Mohon tunggu...
Dessy Anggraeni
Dessy Anggraeni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - universitas garut

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perumusan Pancasila dan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

9 Januari 2024   21:12 Diperbarui: 13 Januari 2024   21:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Disini saya akan menjelaskan Perumusan Pancasila dan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Sejarah perumusan Pancasila melibatkan serangkaian peristiwa dan proses yang terjadi pada periode awal kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam perumusan Pancasila:

Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia):

  • Tanggal 1 Juni 1945: Sidang pertama BPUPKI dimulai di Gedung Jawa Hokokai, Jakarta. Sidang ini dipimpin oleh Soekarno.
  • Sidang Berlangsung Hingga 17 Agustus 1945: BPUPKI melakukan diskusi dan perdebatan untuk menyusun dasar negara yang akan menjadi landasan bagi kemerdekaan Indonesia.
  • Proses Penyusunan Pancasila: Melalui beberapa sidang dan diskusi, muncullah ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang terdiri dari lima sila.

Rumusan Empat Pokok Kemerdekaan:

  • Sebelum muncul Pancasila, Soekarno dan Hatta telah merumuskan empat pokok kemerdekaan, yang dikenal sebagai "Empat Pokok Perjuangan." Empat pokok tersebut mencakup nasionalisme, internasionalisme, kesejahteraan sosial, dan demokrasi.

Pidato Soekarno pada Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia):

  • Tanggal 17 Agustus 1945: Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Soekarno menyampaikan pidato di hadapan PPKI di Jakarta. Dalam pidatonya, ia menyebutkan Pancasila sebagai dasar negara.

Penyempurnaan Teks Pembukaan UUD 1945:

  • Tanggal 18 Agustus 1945: Sidang PPKI memperhatikan dan menyempurnakan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang mencantumkan Pancasila sebagai dasar negara.

Pengukuhannya dalam UUD 1945:

  • Tanggal 18 Agustus 1945: Pancasila secara resmi diakui sebagai dasar negara dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Perumusan Pancasila 

Sebuah istilah "perumusan Pancasila" mengacu pada proses di mana ideologi Pancasila digunakan untuk membentuk dan menyusun dasar negara Indonesia. Pancasila, dasar negara Indonesia, terdiri dari lima prinsip dasar. Tokoh-tokoh dari gerakan nasional Indonesia awal kemerdekaan terlibat dalam proses perumusannya.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menetapkan Pancasila secara resmi. Para tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara hadir di sidang tersebut. Mereka bekerja sama untuk membuat dasar negara yang akan digunakan untuk membentuk Republik Indonesia yang merdeka.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, berfungsi sebagai dasar untuk semua aspek pemerintahan negara, termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Dalam penyelenggaraan negara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia. Karena itu, penyelenggaraan bernegara harus mengikuti prinsip-prinsip keadilan, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan.

Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip ini menegaskan adanya kepercayaan kepada Tuhan sebagai dasar moral dan spiritual dalam kehidupan berbangsa.

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai martabat dan hak asasi manusia, serta membangun masyarakat yang adil dan beradab. Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan sosial dan pembangunan manusia secara menyeluruh.

3.Persatuan Indonesia: Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis, berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Prinsip ini menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan.

5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menjamin keadilan sosial, ekonomi, dan budaya bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini menekankan perlunya distribusi kekayaan dan keadilan dalam masyarakat.

Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Nilai-nilai Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa:

    • Penghormatan terhadap Keberagaman Agama: Menghargai dan menghormati keberagaman agama yang ada di masyarakat Indonesia. Toleransi dan saling menghormati keyakinan agama merupakan nilai yang dijunjung tinggi.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:

    • Kasih Sayang dan Empati: Menunjukkan kasih sayang dan empati terhadap sesama. Hal ini tercermin dalam tindakan kepedulian, gotong-royong, dan partisipasi dalam kegiatan sosial.
  3. Persatuan Indonesia:

    • Patriotisme dan Nasionalisme: Menumbuhkan rasa cinta tanah air (patriotisme) dan kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga solidaritas antarwarga, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:

    • Partisipasi dalam Proses Demokrasi: Mengambil bagian aktif dalam proses demokrasi, seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, serta berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah dan perwakilan.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:

    • Keadilan dan Kesetaraan: Menjunjung tinggi nilai keadilan sosial dan kesetaraan di semua lapisan masyarakat. Menyuarakan hak-hak asasi manusia dan berusaha menciptakan masyarakat yang adil.

Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Pancasila dapat memandu individu dan masyarakat untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan kemajuan bersama. Ketika nilai-nilai ini diterapkan, mereka dapat menjadi landasan moral dan etika bagi setiap warga negara dalam berinteraksi dengan sesama, berkontribusi pada masyarakat, dan berpartisipasi dalam pembangunan negara. Oleh karena itu, pembentukan karakter dan moral berbasis Pancasila sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil, beradab, dan bermartabat.

Mungkin sekian yang dapat saya Paparkan semoga menambah pengetahuan untuk kita sekalian kurang lebihnya mohon untuk dimaafkan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun