Pada waktu yang lain, selang lima tahun dari kejadian pertama, kami lagi-lagi berencana untuk menginap di salah satu hotel di daerah Cipanas, turun sedikit dari Puncak. Karena sedang libur sekolah, tentunya jalanan menuju Puncak padat merayap, meskipun hari itu hari kerja.
Lagi-lagi kami mengandalkan alat andalan kami yaitu Google Maps.
Menurut pantauan Google Maps, ada jalan alternatif yang bisa menjangkau tempat kami lebih cepat, kira-kira satu jam.
Dengan semangat petualangan tinggi, kami mengikuti rekomendasi yang ada di peta. Tak disangka, ternyata banyak mobil yang mengikuti saran dari Google Maps.
Jalanan yang sempit melewati perumahan padat ataupun areal persawahan menemani perjalanan kami.
Karena jalanan sempit dan tidak terawat, ada area-area tertentu sepanjang perjalanan yang membuat kami harus antri agar bisa lewat.
Rencana kami untuk bisa sampai di hotel dalam tiga sampai empat jam tertunda menjadi tujuh jam perjalanan.
Pengalaman waktu berangkat ini membuat kami kapok dan tidak ingin menggunakan jalur alternatif. Karena selain jalanan sempit, fasilitas seperti tempat makan untuk istirahat ataupun buang hajat juga sangat terbatas. Maka kami mengambil jalan utama untuk pulang.
Dan seperti yang diharapkan, dengan padatnya jalanan, kami membuang waktu hampir delapan jam untuk pulang.
Kalau anda menjadi saya, anda akan memilih mana untuk menuju Puncak? Menggunakan jalan alternatif atau menggunakan jalan utama?