Mohon tunggu...
Dessy Indah Nathalia Siregar
Dessy Indah Nathalia Siregar Mohon Tunggu... -

Suka alam, natural dan kejujuran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

#kelilingborneo (3), Banjarmasin 2, 24 Januari 2015

27 Maret 2015   17:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya kami melihat penjual gulali yang unik, selain menjual gulali, juga menjual susu, dengan membunyikan kaleng dengan irama tertentu.

Seru ya lihat ekspresi Eva dan mas mamet menikmati susu. Warna cokrielat adalah susu cokelat, sedang warna merah adalah susu strawberi. Menurut penjualnya susu ini dibuat dari susu kental. Hm, ada gak ya susu kental strawberi?

Setelah menyeruput susu dan memakan gulali, kami mencari tempat makan, soto Banjar adalah pilihannya.

Namun saat mencari tempat makan, kami melihat toko sendal yang memajang sendal yang sangat besar :)

Hayo, ngaku, sendal ini punya siapa... Haha.. kira-kira berapa ya ukuran sendal ini?? hehehe...

Setelah makan soto Banjar, kami pun sholat Ashar di samping pasar, oalah, melewati pasar, saya melihat tulisan kelompok tukang cukur pria. Hahaha... kelompok yang paling ditakutin Mas Mamet tuh.. hahaha...

Selesai sholat, kami menuju lapangan di samping pasar, untuk foto replika intan yang ada di ujung lapangan. Karena hari sudah sore, kami memutuskan untuk pulang.  Hujan kembali mengguyur kami.  Sebelum Maghrib kami sudah berada di penginapan. Karena hari hujan, rencana menikmati matahari terbenam di sebuah rooftop hotel tidak jadi dilaksanakan, akhirnya setelah sholat Isya kami baru jalan kembali mencari makan malam.

Lontong di Banjarmasin yang cukup terkenal adalah lontong orari. Satu porsi terdiri dari dua lontong, jika ingin mencicipi dan takut tidak habis, bisa memesan 1/2 porsi, yaitu hanya 1 lontong saja. Lontongnya berbentuk segitiga, rasanya sedikit manis. Lauknya bisa memilih ayam atau ikan. Di Banjarmasin, ada teh lokal produksi Banjarmasin, namanya teh gunung saitria, rasanya enak, tidak ada rasa pahit. Setiap ke Banjarmasin, saya selalu memesan teh gunung satria. Hanya di nasi itik tenda biru yang tidak menggunakan teh lokal. Karena sudah sangat lelah, setelah dari lontong orari, kami menuju ke penginapan dan beristirahat, karena besok mau ke pasar terapung sungai kuin dan pasar terapung tengah kota. #kelilingborneo (0) Persiapan #kelilingborneo (0) Jakarta

#kelilingborneo (1) Pontianak 1

#kelilingborneo (1) Pontianak 2

#kelilingborneo (2) Palangkaraya 1

#kelilingborneo (2) Palangkaraya 2

#kelilingborneo (2), Palangkaraya 3

#kelilingborneo (3), Banjarmasin 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun