Keadaan semakin sulit
Perihal penghasilan semakin sempit
Itu katamu, tanpa kau bicara
Tapi sorot mata mewakili rasa
Menahan selaksa air mata
Mungkin kamu lupa
Rezeki diatur Tuhan
Hak itu sekedar tertahan
Bahumu kuatkan
Tangismu luapkan jika dibutuhkan
Ku lihat bahumu mulai rapuh
Serapuh-rapuhnya
Tapi tak bisa kurengkuh
Dengarkan aku...
Yakinlah, apa yang ditahan Tuhan
Kembali berkali lipat
Bahkan sampai tak sangka untuk melihat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!