Ketika pertama kali masuk melalui main gate, pengunjung akan melalui jalan berkelok untuk sampai di area bawah. Kemudian, pengunjung disuguhi dengan papan berisikan peta lokasi kebun binatang berwarna krem dan hijau yang disertai gambar animasi. Pengunjung juga dapat mengunduh peta tersebut melalui scan barcode yang tertera pada peta, lho! Sehingga, pengunjung dapat melihat peta dengan jelas dan tidak perlu kebingungan untuk menelusuri berbagai tempat di dalamnya. Bahkan, di beberapa tempat terdapat checkpoint untuk membantu pengunjung dalam memperoleh petunjuk arah. Pengunjung dapat merasakan pengalaman baru dengan cara scan gambar pada setiap checkpoint menggunakan filter yang tersedia di Instagram @bandung_zoo sesuai warna di pinpoint. Misalnya, warna merah untuk filter Siamang, warna biru untuk filter Elang, warna merah muda untuk filter Kuna, dan warna oren untuk filter Reptil.
Di bagian depan Bandung Zoo, pengunjung langsung disambut oleh Zona Primata, yang ditandai dengan angka 1 pada peta kebun binatang. Zona ini menjadi rumah bagi berbagai jenis primate, seperti Siamang, Orangutan, dan Owa Jawa. Setiap spesies ditempatkan di area yang dirancang menyerupai habitat alaminya, lengkap dengan pohon-pohon rindang dan tali gantung untuk mereka bergelantungan. Meski ditandai dengan angka pada peta, penempatan kandang-kandang primata ini tidak selalu berurutan. Namun, ada juga beberapa individu dari spesies yang sama ditempatkan berjauhan. Zona ini kerap menjadi daya tarik utama bagi anak-anak yang penasaran dengan tingkah laku lucu para primata.
Melangkah lebih jauh, pengunjung akan menemukan Zona Afrika, yang ditandai dengan angka 2 pada peta. Zona ini menawarkan pemandangan khas savana Afrika, lengkap dengan koleksi satwa eksotis dari benua tersebut. Zona ini terdiri dari hewan buas pemakan daging seperti singa, hingga hewan pemakan tumbuhan seperti Jerapah dan Zebra. Kandang jerapah yang luas dihiasi dengan tumbuhan hijau, memberikan kesan alami dan nyaman. Pengunjung dapat menyaksikan rutinitas makan jerapah yang unik, di mana mereka menjulurkan lidah panjang mereka untuk mencapai dedaunan di tempat yang tinggi. Selain itu, pengunjung juga dapat memberi makan jerapah secara langsung.
Pada zona selanjutnya, terdapat Zona Aves yang berisi berbagai jenis burung atau ungas dari berbagai penjuru dunia. Salah satu daya tarik utamanya adalah Aviary, sebuah kandang burung besar di mana pengunjung dapat berjalan masuk dan melihat burung-burung beterbangan bebas. Zona yang ditandai dengan angka 3 ini cukup mendominasi keseluruhan kebun binatang, di mana di dalamnya terdapat spesies seperti Elang, Julang Emas, Kakatua, Merak, berbagai jenis Ayam, dan lainnya. Tidak hanya itu, zona ini sangat khas dengan suara alam seperti kicauan burung yang menciptakan suasana ramai namun tetap menenangkan.
Selain itu, terdapat Zona 4 yang dihuni oleh berbagai predator besar, seperti Harimau Siberian, Harimau Benggala, Harimau sumatera, hingga Beruang. Zona ini disebut juga sebagai Zona Karnivor. Setiap kandang di zona ini dirancang dengan keamanan maksimal untuk memastikan keselamatan pengunjung sekaligus kenyamanan hewan. Zona ini sering kali menjadi daya tarik bagi pengunjung yang heran melihat beruang bergerak mondar-mandir. Pengunjung dapat melihat langsung kegagahan harimau dari jarak aman yang dibatasi dengan kolam, kawat, dan pagar.