Jon pun mengakui kehandalan Richie Sambora sebagai partnernya dalam menciptakan sebagian besar lagu-lagu Bon Jovi. Bagi saya --dan mungkin juga banyak penggemar Bon Jovi lainnya- sosok Richie Sambora sendiri sudah seperti second front-man di Bon Jovi. Richie Sambora memang setenar itu.
Di serial ini akhirnya saya mengetahui mengapa dan bagaimana Richie Sambora hengkang dari band yang telah membesarkan namanya itu. Dan sebagai front man, Jon merasa gagal. Jon menyalahkan dirinya sendiri atas keluarnya Richie Sambora. Pengakuannya terasa begitu emosional. Perginya Richie Sambora tidak hanya menyakitkan bagi Jon, tapi juga saya -dan mungkin juga banyak penggemar Bon Jovi lainnya- yang begitu mengikuti perkembangan grup ini dari awal karir mereka.
Dengan segala permasalahan yang menimpa "keluarga besar" Bon Jovi, saya merasa sebagai front man Jon memang mati-matian berjuang mempertahankan keutuhan Bon Jovi. "Take my hand, we'll make it all right". Begitu teriakannya di "Livin' On A Prayer".
Terbukti, sampai saat ini mereka masih aktif berkarya. Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa sampai saat ini Bon Jovi telah mengeluarkan lima belas album studio sejak album pertamanya "Bon Jovi" di 1984, sampai album mereka paling lawas "Forever" di 2024.
Empat puluh tahun berkarya! Tidak banyak band yang bisa bertahan dan melegenda seperti Bon Jovi.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H