan, ada beberapa hal yang masih perlu untuk dikaji untuk penerapan konsep andragogii, diantaranya:Menyiapkan iklim belajar yang kondusif, sebab lingkungan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan belajar ,Menciptakan mekanisme perencanaan bersama, sebab pada kegiatan belajar orang dewasa pendidik perlu melibatkan peserta didik hal ini dapat berguna agar peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran serta meningkatkan motivasi belajar,Menetapkan kebutuhan belajar, pada penerapan konsep andragogi pembelajaran harus menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, Merumuskan tujuan khusus program, sebab andragogi lebih dipentingkan terjadinya proses self-diagnosed needs. Dari diagnosis kebutuhan akan terumuskan tujuan program pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, Merancang pola pengalaman belajar, Dalam konsep Andragogi, rancangan program meliputi pemilihan problem areas yang telah diidentifikasi oleh peserta didik melalui self-diagnostic, pemilihan format belajar (individual, kelompok, atau massa) yang sesuai, merancang unit-unit pengalaman belajar dengan metoda-metoda dan materi-materi, serta mengurutkannya dalam urutan yang sesuai dengan kesiapan belajar peserta didik dan prinsip estetika, Melaksanakan Program (Melaksanakan Kegiatan Belajar), Mengevaluasi Hasil Belajar dan Menetapkan Ulang Kebutuhan Belajar, Hal ini dilakukan guna memperbaiki program belajar selanjutnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

  • Adapun Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih pendidik dalam proses pembelajaran demi memberikan kemudahan dan fasilitas yang menunjang kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pembelajaran terdiri atas dua kata, strategi dan pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani , "stratego" yang berarti merencanakan (to plan). Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana penunjang kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
  •          Menurut Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley (2004) bahwa ada enam prinsip dalam praktek pembelajaran orang dewasa agar dapat diterapkan secara efektif, yaitu: 1) Keterlibatan peserta didik secara sukarela, 2) Adanya perasaan saling menghargai sehingga terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, 3) Adanya semangat berkolaborasi dan kooperasi, 4) adanya aksi dan refleksi, 5) tersedianya kesempatan refleksi kritis dan 6) adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar secara mandiri. Prinsip tersebut sangat berkaitan dengan karakteristik orang dewasa yang telah memiliki konsep diri dan pengalaman yang cukup banyak. Konsep diri orang dewasa telah mandiri dan bergantung sepenuhnya kepada orang lain dalam menentukan pilihan atau keputusan pemecahan masalah.Pengalaman merupakan pembelajaran yang sangat berharga bagi orang dewasa. (Sujarwo, 2018) Dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan konsep andragogi, peserta didik sebagai warga belajar yang sudah dewasa berpartisipasi aktif mulai dari perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran untuk mencapai kepuasan belajar yang ideal

Sumber Referensi 

Saifuddin, M. (2010). Adragogi Teori pembelajaran orang dewasa (p. 60).

Sudjana, H.D. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production

Saifuddin, M. (2010). Adragogi Teori pembelajaran orang dewasa (p. 60).

Sujarwo. (2018). Strategi Pembelajaran Partisipatif Bagi Belajar Orang Dewasa. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 3(2), 1--10. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=353639&val=454&title=STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BAGI BELAJAR ORANG DEWASA (PENDEKATAN ANDRAGOGI)

Suwarto,Yuni.1996. Pendidikan Musyawarah. Bina Desa: Jakarta

Tamat, Tisnowati. 1984. Dari Pedagogik ke Andragogik. Pustaka Dian: Jakarta

Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley .2004. Adult Education. Houston: Gulf Publishing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun