Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Aku Bisa!

30 September 2016   16:56 Diperbarui: 30 September 2016   17:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Psikologi Konsumen

Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan sangat penting bagi perkembangan seseorang karena pendidikan memberikan berbagai potensi manfaat, baik untuk perorangan maupun masyarakat. Karena itu hak untuk mendapat pendidikan bagi semua anak secara hukum dijamin oleh hampir semua negara di dunia ini dan diakui dalam berbagai konvensi internasional.

Meningkatnya kebutuhan waktu belajar tambahan di luar sekolah bagi banyak pelajar, serta dorongan dari orang tua yang menginginkan putra-putrinya mengikuti pendidikan tambahan di luar jam sekolah dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan life skill putra-putrinya, menjadikan bisnis bimbingan belajar menjadi peluang usaha yang memiliki prospek bagus.

Semakin banyaknya lembaga bimbingan belajar (LBB) yang ada, tentunya persaingan di bisnis ini semakin ketat. Lembaga bimbingan belajarpun menawarkan berbagai metode pembelajaran dan pendekatan yang masing-masing mengklaim dapat meningkatkan efektifitas belajar serta kualitas diri masing-masing siswa. Selain itu strategi pemasaran dalam mempertahankan pangsa pasar dan menarik konsumen pun semakin beragam.

Strategi pemasaran free trial atau coba gratis merupakan salah satu strategi pemasaran kreatif yang umum digunakan pada saat ini. Dalam strategi pemasaran coba gratis ini, pemilik usaha atau marketer (pemasar) mencoba memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkannya kepada konsumen secara gratis sehingga pada akhirnya konsumen tertarik untuk melanjutkan transaksi (pembelian).

LBB Kumon, salah satu LBB yang telah menerapkan strategi pemasaran coba gratis. Dengan strategi pemasaran coba gratis, Kumon mencoba memperkenalkan metode pembelajaran dan pendekatan yang berbeda dengan LBB lainnya.

Kali ini penulis melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana    karakteristik pelanggan yang mengkursuskan anak mereka di Kumon BDB 2, Cibinong.  Metode wawancara digunakan untuk membuktikan bahwa dampak Kumon benar-benar terjadi. Penulis telah melakukan wawancara dari tiga partisipan yang mengikuti dan atau berperan serta memasukkan anaknya pada pelatihan di Kumon yang berlangsung pada hari Kamis, 22 September dan Senin, 26 September 2016. Wawancara berlangsung sekitar 15 – 20 menit pada masing-masing partisipan.

Berikut hasil wawancara kepada ketiga pertisipan yang telah dipilih secara acak oleh penulis tersebut dibawah ini:

Nama   : Zakyowardana (Zaky), siswa SD kelas 5

Orang tuanya memasukkannya ke Kumon dengan mengikuti program free trial bulan Februari lalu, dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan sampai dengan saat ini. Di awal kepesertaanya masuk di Kumon, Zaky mengerjakan materi dibawah tingkatan kelasnya yaitu kelas 3 SD. Dengan belajar secara rutin di Kumon, sekarang Zaky sudah sanggup mengerjakan Matematika tingkat SMP. Zakyo sangat senang sekali karena dengan kemampuannya ini guru di sekolahnya meminta dia untuk membantu menjelaskan ke teman-temannya di kelas.

Nama   : Dania, siswi SMP kelas 2

Dania anak dari pasangan suami-istri, Dadang dan Sutarnia, memiliki keinginan untuk belajar di Kumon dengan terinspirasi oleh ketiga kakak-kakaknya yang telah lebih awal masuk ke Kumon.

Dania melihat keuntungan dari Kumon dengan melihat ketiga kakaknya yang sekarang sudah menyelesaikannya. Kumon dirasakan berguna sekali untuk Dania, terutama membantu mengerjakan materi di sekolah. Dania terbiasa untuk dapat mengerjakan sesuatu dengan kemampuannya sendiri sebelum bertanya ke gurunya. Hasilnya, Dania mendapatkan nilai yang bagus. Dania memiliki motto, bahwa bila mengalami kesulitan jangan patah semangat, namun tetap terus berjuang.

Pembimbing di Kumon siap sedia untuk memberikan pengarahan seperti yang dialami Dania dikala memasuki materi untuk tingkatan yang lebih tinggi.

Oh iya, Dania juga mengawalinya memasuki program ini dengan mencoba gratis terlebih dahulu.

Nama   : Ibu Wanda (orang tua) - Anak   : Radityo, siswa SD kelas 2

Ibu Wanda memasukkan anaknya, Radit ke Kumon pertengahan bulan Agustus, tepat program free trial berlangsung. Awalnya keinginan ini muncul setelah dilihatnya anak tetangganya yang memiliki prestasi yang bagus di sekolahnya. Cerita punya cerita, si anak tersebut sudah sedari SD kelas 3 dimasukkan ke Kumon. Sekarang anak itu sudah duduk dibangku SMP kelas 1 dan mengerjakan materi di level-J.

Berangkat dari sanalah, ibu Wanda juga menginginkan anaknya, Radit dapat berprestasi juga, walau tidak harus sama, karena dia juga memahami bahwasanya kemampuan tiap anak berbeda-beda. Saat ini Radit terlihat berubah dari sebelumnya, sekarang Radit memiliki kesadaran untuk belajar sendiri dan tidak perlu dipaksa atau disuruh oleh orang tuannya.

Orang bijak mengatakan, dengan berlatih setiap hari, otak kita akan semakin kuat. Seperti otot yang tidak dilatih dalam beberapa hari, otak kitapun akan melemah jika tidak kita latih. Maka demikianlah yang terjadi pada otak kita. Olah karna itu otak perlu dilatih setiap hari. Dengan melatih otak setiap hari, kita mampu berkonsentrasi.

Singkat cerita, Matematika bukan pencapaian yang bisa diwujudkan dalam satu hari. Butuh ketekunan, disiplin dan ketelitian yang tinggi. Kumon memahami betul hal ini. Kumon tidak memiliki kelas yang terjadwal. Siswa bisa memilih jadwal kursus setiap hari Senin-Jumat atau Selasa-Kamis. Jam kursusnya bisa ditemtukan sendiri dari jam 09.00 hingga jam 17.00. Bonus dari mempelajari Matematika sedini mungkin adalah logika yang terasah dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun