Masih dengan wajah lempeng Miss Muna menjawab, "Iya. Coba kerjakan yang ini." Padahal di dalam pikirannya, Miss Muna sudah memukul-mukul jidat. Kenapa tidak kepikiran dari tadi!
"Berapa menit lagi?"
"Lima belas."
"Lama, ya?"
"Iya. Jangan dipikir. Ayo coba baca yang ini."
Sementara Faiz membaca, Miss Muna membuang muka, tertawa tanpa suara.
Dua hari kemudian Miss Muna datang lagi. Rada deg-degan juga, jangan sampai balik tantrum. Ternyata aman. Mungkin Faiz sudah bisa menerima nasibnya untuk belajar di masa liburan. Atau mungkin mamanya yang mengingatkan perjanjian liburan mereka.
Ketika membuka pintu, Faiz sempat tertegun. Saat duduk di meja belajar, ia sempat memperhatikan Miss Muna. Meski merasa aneh Miss Muna langsung mengajar.
Pada jam istirahat, mungkin Faiz sudah tak tahan untuk bertanya. "Miss, kok Miss Muna pakai lipstik merah?"
"Emang kenapa?"
Dengan wajah tanpa dosa Faiz menjawab, "Kan Miss gendut."