Mohon tunggu...
DESSY ANGELIA SYAWALANI M
DESSY ANGELIA SYAWALANI M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom

Senang meromantisasi pengalaman melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Seorang Rafi, Belajar di Organisasi Hingga Berkarir di Seegraphy

7 Desember 2024   22:12 Diperbarui: 7 Desember 2024   22:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rafi Ikhwanudien Muhammad adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Selain menempuh pendidikan, Rafi juga merupakan salah satu pendiri Seegraphy, sebuah vendor yang bergerak di bidang jasa fotografi dan videografi. Ia dikenal karena keaktifannya dalam berorganisasi dan hobinya dalam berolahraga. Rafi lahir di Lembang pada 18 Januari 2003, sebagai anak pertama dari pasangan R. Nunang Cahyono dan Reni Sri Marliani. Ia memiliki dua adik kandung, yaitu Nisrina Aulia Diena dan Raihan Ilham Faizullah. Dari keluarganya, ia belajar untuk menghargai hidup dan bermanfaat bagi orang lain.

Penanaman Nilai Keluarga dan Pendidikan Dasar

            Sejak kecil, Rafi dikenal sebagai pribadi yang aktif dan hangat. Rafi tumbuh dalam keluarga yang suportif dan penuh apresiasi. Orang tuanya menanamkan prinsip "Islam rahmatan lil'alamin" yang mengajarkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Bahkan, nilai utama yang ia pegang dalam hidupnya adalah esensi dan kebermanfaatan, di mana ia bermaksud bahwa apapun yang dilakukan harus memiliki makna dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Prinsip ini ia terapkan tidak hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga di sekolahnya.

            Pada tahun 2008, ia memulai pendidikannya di Raudhatul Athfal (RA) Zakaria selama satu tahun sebelum melanjutkan sekolah ke SDN Griba Antapani pada tahun 2009. Namun, pada tahun 2010 ia pindah ke Madrasah ibtidaiyah (MI) Zakaria sebagai murid kelas 1 kembali. Selama menempuh pendidikan dasar, Rafi menunjukkan minat yang besar terhadap olahraga, terutama futsal dan sepak bola. Ketekunannya dalam olahraga membawanya menjadi perwakilan kelas untuk mengikuti Pekan Olahraga Antar Kelas (PORAK). Di samping itu, Rafi tidak lupa dengan tanggung jawab akademiknya. Ia konsisten menjadi salah satu siswa berprestasi yang selalu masuk dalam peringkat 10 besar sejak kelas 1 hingga kelas 6.

Menggali Potensi Melalui Organisasi di Sekolah Menengah

            Setelah menyelesaikan pendidikan di MI Zakaria pada tahun 2016, Rafi melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Lembang. Berbekal pengalaman selama di MI, Rafi terpilih untuk masuk dalam kelas Tahfidz. Awalnya, ia sempat merasa khawatir akan kesulitan untuk mendapatkan teman karena ia merupakan satu-satunya lulusan MI Zakaria yang melanjutkan sekolah di Lembang. Namun, semua itu hanya terjadi dalam pikirannya. Meski lingkup pertemanannya lebih banyak terbatas pada teman satu kelas, Rafi tetap aktif dalam kegiatan olahraga yang secara perlahan memperluas relasinya. Terinspirasi dari sebuah film Anime, hobi utamanya berganti menjadi olahraga basket, bukan lagi sepak bola. Kecintaannya pada olahraga basket membuat dirinya rela membeli bola sendiri dan sering kali menghabiskan waktu bermain basket tanpa mengenal cuaca. Antusiasmenya terhadap olahraga ini membuat ia mengabaikan kesehatannya.

            Selain bermain basket, Rafi mulai memperluas relasinya melalui berbagai kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler. Ia pertama kali bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) meskipun keanggotaannya hanya bertahan hingga kelas 8. Selain itu, Rafi juga tergabung dalam dua ekstrakurikuler, yakni Taekwondo dan Badminton. Di bidang Taekwondo, Rafi berhasil meraih sabuk hijau. Namun, cita-citanya untuk mengikuti turnamen harus terhenti karena keputusan orang tuanya yang khawatir akan prospek atlet di Indonesia, yang dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Keputusan tersebut membuat Rafi mengalihkan fokusnya kembali ke Badminton. Pada tahun 2019, Rafi berhasil menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMP dan memperoleh sertifikat penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas pencapaiannya dalam menghafal Al-Qur'an sebanyak 3 juz.

            Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP, Rafi mendaftarkan diri ke SMAN 1 Lembang yang dikenal sebagai sekolah favorit. Sayangnya, sistem zonasi yang diterapkan membuatnya tidak diterima di sekolah tersebut. Akhirnya, ia melanjutkan pendidikannya di SMAN 2 Lembang dengan mengambil jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Meski pada awalnya ia menginginkan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), guru Bimbingan Konseling (BK) merekomendasikan Rafi untuk masuk ke jurusan MIPA berdasarkan penilaian kemampuan akademiknya. Berbeda dengan pengalaman saat di SMP, Rafi menjadi lebih aktif dan mudah beradaptasi selama di SMA. Terlebih lagi, SMAN 2 Lembang saat itu merupakan salah satu sekolah baru, di mana Rafi termasuk dalam generasi ketiganya. Hal tersebut membuatnya lebih leluasa untuk menjalin kedekatan dengan siapa pun dan merasakan nuansa kekeluargaan yang erat.

            Sejak memasuki jenjang SMA, kecanduannya terhadap olahraga basket perlahan berkurang. Hal ini bermula saat kelas 10, ia pernah mengalami nyeri pada bagian dada yang mengharuskannya untuk dibawa ke RSUD Lembang oleh guru olahraga di sekolah. Selain faktor kesehatan, berkurangnya intensitas bermain basket disebabkan oleh teman bermain basketnya berada di sekolah yang berbeda. Akibatnya, Rafi sering kali bermain badminton. Masa ini merupakan langkah awal bagi Rafi untuk keluar dari zona nyamannya dan mulai serius dalam mencari peluang di organisasi dan mengembangkan kemampuannya.

            Pada masa SMA, Rafi aktif di berbagai organisasi dan ekstrakurikuler, termasuk OSIS dan tiga kegiatan lainnya, yaitu Qur'an Club (QC), Rohani Islam (Rohis) Irsyad, dan ekstrakurikuler Badminton. Keterlibatan pertamanya dimulai dengan bergabung di Qur'an Club, ekstrakurikuler yang fokus mempelajari Al-Qur'an, di mana ia langsung ditunjuk sebagai wakil ketua. Namun, peran tersebut menantangnya untuk bertindak lebih, karena saat itu sang ketua tidak menjalankan tanggung jawabnya. Rafi pun mengambil alih koordinasi dengan pembina, hingga akhirnya terpilih untuk mengemban amanah sebagai ketua QC pada periode berikutnya. Selain aktif di QC, Rafi juga menjadi anggota Rohis Irsyad, sebuah ekstrakurikuler yang berfokus pada pendalaman ilmu agama Islam dan kegiatan dakwah. Di sisi lain, kecintaannya pada olahraga membawanya bergabung dalam ekstrakurikuler Badminton, di mana ia dipercaya untuk memimpin sebagai ketua pada periode kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun