Mohon tunggu...
Dessy Kushardiyanti
Dessy Kushardiyanti Mohon Tunggu... Dosen - No Limit, No Regret, No Excuse

Dosen Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Syekh Nurjati - Master of Arts, Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kita Berkomunikasi, Kita Berbudaya: Peran Komunikasi Antarbudaya di Tengah Masyarakat Digital

30 Agustus 2021   14:28 Diperbarui: 30 Agustus 2021   15:48 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kaum saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia dianara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui: lagi maha mengenal" Al-Hujurat/49:13

Dengan kita memahami budaya maka harapannya dapat membuka kemudahan dalam keberlangsungan hidup kita sebagai makhluk sosial, apalagi kita berada di lingkungan sosial yang padat akan kebudayaan antar suku, etnis, agama, bahasa, dan lain sebagainya. 

Maka dari itu, penting kita memahami budaya dalam berkomunikasi. Misal, dalam sebuah hubungan terdekat bila tidak sefrekuensi dalam hal pengetahuan dan gaya hidup saja akan sulit menemui persamaan makna dikeduanya. 

Jadi, dalam tulisan kali ini saya mengajak pembaca untuk mengkaji bersama, pentingnya belajar komunikasi antarbudaya melihat tujuannya sejalan dengan tujuan komunikasi yaitu untuk mencapai keefektifan dalam sebuah hubungan.

Sebelumnya ada beberapa contoh fenomena sosial dalam sudut pandang Komunikasi antarbudaya yang beberapa kurun waktu belakangan ini cukup hype di portal media pemberitaan atau bahkan konsistensi kehadiran sebuah konten yang fokus dalam penerapan komunikasi antarbudaya di media sosial.

Yang pertama, ada channel Youtube Fikinaki, yang sudah beberapa tahun menggunakan Youtube sabagai saluran ekspresinya membuat konten interaktif antar pengguna di Ome TV dengan latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Namun, Fikinaki ini dapat menyesuaikan diri dengan keberagaman yang secara random Ia jumpai. 

Nah, itu dia pentingnya bahasa dan penggunaan media yang tepat dalam praktik komunikasi antarbudaya di era masyarakat digital seperti sekarang ini. 

Mungkin Ia tidak cukup paham dengan seluk beluk kebudayaan orang lain yang random Ia jumpai tadi, bisa tiba-tiba dari Rusia, Jepang, Korea, Thailand, dan sebagainya namun dengan Ia memahami bahasa, at least bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang diakui, Ia bisa diterima dan menarik ketersediaan lawan bicaranya tersebut untuk saling sharing sebagai bahan konten video-nya dia, bahkan ada yang sampai viral ya saat Ia bertemu dengan dayana, sampai kalau ga salah Dayana tertarik mempelajari kebudayaan kita, Indonesia. Nah itu dia contoh penerapan bahasa dan penggunaan media yang tepat dalam praktik komunikasi antarbudaya

Sumber: Apriliani R. dan Greysia Polii/Kompas.com
Sumber: Apriliani R. dan Greysia Polii/Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun