Mohon tunggu...
Destalia SafaAdila
Destalia SafaAdila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi di UNISA Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bosan Sekolah Daring, Bagaimana Para Pelajar Menyikapinya?

27 Desember 2020   08:56 Diperbarui: 27 Desember 2020   09:51 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh
Destalia Safa Adila

     Corona sangat berdampak bagi pendidikan kususnya anak sekolahan. Corona awal mulanya berada di wuhan china pada tahun 2019. Namun, corona ada di indonesia di awal tahun 2020 sampai saat ini di akhir tahun 2020 itu pun belum juga hilang bahkan corona di indonesia semakin parah. Corona sendiri adalah salah satu wabah penyakit mematikan dan yang sampai saat ini belum di temukan vaksin serta obat nya. Seorang yang terjangkit corana ini bisa meninggal kapan saja, banyak yang merasakan ia baik-baik saja tapi tiba-tiba meninggal, ada juga yang sesak nafas karna korona ini juga menyerang organ pernafasan.

     Hingga saat ini belum diketahui penyebabnya dan hanya dilakukan pencegahan saja agar dapat terhindar dari penyakit tersebut. Untuk melakukan penjegahan pemerintah menganjurkan untuk selalu cuci tangan, makan-makanan sehat,olah raga dan menghindari kerumunan untuk menghindari kontak langsung antara satu dengan yang lainnya.

     Akibat dari corona ini karna tidak diboleh kan berkerumun untuk menghindari kontak langsung, pada akhirnya sekolah pun ditutup dan belajar jarak jauh atau belajar online/daring, media pun bermacam-macam dalam proses belajar mengajar ini.

     Berbagai kendala pun dirasakan pada anak sekolahan di masa daring ini, mulai dari kurang akan pemahaman dari belajar online/daring ini, bagi mereka jauh lebih paham jika belajar secara langsung dibandingkan dengan online. Belum lagi kendala signal dan juga kuota, membuat mereka termasuk saya sebagai pelajar pun cukup kesulitan dalam proses belajar.

     Karna harus mematuhi protokol kesehatan ini untuk menghindari kerumuan, kami seorang pelajar cukup kesulitan bila mendapatkan tugas kelompok. Penyatuan pemikiran antara satu dengan yang lain (diskusi) itu cukup sulit belum lagi masalah sinyal.

     “Bosan kuliah daring ini, tidak ada suasana baru, yang dilakukan hanya menatap layar android yang cukup melelahkan mata. Belum lagi sekolah di tahun ajaran baru, tidak bisa bertemu teman sekalas langsung dan yang baru menjadi siswa/mahasiswa baru, belum bisa melihat lingkungan tempat sekolahnya”kata mereka.

     Stres, para pelajar di indonesia. Mereka bahkan seperti orang gila karna dirumah terus, setiap harinya tidak ada suasana baru. Tidak dapat bermain dan bersosialisasi secara langsung. Mereka stres belum menguasai materi pembelajaran tapi diberi tugas terus. Mereka menyikapi nya biasanya menulis cerita diblog, berkumpul bersama keluarga bernyanyi,bermain musik dan bercerita bersama atau yang lagi populer saat ini yaitu bermain tiiktok. Mereka pun melakukan nya berfariasi mulai dari sendiri atau mengajak keluarga dirumah, bisa adik, kakak, orangtua dan lain-lain(pada intinya keluarga dirumah), atau bersama pembantu mereka atau bahkan pada hewan pliharaannya.

     Walau mereka dapat menyikapi itu semua, akan tetapi mereka tetap selalu berharap dan berdoa agar pandemi virus corona ini cepat berakhir dan sekolahpun dapat dibuka kembali. Mereka ingin belajar tatap muka secara langsung dan bermain dan berbincang secara langsung dengan teman sekelas.


Desember 2020

Destalia Safa Adila Asal Lampung
Mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Prodi S1 Psikologi
Nim 2010801052

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun