Setelah kemunculan internet, istilah jurnalisme online dan jurnalisme multimedia tidak asing lagi. Akan tetapi, sudahkah Anda mengenal dengan jelas masing-masing istilah tersebut? Artikel ini akan membantumu memahami kedua istilah tersebut.
Jurnalisme online dan jurnalisme multimedia dalam perkembangannya dimulai dari jurnalisme online terlebih dahulu.
Oleh karena itu, mari kita memahami terlebih dahulu terkait jurnalisme online!
Jurnalisme Online
Pengertian Jurnalisme Online
Secara sederhana, Widodo (2020, h. 21) menyampaikan jurnalisme online adalah kegiatan jurnalistik yang dilakukan secara online berbasis jaringan internet.
Menurut Irawan (2014, dalam Puspita & Suciati, 2020, h. 132), jurnalisme online merupakan pelaporan dan penyampaian informasi atau fakta yang didistribusikan melalui internet.
Artinya, teknologi internet menjadi tonggak munculnya jurnalisme online.
Sebelum era internet, jurnalisme terbagi secara tegas dalam 3 platform, yaitu cetak, radio dan televisi.
Namun, saat era internet, ketiga platform tersebut masuk ke internet namun tetap terpisah menjadi 3.
Artinya, masing-masing ketiga platform tersebut secara terpisah menyampaikan informasinya ke dalam internet, di mana masing-masing platform tersebut memiliki elemen media yang khusus dan terbatas.
Misalnya koran tidak memungkinkan untuk menyisipkan video.
Dua Domain Jurnalisme Online
Mark Deuze (2001, dalam Widodo, 2020, h. 21-22), dijelaskan bahwa jurnalisme online dapat ditempatkan diantara dua domain.
Domain pertama, suatu rentangan mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content hingga situs-situs web yang berbasis pada konektivitas publik.
Editorial content mengacu pada teks yang dibuat atau diedit oleh jurnalis
Konektivitas publik mengacu pada komunikasi publik tanpa perantara atau hambatan.
Domain kedua, tingkatan komunikasi partisipatoris yang ditawarkan oleh suatu situs berita.
Situs berita dinilai mengadopsi komunikasi partisipatoris terbuka jika memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, mengunggah, mendokumenkan tanpa adanya moderasi atau intervensi penyaringan.
Sebuah situs yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi, namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat disebut sebagai komunikasi partisipatoris tertutup.
Jenis-Jenis Jurnalisme Online
Arismunandar dalam (Badri, 2013, h. 34-36) menyampaikan ada 4 jenis jurnalisme online.
Pertama, Mainstream News Site
Jenis yang paling tersebar luas ini menawarkan pilihan editorial content dan tingkat komunikasi parsitipatoris yang cenderung tertutup.
Contoh situs berita yang termasuk jenis ini adalah Detik.com, Kompas.com, Viva.co.id, dan sebagainya.
Kedua, Index & Category Sites
Jenis ini sering dikaitkan dengan search engines, perusahaan riset pemasaran atau agensi.
Di jenis ini, jurnalis online menawarkan tautan yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di WWW. Tautan tersebut terkadang dikategorisasikan maupun diberi catatan oleh tim editorial.
Situs dengan jenis ini tidak banyak menawarkan editorial content yang diproduksi sendiri, namun memfasilitasi ruang untuk bertukar pesan/berita, tips, dan tauran untuk publik umum.
Ketiga, Meta & Comment Sites
Pada jenis ini, editorial content nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan konten lain yang ditemukan di internet.
Jadi, istilahnya seperti jurnalisme tentang jurnalisme.
Keempat, share & dicussion sites
Jenis ini merupakan situs-situs yang menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan konten yang ada di internet.
Jenis ini didasari dengan publik yang ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain secara global tanpa batas.
Selanjutnya, pembahasan mengenai jurnalisme multimedia
Jurnalisme Multmedia
Jurnalisme multimedia pada dasarnya hampir sama dengan jurnalisme online. Yang menjadi perbedaan inti adalah kata multimedia nya.
Multimedia merupakan kombinasi minimal tiga jenis media (Widodo, 2020, h. 24).
Artinya, jurnalisme multimedia merupakan jurnalisme online namun, penyajian informasinya disajikan dengan mengombinasikan minimal 3 jenis elemen media, seperti teks, gambar dan video.
Dengan adanya multimedia tersebut, maka dalam jurnalisme multimedia, ketiga platform, yaitu cetak, radio dan televisi dapat masuk ke internet namun tidak lagi terpisah menjadi 3.
Hal ini karenakan, setiap elemen media yang ada dalam ketiga platform tersebut dapat dikombinasikan dalam jurnalisme multimedia.
Elemen Multimedia
Elemen multimedia terdiri atas teks, grafik, gambar, video, audio dan interaktivitas.
Masing-masing elemen tersebut memiliki karakternya masing-masing. Penjelasan lengkap mengenai masing-masing elemen dapat Anda saksikan di video berikut!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI