Fungsi guru dalam dunia pendidikan adalah mengajar, mendidik, membina, mengarahkan, membentuk watak serta kepribadian sehingga manusia berubah menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan cerdas dan bermartabat untuk meningkatkan kesejahteraan di masa yang akan datang.
Seorang guru harus mampu menjalin ikatan batin dan  emosional dengan peserta didik. Hal ini sangat penting agar nantinya guru dapat berperan sebagai orang tua peserta didik di sekolah. Hal inilah juga yang akan menempatkan guru pada posisi orang yang dibutuhkan keberadaannya oleh peserta didik.Â
Rasa kasih sayang yang perlu di bangun oleh seorang guru kepada peserta didiknya adalah  rasa kasih sayang sebagai orang tua, memang guru bukanlah orang tua kandung peserta didik, namun bukan berarti guru tidak mengasihi serta menyayangi peserta didik. Kasih sayang yang tumbuh membuat guru akan bersikap lemah lembut kepada peserta didik dan proses belajar mengajar bukanlah lagi suatu kewajiban melainkan sudah menjadi kebutuhan antar peserta didik dan guru.
Selain itu seorang guru akan memberikan yang terbaik bagi siswanya. Ilmu yang terbaik, penampilan yang terbaik, contoh yang terbaik termasuk kata-kata yang baik dan sikap yang baik pula. Hal ini di karenakan seorang guru adalah role model dalam dunia pendidikan. Â
Kita sudah akrab dengan pepatah yang berbunyi Guru kencing berdiri siswa kencil berlari. Hal ini mempunyai arti bahwa apa yang dilakukan oleh seorang guru akan di contoh oleh muridnya.
Peran dan posisi guru di dalam dunia pendidikan adalah suatu masalah yang tidak pernah selesai untuk di bahas. Banyak sekali ulasan-ulasan dari para ahli mengenai peran dan posisi guru. Kita juga pernah dengar suatu slogan yang sangat terkenal mengenai guru, yaitu Pahlawan tanpa tanda jasa.Â
Slogan ini sangat terkenal pada era orde baru yang menggambarkan bahwa profesi guru adalah profesi yang sangat berjasa bagi pembangunan negeri kita, namun profesi ini tidak pernah mendapatkan tanda jasa. Karena profesi guru adalah profesi yang mulia dan akan mendapatkan balasan surga dari Allah SWT.
Saya masih ingat betul kata-kata dari Bapak Iwan Bokings (alm) mantan Bupati Kabupaten Boalemo. Ia menyatakan: "bahwa semua guru itu akan masuk surga hanya gajinya yang akan menghalanginya untuk masuk surga". Hal ini erat kaitannya dengan beberapa oknum guru yang tidak melaksanakan tugasnya dan tetap menerima gaji.
Guru merupakan sebuah profesi dan profesi akan menuntut profesionalisme yang ujungnya akan menghasilkan suatu output yang ideal. Oleh karena itu profesi guru tidak bisa di katakan lagi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena profesi guru lebih terhormat lagi sebagai ujung tombak pencipta generasi yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan yang memerdekakan negeri ini.Â
Di tangan para guru inilah masa depan bangsa di tentukan. Jadi profesi guru haruslah mendapatkan perlindungan agar guru dapat melaksanakan tugas dengan tenang dan aman.
Tentu kita semua masih ingat dengan satu cerita yang sangat terkenal seantero jagat bumi tentang pentingnya arti serta peran guru bagi negara. Ketika negara Jepang di Bom atom oleh sekutu pada tahun 1945. Pertanyaan Kaisar Hirohito pada bawahannya......
Bukan berapa jumlah Jenderal yang masih hidup...?
Bukan berapa tentara yang masih hidup...?
Bukan berapa Menteri yang masih hidup...?
Bukan berapa Gubernur yang masih hidup...?
Bukan berapa Anggota Dewan yang masih hidup...?
Bukan berapa Politisi yang masih hidup...?
Bukan berapa...?, berapa...?, berapa....? Profesi lain
Tapi....yang di tanyakan oleh Kaisar Hirohito pada saat itu :
Berapa jumlah guru yang masih tersisa...?
 Para jenderalnya pun bingung mendengar pertanyaan Kaisar Hirohito dan menegaskan kepada Kaisar bahwa mereka masih bisa menyelamatkan dan melindungi Kaisar walau tanpa guru. Namun, Kaisar Hirohito kembali berkata, "Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan strategi perang, akan tetapi kita tidak tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu.Â
Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan."
Mungkin sepintas pertanyaan Kaisar Hirohito tersebut hanya pertanyaan dan pernyataan biasa, tapi lihatlah sekarang. Bagaimana negara Jepang sudah mampu sejajar dengan negara--negara maju. Kenapa hal itu bisa terjadi..?. Karena negara Jepang sangat menghargai serta menghormati profesi guru.Â
Mereka sadar, Jenderal...Tentara...Menteri...Gubernur....Anggota Dewan...Politisi. Tidak akan bisa menjadi diri mereka kalau bukan karena jasa guru. Bagaimana dengan negara kita...?. Apakah negara serta masyarakat sudah menghormati dan menghargai guru. Kita akan menjawab tentu saja sudah!!!. Tapi lihatlah kenyataan yang ada, kenapa masih banyak guru yang di pukul siswa, masih banyak guru yang di maki orang tua siswa dan masih banyak guru yang di penjara. Teryata masih banyak hal yang harus kita renungkan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H