Platform media sosial masih menjadi pilihan oleh banyak penggunanya, kebutuhan bermedia sosial juga semakin kompleks di tengah budaya masyarakat Indonesia sebagai penyumbang pengguna media sosial yang cukup banyak.
Dalam laporan berjudul Digital 2021 The Latest Insights Into The State of Digital yang digagas oleh agensi sosial media, We are Social menyebutkan Sekitar 170 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia dengan penetrasi 61.8% dan paling banyak didominasi oleh milenial generasi Y dan Z dengan rentang usia 25--34 tahun.
Dari masa ke masa, penggunaan media sosial juga digunakan oleh kalangan kehumasan di berbagai instansi baik pemerintah maupun non-pemerintah terutama bagian sosial media dalam menyampaikan informasi, ditambah perkembangan aksesibilitas pengguna di tiap era industri memudahkan siapa saja menjadikan media sosial sebagai referensi pemberitaan yang mainstream.
Namun, orientasi bermedia sosial kini banyak memiliki preferensi di masing-masing penggunanya, tidak sebatas pada pencarian informasi, bahkan media sosial juga banyak digunakan karena motif hiburan hingga mengisi waktu luang.Â
Berdasarkan media and uses gratification theory telah diungkap bahwa penggunaan media di masing-masing individu berdasarkan kebutuhannya. Hal inilah yang menjadi suatu alasan bagi pengelola sosial media (Admin) dalam pengelolaan isi konten yang relevan dengan target audiens.
Admin sebagai pengelola media sosial kerapkali dipanggil dengan sebutan "mimin" atau bahkan memiliki sebutan lain di beberapa lembaga pemerintah contoh, pada akun @TNI_AU lebih akrab dipanggil "Airmin".
Berbicara mengenai pelayanan publik juga semakin bertransformasi menyesuaikan masyarakat post-modern yang semakin terbiasa pada pelayanan melalui medium, termasuk pemenuhan informasi melalui paltform media sosial, pembentukan image  yang sesuai dengan karakter audiens juga diperlukan dalam meningkatkan engagement.Â
Seperti yang kita tahu, bahwa kesuksesan bermedia sosial dilihat dari impresi dan engagement yang didapat dalam suatu postingan, bukan sekedar dari jumlah followers, percuma memiliki followers tinggi namun tidak ada interaksi di dalamnya.
Kembali ke data pengguna media sosial yang didominasi oleh kalangan milenial generasi Y dan Z, di masa kini gaya pemberitaan melalui konten di media sosial serta respons Admin media sosial sebagai pelayan publik sangat beragam salah satunya dengan humor, walaupun belum tentu dianggap sebagai best practice dalam pengelolaannya namun dapat menjadi pertimbangan.Â
Melalui humor bahkan dapat meminimalkan kesan kaku pelayan publik yang biasanya terkesan formal di beberapa instansi pemerintahan. Berikut contoh humor practice di media sosial yang kerap ditemui oleh netizen: