Konflik ini seperti menyoroti realita yang umum terjadi. Orang yang secara fisik tidak menarik, dan memiliki kemampuan yang "biasa-biasa" saja, akan semakin merasa tidak percaya diri karena perlakuan orang-orang di sekitarnya yang tidak memperdulikannya, tidak "memandang"nya.
Bagi saya, artis Tatiana Masliany mampu "membagikan" emosinya dengan baik kala memerankan sosok Jennifer Walters ini. Sebagai penonton, saya seperti bisa ikut merasakan pertentangan batinnya kala ia ingin menjadi dirinya sendiri, namun menyadari bahwa di posisi itu ia sering merasa tidak dihargai. Saya mengasihaninya, dan bahkan ikut memaklumi waktu ia akhirnya memutuskan untuk menjadi She-Hulk saja dalam usahanya mencari jodoh.
Sayangnya, saya merasa di pertengahan episode serial ini terasa membosankan. Seperti tidak ada hal yang bisa meningkatkan intens, atau perkara yang bisa "mengikat" saya dengan jalan cerita. Padahal, serial ini menggunakan teknik breaking the fourt wall. Arti sederhananya, pemeran utama berusaha melibatkan penonton untuk "masuk" ke dalam cerita dengan berbicara ke arah kamera, seolah-olah sedang berinteraksi langsung dengan penonton tanpa disadari oleh pemeran lainnya.
Selain itu, saya tidak suka dengan ending cerita yang menurut saya terkesan kurang maksimal, dan mengada-ada. Jadi kalau sampai tulisan ini dibuat IMDB memberi rating 5,2/10, saya rasa penilaian saya secara keseluruhan pun tak jauh berbeda; 5,5/10 saja. Saya rasa, saya pun tidak akan penasaran dengan musim keduanya. Jika ada.
*
Judul : She-Hulk: Attorney of Law
Jumlah episode: 9
Kategori : superhero
Tanggal rilis : 18 Agustus 2022
Jaringan: Disney+
Sutradara : Kat Coiro (6 episode), Anu Valia (3 episode)