Ia mengangguk lalu memutar tubuhnya, pergi meninggalkan ruang kerjaku. Sejenak ia berhenti. Nah, ini aneh. Ia tidak pernah begini.
"Ada apa lagi?"
Ia tidak menjawab. Tiga detik kemudian lenyap dari pandanganku. Orang yang aneh. Atau mesin? Kadang aku curiga pada gelagatnya yang terlalu diam karena--
Bunyi meraung ribut di langit. Apakah ...? Tanpa sempat beranjak dari kursi, aku terlempar entah ke mana. Bau hangus. Oh. Api. Tubuhku tak bisa bergerak.
Ah. Hari ini memang gerah.
*****
Cerita ini berkaitan dengan 2198: Kurir dan  2198:Klien
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H