Mohon tunggu...
Humaniora

Memaksimalkan Potensi Anak 'After School'

16 September 2016   16:31 Diperbarui: 16 September 2016   18:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Anda menjadi orang tua, hal yang paling dipikirkan adalah segala kebutuhan anak anda harus terpenuhi. Betul?  Setiap orang tua selalu ingin memiliki anak yang cerdas.  Banyak orangtua melakukan berbagai macam usaha demi membuat anaknya menjadi lebih cerdas. salah satunya adalah dengan pendidikan di usia dini.

Saya percaya bahwa pendidikan anak harus dimulai sedini mungkin. Pendidikan pada usia dini memungkinkan pengembangan potensi belajar anak secara maksimal.  Untuk mengembangkan potensi anak, biasanya orang tua memasukan anaknya ke lembaga pendidikan.  Akan tetapi belum dapat dipastikan bahwa lembaga pendidikan tersebut dapat sesuai dengan anak.

Dengan semakin banyaknya lembaga bimbingan belajar yang ada, tentunya persaingan di bisnis dalam bidang pendidikan ini semakin ketat.  Lembaga bimbingan belajarpun menawarkan berbagai metode pembelajaran dan pendekatan yang masing-masing mengklaim dapat meningkatkan efektifitas belajar serta kualitas diri masing-masing siswa.

Untuk orang tua mendengar kata Matematika aja, rasanya kepala sudah pusing duluan; gampang - gampang susah loh. Apalagi ini untuk anak yang baru masuk usia sekolah.

Nah, pada kesempatan ini, tanpa ada maksud untuk promosi, hanya untuk berbagi pengalaman kepada pembaca, bahwa saat ini ada metode belajar yang dilakukan after school yang dapat memaksimalkan potensi anak khususnya pada mata pelajaran Matematika dan mungkin sekaligus juga dengan Bahasa Inggris.

Di zaman sekarang ini sudah tidak asing lagi di telinga sebuah metode belajar, yaitu Metode KUMON.

Metode KUMON bukan metode belajar baru dan system belajarnya berbeda dengan sistem les pada umumnya.

Lahir dari kecintaan orang tua kepada anaknya,  Toru Kumon seorang pendidik Jepang menciptakan bentuk dasar metode belajar ini.  Metode KUMON diperkenalkan di Osaka tahun 1958 merupakan sistem pendidikan matematika dan bahasa inggris yang paling besar di dunia, dan sangat berkembang di Indonesia sampai sekarang.

Ini dia nih sebabnya mengapa KUMON masih WOW sampai sekarang.

  • Strategi pemasaran free trial atau coba gratis.
    • Anda tidak usah ragu, ibarat membeli barang dalam karung….tidak berlaku disini.
    • Dalam strategi pemasaran coba gratis ini, pemilik usaha atau marketer mencoba memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkannya kepada konsumen secara gratis sehingga pada akhirnya konsumen tertarik untuk melanjutkan transaksi .
  • Metode belajarnya seperti:
    • Bimbingan perseorangan memungkinkan setiap siswa untuk belajar pada tingkatan yang tepat, tanpa mempertimbangkan usia maupun tingkatan kelasnya dan kemudian maju melampaui tingkatan sekolahnya saat ini.
    • Belajar Mandiri, mendorong siswa untuk membaca lembar kerja, berpikir, dan mengerjakan lembar kerjanya sendiri. Kemampuan untuk belajar mandiri membantu siswa untuk lebih proaktif dan membantu mereka dalam mengejar tujuan dan cita-cita mereka.
    • Lembar kerja small-step. Lembar kerjanya didesain untuk membawa siswa dari soal-soal yang mudah ke soal-soal yang sulit dengan cara yang small-step.
    • Level awal untuk setiap siswa KUMON ditentukan secara perseorangan pada saat diawal pendaftaran. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. So, tiap siswa  belajar dari titik pangkal yang tepat bagi setiap tingkat kemampuan siswa, tanpa mempertimbangkan usia atau tingkatan kelas mereka.
  • Pembimbing KUMON disiapkan untuk menggali potensi setiap individu.
    • Pembimbing memberikan bimbingan yang efektif untuk memastikan setiap individu belajar pada tingkatan yang "tepat". Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.

Berkaca dari pengalaman membimbing anak saya, saya berkesimpulan bahwa Metode KUMON adalah metode belajar yang menggali potensi setiap individu siswa dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal dengan terarah pada tingkatan yang tepat.  Potensi siswa dikembangkan secara matang dan terukur.  Namun demikian, peran serta orang tua dalam proses belajar-mengajar ini pun sangatlah besar.  Orang tua harus berlaku aktif untuk mendukung proses pembelajaran anak dan memberikan stimulus positif terhadap setiap perkembangan tingkatan belajar anak, agar anak lebih bersemangat dan termotivasi.

Disclaimer:

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Konsumen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun